Toyota dan Pertamina Bakal Kolaborasi Bangun Ekosistem Bioetanol
10 November 2025, 13:00 WIB
Harga Pertamax campuran bioetanol atau akan disebut sebagai Pertamax Green adalah Rp13.500 per liter
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Kabar kemunculan BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis baru semakin santer. Bahkan sudah bocor nama dan banderol untuk mendapatkannya.
BBM anyar tersebut adalah Pertamax Green. Produk ini terbuat dari campuran Pertamax dengan bakar nabati bioetanol 5 persen (E5).
Pertamax Green nantinya mengandung kadar oktan 95. Jumlahnya setara Pertamax Plus yang penjualannya dihentikan pada 2016.
Pahala Nugraha Mansury, Wakil Menteri BUMN mengatakan kalau pemerintah akan luncurkan Pertamax campuran bioetanol pada minggu ketiga Juli 2023.
Masyarakat bisa mendapatkannya di 10 SPBU di Surabaya, Jawa Timur. Kemudian bakal menyebar secara bertahap ke SPBU di DKI Jakarta.
“Harga Pertamax campuran bioetanol mungkin sekitar Rp13.500. Uji coba penjualan sudah dilakukan di Jawa Timur," ungkap Pahala di Katadata, Rabu (7/5).
Pahala juga mengatakan alasan pemilihan kota Pahlawan karena lokasi yang dekat dengan produsen bahan baku bioetanol di Kabupaten Mojokerto dan Malang.
Sebab sifat bioetanol cepat busuk karena terbuat dari material tumbuh-tumbuhan. Jadi diwajibkan penyalurannya harus dekat serta terjangkau dari lokasi pabrik.
Di sisi lain Fadjar Djoko Santoso, Juru Bicara Pertamina menuturkan bahwa proses produksi BBM Pertamax campuran bioetanol sudah menyamai harga keekonomian produk. Perhitungan ini berbeda dengan program B35 yang masih perlu subsidi
Perseroan juga belum memikirkan rencana mengajukan insentif untuk fasilitas pengadaan tempat penyimpanan, pipa penyalur hingga operasional kilang. Seperti halnya pada program campuran Solar dengan biodiesel dari fatty acid methyl ester atau FAME minyak kelapa sawit sebesar Rp110 per liter.
“Secara keekonomian dari BBM nya sendiri yaitu Pertamax sudah BBM non subsidi, lain halnya Solar yang masih bersubsidi,” kata Fadjar.
Sementara menurut Nicke WIdyawati, Direktur Pertamina peluncuran Pertamax Green guna mengurangi ketergantungan impor minyak sambil mewujudkan kemandirian energi domestik.
Rencana perusahaan pelat merah meluncurkan bioetanol akan menambah portofolio produk bahan bakar nabati yang ditawarkan oleh Pertamina. Sebab sebelumnya mereka telah mengedarkan BBM dengan campuran minyak nabati dalam program B35.
Sebagai informasi, bahan baku pembuatan bioetanol adalah molasses atau tetes tebu yang merupakan produk sampingan dari produksi gula.
Saat memproduksi gula, cairan dari tebu akan diekstraksi dan dipanaskan hingga menjadi kristal. Molasses adalah cairan kental berwarna hitam dengan konsistensi seperti sirup yang tertinggal saat kristalisasi cairan tebu selesai.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 November 2025, 13:00 WIB
01 November 2025, 05:42 WIB
30 Oktober 2025, 16:00 WIB
23 Oktober 2025, 16:30 WIB
21 Oktober 2025, 18:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta