Pabrik Toyota Indonesia Lahirkan Mobil Baru Dalam Hitungan Menit
29 September 2025, 08:00 WIB
Penyebab pabrik Toyota tutup ternyata cukup sepele namun sangat merugikan dan perlu waktu untuk perbaikan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Penyebab pabrik Toyota tutup pekan lalu akhirnya disampaikan secara terbuka. Dihentikannya kegiatan produksi di Jepang karena pemesanan suku cadang tidak bisa dijalankan setelah dilakukan pemeliharaan.
Dilansir dari Reuters, kesalahan disebabkan kapasitas server terlalu penuh dan bukan karena adanya serangan siber. Meski terdengar sepele namun diperlukan waktu untuk bisa memperbaikinya sehingga menyebabkan berhentinya proses pembuatan.
“Sistem dipulihkan setelah data dipindahkan ke server dengan kapasitas lebih besar,” tulis Toyota dalam keterangan tertulisnya.
Mereka pun menambahkan bahwa gangguan terjadi setelah pemeliharaan terjadi. Oleh karena itu perusahaan akan meninjau kembali prosedur pemeliharaan dan harapannya masalah serupa tidak terjadi.
Sebelumnya diberitakan bahwa seluruh pabrik Toyota di Jepang tutup imbas kerusakan sistem komputer. Awalnya kerusakan hanya berpengaruh terhadap 12 fasilitas produksi tetapi bertambah di siang hari.
Tak beroperasinya pabrik diyakini akan berpengaruh ke seluruh jaringan Toyota di dunia, karena sepertiga dari total produksi global dibuat di negara tersebut. Untungnya perbaikan bisa segera dilakukan dan berjalan normal di keesokan harinya.
Toyota Indonesia pun menegaskan kepada TrenOto bahwa situasi tersebut terkendali dan masyarakat yang memesan mobil CBU tidak perlu cemas. Hal ini disampaikan Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director Toyota Astra Motor.
“Pengaruhnya akan minim sekali karena produksi sudah kembali berlanjut di hari ini di hampir semua pabrik terkait,” tegas Anton Jimmi.
Selain karena hanya terhenti selama satu hari, penjualan kendaraan di Indonesia pun lebih ditopang oleh model yang telah diproduksi secara lokal. Hal ini tercermin dari jumlah pemesanan pada ajang GIIAS 2023.
Berdasarkan data resmi, kedua model berhasil dipesan 1.213 unit atau setara 20.9 persen dari total SPK Toyota selama pameran berlangsung. Kemudian peringkat kedua diisi Kijang Innova Zenix yang mencatatkan angka sebanyak 823 unit atau 14.2 persen.
Selanjutnya ada Calya diperingkat ketiga setelah dipesan 816 unit atau 14.1 persen. Sementara Agya meraih posisi keempat berkat total SPK 648 unit atau 11.2 persen.
Toyota Alphard pun menjadi penutup lima besar sekaligus mobil CBU paling banyak dipesan. Model yang didatangkan langsung dari Jepang itu mencatatkan pemesanan sebanyak 382 unit atau menguasai 6.6 persen dari total pemesanan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 September 2025, 08:00 WIB
07 Agustus 2025, 23:00 WIB
03 Oktober 2024, 16:00 WIB
29 Februari 2024, 07:30 WIB
08 Januari 2024, 09:30 WIB
Terkini
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang