Penjualan Toyota Global Mei 2024, Pasar Masih Penuh Tekanan
27 Juni 2024, 19:00 WIB
Kanada siap tiru kebijakan Amerika dan Eropa untuk menahan banjir mobil listrik China yang ancam industri lokal
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah Kanada berencana mempersulit pabrikan asal China untuk masuk ke negaranya guna lindungi industri otomotifnya. Langkah ini mirip seperti yang akan dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
China telah dianggap menjadi salah satu negara dengan industri otomotif terkuat. Namun keberhasilan mereka disebut karena adanya subsidi besar-besaran dari pemerintah.
Menurut Chrystia Freeland, Menteri Keuangan Kanada situasi ini membuat sektor otomotif dalam negeri dihadapkan pada persaingan tidak sehat. Terlebih China memiliki kelebihan kapasitas produksi yang besar.
Oleh sebab itu pihaknya bakal membuka periode konsultasi publik selama 30 hari mulai 2 Juli. Mereka akan melihat tindakan seperti apa yang bisa diambil untuk memastikan keselamatan para pekerja di industri otomotif dalam negeri.
“Pabrikan asal China dengan sengaja menciptakan kelebihan pasokan global sehingga merugikan produsen kendaraan listrik di seluruh dunia, termasuk Kanada. Konsultasi ini akan mempertimbangkan tindakan apa yang dapat diambil untuk melindungi pekerja kami,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Ia pun mengaku memantau tindakan yang dikeluarkan Uni Eropa dan Amerika Serikat. Bukan tidak mungkin mereka juga akan mengeluarkan hal serupa atau malah lebih keras.
“Kami tidak mengesampingkan apapun serta siap mengeluarkan kebijakan perdagangan terketat,” tambahnya.
Namun perlu diketahui bahwa situasi Kanada dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat sangat berbeda. Sekarang mereka hanya mengimpor satu model kendaraan asal China yaitu Tesla Model Y sehingga bila pelarangan dilakukan maka dampaknya tidak terlalu signifikan.
Hal ini berbeda dengan Uni Eropa serta Amerika Serikat yang pasarnya sudah dibanjiri oleh mobil listrik China. Mereka pun menerapkan tarif tambahan hingga lebih dari 30 persen dan mulai berlaku Juli 2024.
Sementara di Indonesia pertimbangannya jauh berbeda dibanding ketiga negara tersebut. Pasalnya pemerintah justru mendorong pabrikan China untuk masuk lalu berinvestasi di Tanah Air.
Beragam kemudahan telah diberikan agar para produsen tertarik mendirikan pabrik dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik dunia. Kemudahan itu dinilai cukup efektif karena kini merek kendaraan China sudah semakin banyak.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Juni 2024, 19:00 WIB
27 Juni 2024, 11:00 WIB
27 Juni 2024, 09:00 WIB
27 Juni 2024, 07:00 WIB
26 Juni 2024, 16:00 WIB
Terkini
28 Juni 2024, 11:00 WIB
Suzuki Jimny hybrid akan hadir penuhi regulasi emisi di sejumlah negara, transisi sebelum meluncurkan BEV
28 Juni 2024, 10:00 WIB
Mitsubishi Pajero Sport Elite Limited Edition hadir untuk memberikan konsumen kenyamanan lebih berkelas
28 Juni 2024, 09:00 WIB
Upaya untuk urai kepadatan lalu lintas jelang akhir pekan, ganjil genap Puncak Bogor kembali berlaku
28 Juni 2024, 08:00 WIB
Francesco Bagnaia mewaspadai sejumlah pembalap di MotoGP Belanda 2024, salah satunya adalah Jorge Martin
28 Juni 2024, 07:00 WIB
Dinas Perhubungan akan lakukan uji coba pengalihan arus kendaraan di Puncak agar masuk ke Rest Area Gunung mas
28 Juni 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 28 Juni 2024 tetap berlaku untuk memastikan kelancaran arus kendaraan di Ibu Kota
28 Juni 2024, 05:40 WIB
Jelang akhir pekan, Polda Metro Jaya menghadirkan layanan SIM Keliling Jakarta di lima tempat berbeda
28 Juni 2024, 05:30 WIB
Jangan sampai terlambat karena tidak ada dispensasi, gunakan fasilitas SIM keliling Bandung hari ini