Pembangunan Pabrik Mazda Terus Berjalan, Diklaim Segera Rampung
30 Juni 2025, 20:00 WIB
Volkswagen berencana tutup salah satu pabrik kendaraan mereka di China karena pasarnya terus menurun
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Volkswagen berencana untuk menghentikan produksi pabrik mobil bermesin pembakaran di China. Langkah ini dilakukan guna mengatasi masalah kelebihan kapasitas di pasar otomotif terbesar di dunia.
Mereka bersama Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC) selaku mitra di dalam negeri akan mengalihkan produksi Passat dari pabrik Nanjing ke Jiangsu. Namun pelaksanaannya masih belum ditentukan.
Dilansir Reuters, perusahaan juga belum memutuskan apakah pabrik hanya akan ditutup atau langsung menjualnya.
Beberapa pekerja di Nanjing bahkan telah diminta pindah untuk bekerja di pabrik Yizheng SAIC-VW yang sekarang memproduksi sedan Lavida. VW dan SAIC juga berencana menjual kembali Skoda guna meningkatkaan pemintaan.
Sayangnya hingga berita ini dibuat, baik Volkswagen maupun SAIC tidak memberikan komentar apapun.
Perlu diketahui bahwa Volkswagen telah cukup lama menjadi produsen mobil terlaris di China. Namun pangsa pasar mereka kini sudah semakin mengecil.
Bahkan dilaporkan bahwa SAIC berencana memangkas 10 persen pekerjaan pada 2024 di SAIC-Volkswagen dan beberapa mitra lain. Keputusan itu diambil karena perusahaan hanya menjual 1,2 juta mobil di 2023 atau turun 43 persen dari puncaknya di 2017.
Sementara itu Volkswagen juga sudah menjalin kerja sama dengan pabrikan lain seperti Xpeng. Langkah tersebut diharapkan membuat bisa menghadirkan model yang lebih kompetitif di masa depan.
Tak hanya di China, sebelumnya dikabarkan bahwa Volkswagen pun berencana menutup pabrik mereka di Jerman. Rencana itu muncul karena mereka tidak sanggup lagi menghadapi perang harga yang dilakukan perusahaan otomotif Asia.
Keputusan tersebut pun dipercaya akan mendapat banyak protes khususnya dari para serikat pekerja. Namun penutupan pabrik dinilai sebagai upaya terbaik untuk menyelamatkan perusahaan di masa depan.
Oliver Blume, CEO Volkswagen Group mengungkap bahwa industri otomotif Eropa berada dalam situasi sangat sulit dan serius. Kondisi ekonomi yang berat ditambah adanya pesaing baru menyebabkan pabrikan semakin tertinggal.
Sebenarnya Volkswagen telah melihat beberapa pabrik mereka sudah ketinggalan zaman. Namun upaya untuk melakukan perubahan secara besar-besaran selalu berhasil digagalkan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Juni 2025, 20:00 WIB
22 Juni 2025, 21:00 WIB
10 Juni 2025, 18:00 WIB
05 Juni 2025, 14:00 WIB
03 Juni 2025, 19:00 WIB
Terkini
02 Juli 2025, 09:00 WIB
PT ADM menanggapi kemungkinan Daihatsu Move dijual di Indonesia setelah modelnya terdaftar pada Februari 2025
02 Juli 2025, 08:00 WIB
Berbagai hal tengah disiapkan agar para konsumen di Indonesia dapat segera membeli mobil listrik Jaecoo J5 EV
02 Juli 2025, 07:00 WIB
Harga tiket MotoGP Malaysia 2025 terbilang cukup kompetitif buat memudahkan masyarakat lakukan pembelian
02 Juli 2025, 06:32 WIB
SIM keliling Bandung terus melayani para pengendara mobil maupun motor yang berada di wilayah Kota Kembang
02 Juli 2025, 06:00 WIB
Ada lima lokasi SIM keliling Jakarta yang beroperasi seperti biasa hari ini, berikut informasi lengkapnya
02 Juli 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan meski ada aksi unjuk rasa para pengemudi truk di Ibu Kota
01 Juli 2025, 23:35 WIB
Polisi akhirnya ungkap kronologi seorang anak mendadak keluar dari bus yang sedang melaju di jalan tol
01 Juli 2025, 23:30 WIB
Belum bisa saingi kendaraan konvensional, Populix ungkap alasan masyarakat ragu beralih ke mobil listrik