IMX 2025 Siap Digelar Bulan Ini, Hadirkan Ragam Modifikasi Unik
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Pabrik Toyota di Jepang terancam kekurangan komponen karena supplier terdampak gempa di Prefektur Ishikawa
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pabrik Toyota di Jepang kembali beroperasi hari ini, Senin (08/01). Namun karena gempa berkekuatan 7.6 skala richter yang menghantam semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa pada 1 Januari 2024 kondisinya akan sedikit berbeda.
Beberapa pabrik supplier terdampak gempa sehingga Toyota cuma dapat menggunakan komponen yang sudah tersedia saat ini. Mereka juga akan mengandalkan suku cadang dari luar area terdampak agar fasilitas produksi bisa tetap berjalan.
Namun bila tidak ada perbaikan dalam waktu dekat maka kemungkinan proses produksi terhambat karena kekurangan komponen.
“Karena gempa susulan masih terus terjadi, kami akan kembali mengambil keputusan tentang operasional pabrik setelah 15 Januari. Hal ini dilakukan sambil menilai situasi secara cermat dan menempatkan prioritas tertinggi pada keselamatan,” tulis Toyota dalam siaran persnya.
Sampai saat ini ada beberapa supplier di Prefektur Ishikawa masih belum aktif. Mereka adalah Toshiba, Murata dan beberapa perusahaan lain.
Pada Selasa lalu Toshiba telah menyampaikan bahwa pabrik utama yang memproduksi semikonduktor telah berhenti produksi. Langkah itu diambil karena infrastruktur harus diperiksa total untuk memastikan ada tidaknya kerusakan.
Penutupan pabrik juga dilakukan oleh Murata Manufacturing sebagai produsen Multilayer Ceramic Capacitors (MLCC) terbesar di dunia. Mereka memiliki dua fasilitas produksi yang lokasinya dekat dengan pusat gempa.
Tekanan pada produksi kendaraan bukanlah hal baru bagi Toyota. Sepanjang 2023 mereka beberapa kali menghentikan operasional pabrik.
Pada Agustus 2023 pabrikan asal Jepang tersebut harus menghentikan aktivitas 14 pabrik di Jepang. Langkah itu dilakukan karena adanya kerusakan sistem komputer yang memproses pemesanan suku cadang.
Operasional enam pabrik Toyota kembali dihentikan pada Oktober 2023 akibat terjadi ledakan di salah satu fasilitas produksi supplier.
Selanjutnya Daihatsu selaku anak perusahaan Toyota juga terlibat skandal pemalsuan hasil uji tabrak untuk beberapa model. Kegiatan pabrik dihentikan sementara guna dilakukan pemeriksaan.
Meski demikian penjualan Toyota masih menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Pada periode Januari – November pabrikan mobil asal Jepang tersebut berhasil menjual sedikitnya 9.36 juta unit.
Jumlah itu masih terus bertambah karena penjualan di Desember 2023 belum selesai dihitung.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
30 September 2025, 22:00 WIB
29 September 2025, 08:00 WIB
26 September 2025, 21:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi