Pertimbangan Airlangga Hartarto Tak Berikan Insentif Tahun depan
30 November 2025, 15:00 WIB
Pemerintah mengaku belum mendapat usulan resmi tekait insentif otomotif untuk 2026 dari kementerian terkait
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Belakangan ini pasar otomotif Indonesia terus mengalami tekanan. Bahkan penjualan mobil kini sudah di bawah 1 juta unit.
Akibatnya, posisi pasar terbesar di Asia Tenggara pun terancam direbut oleh Malaysia yang terus mengalami peningkatan. Hal tersebut tidak lepas dari strategi pemerintah untuk terus memberi insentif.
Pelaku industri otomotif di Tanah Air pun berharap pemerintah bisa melakukan hal serupa. Sehingga penjualan kendaraan bisa kembali normal.
Namun Haryo Limanseto, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkap bahwa pihaknya belum menerima usulan resmi terkait insentif otomotif di 2026.
"Saat ini kami belum ada pembahasan kembali dan belum menerima usulan insentif dari Kementerian/Lembaga pembina sektor," ungkap Haryo.
Ia pun mengungkap bahwa arah kebijakan pemerintah ke depan terkait industri otomotif akan lebih difokuskan pada sejumlah hal. Mulai dari penguatan rantai nilai lokal, peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), pengembangan infrastruktur pengisian kendaraan listrik, dukungan transfer teknologi hinggaa peningkatan kapasitas produksi nasional.
Menurut Haryo, pembahasan insentif untuk industri otomotif tahun 2026 perlu melihat perkembangan terkini industri nasional.
Berdasarkan data pemerintah, dalam beberapa tahun terakhir industri otomotif menunjukkan penguatan. Pertumbuhan kendaraan listrik dan realisasi investasi yang signifikan menjadi bukti pondasi industri semakin kuat.
“Industri otomotif sekarang sudah cukup kuat. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan penjualan mobil listrik sebesar 18,27 persen dan investasi untuk KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) sebesar Rp 5,66 triliun di 2025,” ujar Haryo.
Di sisi lain, segmen kendaraan konvensional masih mendominasi pasar sekitar 80,6 persen. Sementara pasar motor juga terus menunjukkan pertumbuhan baik dari sisi permintaan domestik maupun ekspor.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa ekosistem industri otomotif telah bergerak stabil dan kompetitif. Dengan kondisi tersebut, pemerintah menilai ruang kebijakan dapat ditempatkan secara lebih strategis.
“Apakah masih diperlukan insentif jika suatu industri sudah cukup kuat? Kami melihat agar mulai dipertimbangkan memperkuat sektor-sektor prioritas lain yang membutuhkan dukungan lebih besar,” tutupnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 November 2025, 15:00 WIB
29 November 2025, 21:14 WIB
27 November 2025, 10:00 WIB
26 November 2025, 20:00 WIB
26 November 2025, 19:19 WIB
Terkini
01 Desember 2025, 08:00 WIB
Bajaj resmi jadi pemilik KTM setelah mengucurkan dana sebesar Rp 15,3 triliun pada pertengahan November 2025
01 Desember 2025, 07:00 WIB
Melansir laman resmi Pertamina, harga BBM jenis Pertamx mengalami kenaikan sampai Rp 12.750 per liter
01 Desember 2025, 06:00 WIB
Di awal Desember 2025, kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung guna memudahkan pengendara di Kota Kembang
01 Desember 2025, 06:00 WIB
Di awal Desember fasilitas SIM keliling Jakarta kembali melayani prosedur perpanjangan, cek informasinya
01 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 1 Desember 2025 digelar dengan pengawasan ketat dari kepolisian demi kelancaran lalu lintas
30 November 2025, 19:00 WIB
Mantan suami Inara Rusli, Virgoun dikenal karena koleksi motor Harley-Davidson yang kerap dipamerkannya
30 November 2025, 17:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak kepadatan libur Nataru bakal terjadi dua kali sehingga masyarakat harus hati hati.
30 November 2025, 15:00 WIB
Airlangga Hartarto menilai pemerintah sudah banyak memberikan insentif untuk sektor otomotif selama dua tahun