Pertumbuhan Melambat, Toyota Tunda Produksi Mobil Listrik Baru
03 Oktober 2024, 16:00 WIB
Penyebab pabrik Toyota tutup ternyata cukup sepele namun sangat merugikan dan perlu waktu untuk perbaikan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Penyebab pabrik Toyota tutup pekan lalu akhirnya disampaikan secara terbuka. Dihentikannya kegiatan produksi di Jepang karena pemesanan suku cadang tidak bisa dijalankan setelah dilakukan pemeliharaan.
Dilansir dari Reuters, kesalahan disebabkan kapasitas server terlalu penuh dan bukan karena adanya serangan siber. Meski terdengar sepele namun diperlukan waktu untuk bisa memperbaikinya sehingga menyebabkan berhentinya proses pembuatan.
“Sistem dipulihkan setelah data dipindahkan ke server dengan kapasitas lebih besar,” tulis Toyota dalam keterangan tertulisnya.
Mereka pun menambahkan bahwa gangguan terjadi setelah pemeliharaan terjadi. Oleh karena itu perusahaan akan meninjau kembali prosedur pemeliharaan dan harapannya masalah serupa tidak terjadi.
Sebelumnya diberitakan bahwa seluruh pabrik Toyota di Jepang tutup imbas kerusakan sistem komputer. Awalnya kerusakan hanya berpengaruh terhadap 12 fasilitas produksi tetapi bertambah di siang hari.
Tak beroperasinya pabrik diyakini akan berpengaruh ke seluruh jaringan Toyota di dunia, karena sepertiga dari total produksi global dibuat di negara tersebut. Untungnya perbaikan bisa segera dilakukan dan berjalan normal di keesokan harinya.
Toyota Indonesia pun menegaskan kepada TrenOto bahwa situasi tersebut terkendali dan masyarakat yang memesan mobil CBU tidak perlu cemas. Hal ini disampaikan Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director Toyota Astra Motor.
“Pengaruhnya akan minim sekali karena produksi sudah kembali berlanjut di hari ini di hampir semua pabrik terkait,” tegas Anton Jimmi.
Selain karena hanya terhenti selama satu hari, penjualan kendaraan di Indonesia pun lebih ditopang oleh model yang telah diproduksi secara lokal. Hal ini tercermin dari jumlah pemesanan pada ajang GIIAS 2023.
Berdasarkan data resmi, kedua model berhasil dipesan 1.213 unit atau setara 20.9 persen dari total SPK Toyota selama pameran berlangsung. Kemudian peringkat kedua diisi Kijang Innova Zenix yang mencatatkan angka sebanyak 823 unit atau 14.2 persen.
Selanjutnya ada Calya diperingkat ketiga setelah dipesan 816 unit atau 14.1 persen. Sementara Agya meraih posisi keempat berkat total SPK 648 unit atau 11.2 persen.
Toyota Alphard pun menjadi penutup lima besar sekaligus mobil CBU paling banyak dipesan. Model yang didatangkan langsung dari Jepang itu mencatatkan pemesanan sebanyak 382 unit atau menguasai 6.6 persen dari total pemesanan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
03 Oktober 2024, 16:00 WIB
29 Februari 2024, 07:30 WIB
08 Januari 2024, 09:30 WIB
22 Desember 2023, 14:28 WIB
30 Agustus 2023, 20:40 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat
18 Mei 2025, 19:03 WIB
IMX Surabaya 2025 siap diselenggarakan untuk mendukung dunia modifikasi di kota Pahlawan yang terus berkembang
18 Mei 2025, 18:00 WIB
Rangkaian acara Daihatsu Kumpul Sahabat dimulai di Tangerang buat pertama kalinya, diramaikan beragam UMKM
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau