Honda Sempat Bikin Jorge Martin Berniat Berpaling dari Aprilia
15 Desember 2025, 14:06 WIB
Honda akan hentikan proses produksi kendaraan di Jepang dan Cina akibat kekurangan cip semikonduktor
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Honda mengumumkan akan menghentikan sementara operasional pabrik-pabriknya di Jepang dan Tiongkok. Langkah ini rencana diambil pada akhir Desember hingga awal Januari karena adanya kekurangan semikonduktor.
Perusahaan mengungkap bahwa mereka akan menghentikan produksi di tiga pabrik mobil di Tiongkok mulai 29 Desember 2025 selama lima hari. Fasilitas produksi tersebut dioperasikan perusahaan Joint Venture Honda dengan produsen mobil Cina.
Sementara untuk penghentian produksi di pabrik Jepang rencananya dilakukan pada 5 dan 6 Januari. Ketika produksi dilanjutkan di 7 Januari 2026, output tetap akan dikurangi selama tiga hari.
Pengumuman ini cukup disayangkan karena pabrikan asal Jepang tersebut juga menangguhkan produksi mereka di Meksiko. Penghentian sementara dilakukan karena alasan serupa yaitu gangguan pasokan semikonduktor di Oktober serta November.
Dilansir dari Bloomberg, kekurangan cip disebabkan adanya perang proksi geopolitik di Belanda. Pada Oktober pemerintah Negeri Kincri Angin dikabarkan mendapat tekanan dari Amerika Serikat untuk mengambil alih kendali Nexperia.
Perusahaan tersebut merupakan produsen cip milik Cina yang kerap digunakan pada mobil, peralatan rumah tangga dan teknologi lain.
Namun pemerintah Belanda mengungkap pengambilalihan dilakukan karena Nexperia memiliki kekurangan pasa sistem tata kelola yang serius. Mereka menilai kebanyakan pemilik perusahaan berasal dari Cina dan berpotensi memindahkan teknologi penting keluar Eropa.
Situasi itu membuat Cina membalas dengan memblokir ekspor cip buatan Nexperia. Belanda akhirnya menangguhkan intervensinya setelah melakukan komunikasi ke Negeri Tirai Bambu.
Cina kemudian melonggarkan pembatasannya melalui pengecualian terhadap kontrol ekspor. Namun resolusi yang tidak stabil ini belum cukup untuk membantu rantai pasokan pulih sepenuhnya.
Dilansir NHK, jumlah ini akan membuat produksi kendaraan mengalami penurunan dan potensi laba Honda di tahun fiskal yang berakhir Maret 2026 terkoreksi. Jumlahnya diperkirakan mencapai 150 miliar yen atau Rp 16 triliun.
Sampai berita dibuat belum ada informasi apakah Honda Prospect Motor selaku APM di Indonesia akan terkena dampak dari situasi ini.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Desember 2025, 14:06 WIB
08 Desember 2025, 09:00 WIB
07 Desember 2025, 21:00 WIB
04 Desember 2025, 10:00 WIB
02 Desember 2025, 16:00 WIB
Terkini
19 Desember 2025, 10:00 WIB
Konsumen masih bisa membeli Jetour T2 dengan harga khusus Rp 568 jutaan sampai 1.000 kuota terpenuhi
19 Desember 2025, 09:00 WIB
Malaysia sangat berpotensi menggeser Indonesia sebagai raja ASEAN dalam hal penjualan mobil baru di 2025
19 Desember 2025, 08:00 WIB
Ketatnya persaingan membuat MG menyiapkan strategi khusus agar bisa bertahan dalam industri otomotif Indonesia
19 Desember 2025, 07:00 WIB
Tarif tol Jakarta Yogyakarta tidak bisa dikatakan murah karena mencapai lebih dari Rp 590 ribu sekali jalan
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Lima tempat SIM keliling Jakarta masih tersedia hari ini, jangan sampai terlewat karena tak ada dispensasi
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta tetap diterapkan jelang libur Natal dan tahun baru 2026 yang berlangsung pekan depan
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Sebelum akhir pekan, kepolisian tetap menghadirkan SIM keliling Bandung untuk melayani para pengendara
18 Desember 2025, 21:00 WIB
Jetour punya rencana membangun pabrik mandiri di Indonesia, saat ini masih menggunakan fasilitas milik Handal