BAIC BJ30 Hybrid Dijual Mulai dari Rp 499 Juta di GIIAS 2025
24 Juli 2025, 13:00 WIB
Kemenperin percaya diri produksi mobil baru di Indonesia pada 2025 bisa kembali menyentuh angka satu juta unit
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri otomotif menemui berbagai tantangan di 2024. Berdapak pada penjualan mobil baru anjlok ke angka 865 ribuan unit.
Hal tersebut membuat banyak pihak bersuara. Salah satunya datang dari Kemenperin (Kementrian Perindustrian).
Mereka berharap kalau pasar kendaraan roda empat segera pulih. Sehingga dapat menggairahkan penjualan di dalam negeri.
“Tentu saja di 2025, Kemenperin sangat optimistis bahwasannya bisa mencapai target produksi satu juta unit,” kata Dodiet Prasetyo, Direktur Industri Maritim Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Dodiet ada sejumlah faktor yang mampu mendorong hal tersebut terjadi. Seperti berbagai relaksasi diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan para menteri.
Misal insentif mobil hybrid sebesar tiga persen. Sehingga dapat menarik minat masyarakat menggunakan kendaraan roda empat ramah lingkungan ini.
“Syaratnya adalah menjadi peserta LCEV yang telah menyampaikan komitmen untuk penggunaan komponen diproduksi lokal,” tutur dia.
Lalu insentif mobil listrik yang kembali dilanjutkan pada 2025. Pemerintah akan menanggung PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen.
Dengan begitu masyarakat hanya membayarkan PPN dua persen saja. Jadi lebih meringankan para pembeli kendaraan roda empat setrum.
“Kemudian bagi industri KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) yang sedang membangun fasilitas produksi atau ingin memperluas lini produksinya, akan diberikan stimulus berupa bea masuk ditanggung pemerintah dan PPnBM nol persen,” lanjut Dodiet.
Dodiet turut menyampaikan bahwa ada sekitar 25 daerah memberikan keringanan buat penerapan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Bentuknya pun berbeda-beda maupun bervariasi setiap provinsi. Ambil contoh diskon pajak kendaraan selama tiga bulan.
Ada juga daerah yang tidak menerapkan opsen BBNKB maupun PKB di 2025, seperti dilakukan oleh pemerintah daerah Jakarta.
Berbagai stimulus di atas diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat. Apalagi setelah pemerintah menerapkan PPN 12 persen di tahun ini.
“Jadi kami sangat berharap dengan sinergitas antara pemerintah pusat maupun daerah, akan mendukung target pencapaian produksi mobil baru sebesar satu juta unit,” tegas Dodiet.
Sekadar mengingatkan, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) telah menetapkan target penjualan mobil baru di 2025, berada di angka 850 ribu unit.
Jumlah di atas disertai potensi koreksi sampai 750 unit. Kemudian juga berpeluang naik sampai ke 900 ribu unit.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
24 Juli 2025, 13:00 WIB
24 Juli 2025, 10:29 WIB
23 Juli 2025, 21:00 WIB
23 Juli 2025, 14:00 WIB
23 Juli 2025, 10:23 WIB
Terkini
25 Juli 2025, 22:37 WIB
Dalam pameran GIIAS 2025, Chery Tiggo 9 CSH resmi diniagakan kepada para pengunjung ICE BSD, Tangerang
25 Juli 2025, 22:32 WIB
Jaecoo J5 EV hadir dengan banderol kompetitif mulai Rp 350 jutaan di GIIAS 2025, tipe tertinggi Rp 450 jutaan
25 Juli 2025, 22:30 WIB
Pemesanan Jetour X20e belum resmi dibuka di GIIAS 2025, pihak manufaktur disebut masih menggodok harga
25 Juli 2025, 22:27 WIB
Daihatsu Rocky Limited Edition hanya tersedia 10 unit saja selama gelaran GIIAS 2025 berlangsung di ICE BSD
25 Juli 2025, 21:00 WIB
Aion hadirkan beragam promo menarik buat pelanggan termasuk gratis logam mulia seberat 10 gram buat pembelian unit baru
25 Juli 2025, 20:05 WIB
MG pamerkan keunggulan teknologi barunya yang kini memiliki ukuran lebih ringkas sehingga memberi banyak keuntungan
25 Juli 2025, 17:09 WIB
Truk Mitsubishi Fuso varian terbaru dan layanan EV Mobile Charger ikut meramaikan perhelatan GIIAS 2025
25 Juli 2025, 16:00 WIB
Kia EV4 melakukan debutnya di GIIAS 2025, selain itu mereka turut menyediakan program menarik ke pengunjung