Toyota Bakal Lakukan Efisiensi Imbas Kenaikan PPN
20 November 2024, 15:00 WIB
Pabrik Toyota di Jepang terancam kekurangan komponen karena supplier terdampak gempa di Prefektur Ishikawa
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pabrik Toyota di Jepang kembali beroperasi hari ini, Senin (08/01). Namun karena gempa berkekuatan 7.6 skala richter yang menghantam semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa pada 1 Januari 2024 kondisinya akan sedikit berbeda.
Beberapa pabrik supplier terdampak gempa sehingga Toyota cuma dapat menggunakan komponen yang sudah tersedia saat ini. Mereka juga akan mengandalkan suku cadang dari luar area terdampak agar fasilitas produksi bisa tetap berjalan.
Namun bila tidak ada perbaikan dalam waktu dekat maka kemungkinan proses produksi terhambat karena kekurangan komponen.
“Karena gempa susulan masih terus terjadi, kami akan kembali mengambil keputusan tentang operasional pabrik setelah 15 Januari. Hal ini dilakukan sambil menilai situasi secara cermat dan menempatkan prioritas tertinggi pada keselamatan,” tulis Toyota dalam siaran persnya.
Sampai saat ini ada beberapa supplier di Prefektur Ishikawa masih belum aktif. Mereka adalah Toshiba, Murata dan beberapa perusahaan lain.
Pada Selasa lalu Toshiba telah menyampaikan bahwa pabrik utama yang memproduksi semikonduktor telah berhenti produksi. Langkah itu diambil karena infrastruktur harus diperiksa total untuk memastikan ada tidaknya kerusakan.
Penutupan pabrik juga dilakukan oleh Murata Manufacturing sebagai produsen Multilayer Ceramic Capacitors (MLCC) terbesar di dunia. Mereka memiliki dua fasilitas produksi yang lokasinya dekat dengan pusat gempa.
Tekanan pada produksi kendaraan bukanlah hal baru bagi Toyota. Sepanjang 2023 mereka beberapa kali menghentikan operasional pabrik.
Pada Agustus 2023 pabrikan asal Jepang tersebut harus menghentikan aktivitas 14 pabrik di Jepang. Langkah itu dilakukan karena adanya kerusakan sistem komputer yang memproses pemesanan suku cadang.
Operasional enam pabrik Toyota kembali dihentikan pada Oktober 2023 akibat terjadi ledakan di salah satu fasilitas produksi supplier.
Selanjutnya Daihatsu selaku anak perusahaan Toyota juga terlibat skandal pemalsuan hasil uji tabrak untuk beberapa model. Kegiatan pabrik dihentikan sementara guna dilakukan pemeriksaan.
Meski demikian penjualan Toyota masih menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Pada periode Januari – November pabrikan mobil asal Jepang tersebut berhasil menjual sedikitnya 9.36 juta unit.
Jumlah itu masih terus bertambah karena penjualan di Desember 2023 belum selesai dihitung.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 November 2024, 15:00 WIB
20 November 2024, 11:00 WIB
20 November 2024, 09:00 WIB
18 November 2024, 12:32 WIB
16 November 2024, 15:57 WIB
Terkini
20 November 2024, 23:00 WIB
Jasa Marga buka tiga ruas tol secara fungsional saat libur Natal dan tahun baru 2025 untuk hindari kemacetan
20 November 2024, 21:00 WIB
Kementerian Perhubungan siapkan 3 solusi atasi kemacetan di Puncak Bogor yang selama ini menjadi tantangan
20 November 2024, 19:01 WIB
BYD M6 masih merajai mobil listrik terlaris pada Oktober 2024 dengan mencatatkan penjualan 1.866 unit
20 November 2024, 18:00 WIB
Rekor baru, produksi kendaraan lingkungan BYD secara global berhasil tembus 10 juta unit pada November 2024
20 November 2024, 17:00 WIB
Bapenda DKI Jakarta mengenakan pajak sebesar 10 persen buat pengguna jasa parkir Valet di kawasan Ibu Kota
20 November 2024, 16:03 WIB
Honda GL Max Kustom menggunakan konsep Boardtracker dan berhasil menggasak gelar juara nasional HMC 2024
20 November 2024, 16:00 WIB
Logo baru MotoGP baru saja diperkenalkan, memiliki makna yang sangat luas karena terinspirasi dari banyak hal
20 November 2024, 15:00 WIB
Toyota bakal lakukan efisiensi imbas kenaikan PPN menjadi 12 persen yang berdampak pada peningkatan biaya produksi