Harga BBM Pertamina Oktober 2025, Dexlite dan Dex Naik
01 Oktober 2025, 09:00 WIB
Harga Pertamax campuran bioetanol atau akan disebut sebagai Pertamax Green adalah Rp13.500 per liter
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Kabar kemunculan BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis baru semakin santer. Bahkan sudah bocor nama dan banderol untuk mendapatkannya.
BBM anyar tersebut adalah Pertamax Green. Produk ini terbuat dari campuran Pertamax dengan bakar nabati bioetanol 5 persen (E5).
Pertamax Green nantinya mengandung kadar oktan 95. Jumlahnya setara Pertamax Plus yang penjualannya dihentikan pada 2016.
Pahala Nugraha Mansury, Wakil Menteri BUMN mengatakan kalau pemerintah akan luncurkan Pertamax campuran bioetanol pada minggu ketiga Juli 2023.
Masyarakat bisa mendapatkannya di 10 SPBU di Surabaya, Jawa Timur. Kemudian bakal menyebar secara bertahap ke SPBU di DKI Jakarta.
“Harga Pertamax campuran bioetanol mungkin sekitar Rp13.500. Uji coba penjualan sudah dilakukan di Jawa Timur," ungkap Pahala di Katadata, Rabu (7/5).
Pahala juga mengatakan alasan pemilihan kota Pahlawan karena lokasi yang dekat dengan produsen bahan baku bioetanol di Kabupaten Mojokerto dan Malang.
Sebab sifat bioetanol cepat busuk karena terbuat dari material tumbuh-tumbuhan. Jadi diwajibkan penyalurannya harus dekat serta terjangkau dari lokasi pabrik.
Di sisi lain Fadjar Djoko Santoso, Juru Bicara Pertamina menuturkan bahwa proses produksi BBM Pertamax campuran bioetanol sudah menyamai harga keekonomian produk. Perhitungan ini berbeda dengan program B35 yang masih perlu subsidi
Perseroan juga belum memikirkan rencana mengajukan insentif untuk fasilitas pengadaan tempat penyimpanan, pipa penyalur hingga operasional kilang. Seperti halnya pada program campuran Solar dengan biodiesel dari fatty acid methyl ester atau FAME minyak kelapa sawit sebesar Rp110 per liter.
“Secara keekonomian dari BBM nya sendiri yaitu Pertamax sudah BBM non subsidi, lain halnya Solar yang masih bersubsidi,” kata Fadjar.
Sementara menurut Nicke WIdyawati, Direktur Pertamina peluncuran Pertamax Green guna mengurangi ketergantungan impor minyak sambil mewujudkan kemandirian energi domestik.
Rencana perusahaan pelat merah meluncurkan bioetanol akan menambah portofolio produk bahan bakar nabati yang ditawarkan oleh Pertamina. Sebab sebelumnya mereka telah mengedarkan BBM dengan campuran minyak nabati dalam program B35.
Sebagai informasi, bahan baku pembuatan bioetanol adalah molasses atau tetes tebu yang merupakan produk sampingan dari produksi gula.
Saat memproduksi gula, cairan dari tebu akan diekstraksi dan dipanaskan hingga menjadi kristal. Molasses adalah cairan kental berwarna hitam dengan konsistensi seperti sirup yang tertinggal saat kristalisasi cairan tebu selesai.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 09:00 WIB
01 Agustus 2025, 09:00 WIB
01 Juli 2025, 07:00 WIB
01 Juni 2025, 07:36 WIB
01 Mei 2025, 15:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi
02 Oktober 2025, 12:00 WIB
Bos Gresini Racing mengaku sangat terkesan dengan kemampuan Veda Ega Pratama saat beraksi di dalam lintasan
02 Oktober 2025, 11:00 WIB
GIIAS Bandung 2025 memberikan kemudahan untuk masyarakat Jawa Barat yang ingin membeli mobil atau motor baru
02 Oktober 2025, 10:00 WIB
Federal mengaku tidak merasa dampak dari lesunya pasar motor baru yang sedang terjadi dalam beberapa waktu
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Mayoritas merek tidak melakukan penyesuaian, berikut daftar harga mobil listrik di RI per Oktober 2025
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
Honda hadirkan seluruh line up mobil hybrid di GIIAS 2025 termasuk Step Wgn yang baru meluncur di Indonesia
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan