Rapor Penjualan Mobil di GIIAS 2025, BYD Kejar Toyota
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
Sambut bahan bakar baru Pertamina yakni Pertamax Green, mobil-mobil Toyota sanggup minum bioetanol Pertamina
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Beberapa waktu lalu disampaikan bahwa Pertamina akan meluncurkan produk baru yaitu Pertamax Green. BBM tersebut adalah perpaduan antara Pertamax dengan bioetanol dan diklaim lebih ramah lingkungan.
Walau memiliki kandungan berbeda dari biasanya, Toyota sambut bahan bakar baru Pertamina tersebut. Pabrikan asal Jepang ini yakin mobil-mobil Toyota sanggup minum bioetanol Pertamina yakni Pertamax Green.
“Kalau tidak salah itu E5 jadi etanolnya 5 persen dan saya rasa tidak akan ada masalah pada mobil Toyota. Spesifikasi produk sudah cocok dengan E5, bahkan teknologi kami sudah sampai E100,” ungkap Anton Jimmy Suwandi, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) (04/07).
Sayangnya ia mengaku belum memiliki data seberapa besar dampak penggunaan bahan bakar baru terhadap kesehatan lingkungan. Namun dirinya melihat bahwa produk baru tersebut memberi kesempatan kepada pemilik kendaraan lama untuk meningkatkan kualitas udara.
“Saya setuju sekali bahwa kita tidak hanya bicara hybrid atau BEV saja tetapi juga bahan bakar yang berbeda. Jadi orang tidak harus membeli mobil baru agar bisa berkontribusi kepada lingkungan,” tambahnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pertamina akan meluncurkan produk baru yaitu Pertamax Green. Produk tersebut terbuat dari campuran Pertamax dengan bakar nabati bioetanol 5 persen (E5) serta mengandung kadar oktan 95.
Rencananya peluncuran dilakukan pada Juli 2023 dan Surabaya menjadi kota pertama yang akan mendapatkannya. Dipilihnya Ibu Kota Jawa Timur tersebut karena produsen bahan baku bioetanol lokasinya dekat yaitu di Kabupaten Mojokerto serta Malang.
Produk itu juga rencananya dijual sesuai harga pasar dan tidak menggunakan insentif dari pemerintah. Diperkirakan BBM dibanderol Rp13.500 per liter, sedikit lebih tinggi dibandingkan Pertamax yang hanya Rp12.400.
Sebagai informasi, bahan baku pembuatan bioetanol adalah molasses atau tetes tebu. Ini adalah bentuk sampingan dari produksi gula yang cukup melimpah di Jawa Timur.
Saat memproduksi gula, cairan dari tebu akan diekstrasi dan dipanaskan hingga mengkristal. Sementara Molasses adalah cairan kental berwarna hitam dengan konsistensi seperti sirup yang tertinggal saat kristalisasi cairan tebu selesai.
Pada akhirnya inilah yang dijadikan sebagai bahan baku bioetanol.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
14 Agustus 2025, 21:00 WIB
12 Agustus 2025, 20:00 WIB
11 Agustus 2025, 18:00 WIB
09 Agustus 2025, 13:11 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Honda mengurangi target penjualan dan investasi mobil listrik imbas penurunan yang terjadi di pasar global
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik global Januari hingga Juli 2025 berhasil tumbuh dengan Cina sebagai tulang punggung
18 Agustus 2025, 13:08 WIB
Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025
18 Agustus 2025, 11:00 WIB
Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025