IMX 2025 Siap Digelar Bulan Ini, Hadirkan Ragam Modifikasi Unik
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Sambut bahan bakar baru Pertamina yakni Pertamax Green, mobil-mobil Toyota sanggup minum bioetanol Pertamina
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Beberapa waktu lalu disampaikan bahwa Pertamina akan meluncurkan produk baru yaitu Pertamax Green. BBM tersebut adalah perpaduan antara Pertamax dengan bioetanol dan diklaim lebih ramah lingkungan.
Walau memiliki kandungan berbeda dari biasanya, Toyota sambut bahan bakar baru Pertamina tersebut. Pabrikan asal Jepang ini yakin mobil-mobil Toyota sanggup minum bioetanol Pertamina yakni Pertamax Green.
“Kalau tidak salah itu E5 jadi etanolnya 5 persen dan saya rasa tidak akan ada masalah pada mobil Toyota. Spesifikasi produk sudah cocok dengan E5, bahkan teknologi kami sudah sampai E100,” ungkap Anton Jimmy Suwandi, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) (04/07).
Sayangnya ia mengaku belum memiliki data seberapa besar dampak penggunaan bahan bakar baru terhadap kesehatan lingkungan. Namun dirinya melihat bahwa produk baru tersebut memberi kesempatan kepada pemilik kendaraan lama untuk meningkatkan kualitas udara.
“Saya setuju sekali bahwa kita tidak hanya bicara hybrid atau BEV saja tetapi juga bahan bakar yang berbeda. Jadi orang tidak harus membeli mobil baru agar bisa berkontribusi kepada lingkungan,” tambahnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pertamina akan meluncurkan produk baru yaitu Pertamax Green. Produk tersebut terbuat dari campuran Pertamax dengan bakar nabati bioetanol 5 persen (E5) serta mengandung kadar oktan 95.
Rencananya peluncuran dilakukan pada Juli 2023 dan Surabaya menjadi kota pertama yang akan mendapatkannya. Dipilihnya Ibu Kota Jawa Timur tersebut karena produsen bahan baku bioetanol lokasinya dekat yaitu di Kabupaten Mojokerto serta Malang.
Produk itu juga rencananya dijual sesuai harga pasar dan tidak menggunakan insentif dari pemerintah. Diperkirakan BBM dibanderol Rp13.500 per liter, sedikit lebih tinggi dibandingkan Pertamax yang hanya Rp12.400.
Sebagai informasi, bahan baku pembuatan bioetanol adalah molasses atau tetes tebu. Ini adalah bentuk sampingan dari produksi gula yang cukup melimpah di Jawa Timur.
Saat memproduksi gula, cairan dari tebu akan diekstrasi dan dipanaskan hingga mengkristal. Sementara Molasses adalah cairan kental berwarna hitam dengan konsistensi seperti sirup yang tertinggal saat kristalisasi cairan tebu selesai.
Pada akhirnya inilah yang dijadikan sebagai bahan baku bioetanol.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
30 September 2025, 22:00 WIB
29 September 2025, 08:00 WIB
26 September 2025, 21:00 WIB
Terkini
06 Oktober 2025, 11:00 WIB
Terdapat berbagai keseruan di MotoGP Mandalika 2025, seperti kehadiran museum yang diinisiasi oleh Pertamina
06 Oktober 2025, 10:00 WIB
Setelah ajang MotoGP Mandalika 2025 kemarin, para pembalap nasional diharapkan bisa berlaga di kelas premier
06 Oktober 2025, 09:00 WIB
Nama SUV bermesin bensin Geely Okavango sudah terdaftar di Indonesia, calon pesaing baru Chery Tiggo 8
06 Oktober 2025, 08:00 WIB
Vinfast gelar kompetisi vote dan desain kendaraan mereka dengan total hadiah sebesar Rp 1,335 miliar
06 Oktober 2025, 07:00 WIB
Tol Jakarta Cikampek kembali mendapat perawatan di tiga titik sehingga masyarakat diminta untuk waspada
06 Oktober 2025, 06:00 WIB
Di awal pekan, pengendara mobil dan motor bisa menemukan SIM keliling Bandung di beberapa lokasi strategis
06 Oktober 2025, 06:00 WIB
Fasilitas SIM keliling Jakarta kembali beroperasi seperti biasa hari ini di lima lokasi, jangan terlewat
06 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan untuk kurangi kemacetan lalu lintas di jalan utama Ibu Kota