Wholesales Mobil Hybrid November 2025, Fronx Hybrid Naik Pesat
17 Desember 2025, 18:00 WIB
Sambut bahan bakar baru Pertamina yakni Pertamax Green, mobil-mobil Toyota sanggup minum bioetanol Pertamina
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Beberapa waktu lalu disampaikan bahwa Pertamina akan meluncurkan produk baru yaitu Pertamax Green. BBM tersebut adalah perpaduan antara Pertamax dengan bioetanol dan diklaim lebih ramah lingkungan.
Walau memiliki kandungan berbeda dari biasanya, Toyota sambut bahan bakar baru Pertamina tersebut. Pabrikan asal Jepang ini yakin mobil-mobil Toyota sanggup minum bioetanol Pertamina yakni Pertamax Green.
“Kalau tidak salah itu E5 jadi etanolnya 5 persen dan saya rasa tidak akan ada masalah pada mobil Toyota. Spesifikasi produk sudah cocok dengan E5, bahkan teknologi kami sudah sampai E100,” ungkap Anton Jimmy Suwandi, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) (04/07).
Sayangnya ia mengaku belum memiliki data seberapa besar dampak penggunaan bahan bakar baru terhadap kesehatan lingkungan. Namun dirinya melihat bahwa produk baru tersebut memberi kesempatan kepada pemilik kendaraan lama untuk meningkatkan kualitas udara.
“Saya setuju sekali bahwa kita tidak hanya bicara hybrid atau BEV saja tetapi juga bahan bakar yang berbeda. Jadi orang tidak harus membeli mobil baru agar bisa berkontribusi kepada lingkungan,” tambahnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pertamina akan meluncurkan produk baru yaitu Pertamax Green. Produk tersebut terbuat dari campuran Pertamax dengan bakar nabati bioetanol 5 persen (E5) serta mengandung kadar oktan 95.
Rencananya peluncuran dilakukan pada Juli 2023 dan Surabaya menjadi kota pertama yang akan mendapatkannya. Dipilihnya Ibu Kota Jawa Timur tersebut karena produsen bahan baku bioetanol lokasinya dekat yaitu di Kabupaten Mojokerto serta Malang.
Produk itu juga rencananya dijual sesuai harga pasar dan tidak menggunakan insentif dari pemerintah. Diperkirakan BBM dibanderol Rp13.500 per liter, sedikit lebih tinggi dibandingkan Pertamax yang hanya Rp12.400.
Sebagai informasi, bahan baku pembuatan bioetanol adalah molasses atau tetes tebu. Ini adalah bentuk sampingan dari produksi gula yang cukup melimpah di Jawa Timur.
Saat memproduksi gula, cairan dari tebu akan diekstrasi dan dipanaskan hingga mengkristal. Sementara Molasses adalah cairan kental berwarna hitam dengan konsistensi seperti sirup yang tertinggal saat kristalisasi cairan tebu selesai.
Pada akhirnya inilah yang dijadikan sebagai bahan baku bioetanol.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Desember 2025, 18:00 WIB
15 Desember 2025, 10:00 WIB
10 Desember 2025, 13:00 WIB
10 Desember 2025, 10:00 WIB
08 Desember 2025, 18:00 WIB
Terkini
19 Desember 2025, 08:00 WIB
Ketatnya persaingan membuat MG menyiapkan strategi khusus agar bisa bertahan dalam industri otomotif Indonesia
19 Desember 2025, 07:00 WIB
Tarif tol Jakarta Yogyakarta tidak bisa dikatakan murah karena mencapai lebih dari Rp 590 ribu sekali jalan
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Lima tempat SIM keliling Jakarta masih tersedia hari ini, jangan sampai terlewat karena tak ada dispensasi
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta tetap diterapkan jelang libur Natal dan tahun baru 2026 yang berlangsung pekan depan
19 Desember 2025, 06:00 WIB
Sebelum akhir pekan, kepolisian tetap menghadirkan SIM keliling Bandung untuk melayani para pengendara
18 Desember 2025, 21:00 WIB
Jetour punya rencana membangun pabrik mandiri di Indonesia, saat ini masih menggunakan fasilitas milik Handal
18 Desember 2025, 20:00 WIB
Regulasi desain door handle atau gagang pintu EV akan diperketat di Cina, persulit evakuasi saat kecelakaan
18 Desember 2025, 19:00 WIB
Penyelenggaraan F4 di Sirkuit Mandalika menjadi kesempatan para pembalap serta tim Indonesia buat berkembang