BYD Gugat Perusahaan Ke Pengadilan Karena Pakai Merek Denza
19 Januari 2025, 20:06 WIB
Kemenperin percaya diri produksi mobil baru di Indonesia pada 2025 bisa kembali menyentuh angka satu juta unit
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri otomotif menemui berbagai tantangan di 2024. Berdapak pada penjualan mobil baru anjlok ke angka 865 ribuan unit.
Hal tersebut membuat banyak pihak bersuara. Salah satunya datang dari Kemenperin (Kementrian Perindustrian).
Mereka berharap kalau pasar kendaraan roda empat segera pulih. Sehingga dapat menggairahkan penjualan di dalam negeri.
“Tentu saja di 2025, Kemenperin sangat optimistis bahwasannya bisa mencapai target produksi satu juta unit,” kata Dodiet Prasetyo, Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Dodiet ada sejumlah faktor yang mampu mendorong hal tersebut terjadi. Seperti berbagai relaksasi diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan para menteri.
Misal insentif mobil hybrid sebesar tiga persen. Sehingga dapat menarik minat masyarakat menggunakan kendaraan roda empat ramah lingkungan ini.
“Syaratnya adalah menjadi peserta LCEV yang telah menyampaikan komitmen untuk penggunaan komponen diproduksi lokal,” tutur dia.
Lalu insentif mobil listrik yang kembali dilanjutkan pada 2025. Pemerintah akan menanggung PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen.
Dengan begitu masyarakat hanya membayarkan PPN dua persen saja. Jadi lebih meringankan para pembeli kendaraan roda empat setrum.
“Kemudian bagi industri KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) yang sedang membangun fasilitas produksi atau ingin memperluas lini produksinya, akan diberikan stimulus berupa bea masuk ditanggung pemerintah dan PPnBM nol persen,” lanjut Dodiet.
Dodiet turut menyampaikan bahwa ada sekitar 25 daerah memberikan keringanan buat penerapan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Bentuknya pun berbeda-beda maupun bervariasi setiap provinsi. Ambil contoh diskon pajak kendaraan selama tiga bulan.
Ada juga daerah yang tidak menerapkan opsen BBNKB maupun PKB di 2025, seperti dilakukan oleh pemerintah daerah Jakarta.
Berbagai stimulus di atas diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat. Apalagi setelah pemerintah menerapkan PPN 12 persen di tahun ini.
“Jadi kami sangat berharap dengan sinergitas antara pemerintah pusat maupun daerah, akan mendukung target pencapaian produksi mobil baru sebesar satu juta unit,” tegas Dodiet.
Sekadar mengingatkan, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) telah menetapkan target penjualan mobil baru di 2025, berada di angka 850 ribu unit.
Jumlah di atas disertai potensi koreksi sampai 750 unit. Kemudian juga berpeluang naik sampai ke 900 ribu unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Januari 2025, 20:06 WIB
18 Januari 2025, 12:30 WIB
18 Januari 2025, 10:00 WIB
18 Januari 2025, 07:43 WIB
17 Januari 2025, 23:15 WIB
Terkini
20 Januari 2025, 08:00 WIB
Gresini Racing baru saja memamerkan motor balap baru buat Alex Marquez mengarungi kompetisi MotoGP 2025
20 Januari 2025, 07:00 WIB
Suzuki siap luncurkan dua model baru di semester kedua 2025 yang akan masuk di segmen sport dan matic
20 Januari 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 20 Januari 2025 akan digelar di puluhan jalan Ibu Kota guna kurangi kemacetan lalu lintas
20 Januari 2025, 06:00 WIB
Ada dua lokasi SIM keliling Bandung beroperasi hari ini, cek persyaratan serta biaya yang perlu dipersiapkan
20 Januari 2025, 06:00 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan lima lokasi SIM Keliling Jakarta untuk melayani kebutuhan para pengendara
19 Januari 2025, 20:06 WIB
BYD gugat perusahaan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat karena telah mendaftarkan merek Denza di Indonesia
19 Januari 2025, 15:00 WIB
Modifikasi mobil listrik diprediksi semakin banyak sepanjang 2025, ini model-model yang berpeluang jadi favorit
19 Januari 2025, 14:00 WIB
Notifikasi tilang ETLE bakal dikirim lewat WhatsApp sehingga memudahkan masyarakat mendapat informasi