20 Mobil Terlaris April 2025, 4 Kendaraan Listrik Masuk Daftar
14 Mei 2025, 07:00 WIB
Kehadiran kendaraan listrik dinilai kurang mendongkrak penjualan mobil Indonesia yang cenderung jalan di tempat
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Adanya insentif untuk kendaraan listrik tidak serta merta membuat pasar mobil mengalami peningkatan dan cenderung jalan di tempat. Bahkan pasar otomotif terus diterpa tekanan sepanjang tahun sehingga penjualan mengalami penurunan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Wholesales mobil baru Januari – September mencapai 633.218 unit. Padahal pada periode serupa tahun lalu, sudah ada 755.778 unit.
Situasi tersebut tidak berbeda jauh dengan Retail Sales yang mengalami penurunan menjadi hanya 657.223 unit. Catatan itu turun jauh dibandingkan Januari-September 2023 sebesar 746.246 unit.
“Pasar tidak tumbuh karena daya beli masyarakat turun. Gaikindo pun melihat tren tersebut sehingga mereka menurunkan target penjualan di 2024,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Republik Indonesia (01/11).
Ia pun optimis bahwa pasar otomotif Indonesia bisa membaik tahun depan. Terlebih segmen kendaraan listrik dapat lebih bergerak positif.
“Memang masih banyak tugas yang harus diselesaikan berkaitan dengan ekosistem kendaraan listrik. Tapi ketika Indonesia sudah memiliki baterai produksi dalam negeri maka pasar akan lebih baik,” tegasnya
Hal ini karena harga kendaraan listrik bakal menjadi lebih kompetitif sehingga semakin terjangkau oleh masyarakat.
Guna memastikan sektor otomotif membaik, maka pemerintah tengah mengkaji untuk memperpanjang sejumlah insentif. Termasuk buat kendaraan listrik yang selama ini dinilai cukup efektif.
Tidak bisa dipungkiri bahwa tingginya permintaan kendaraan listrik tidak kepas dari insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) dan Pajak Penjualan Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) buat Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). Pasalnya harga mobil jadi lebih terjangkau.
“Insentif terkait PPN DTP adalah komponen yang sangat diperlukan oleh kelas menengah karena kendaraan dipakai masyarakat bermobilitas. Kami akan usulkan untuk diperpanjang,” ujar Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (03/11).
Namun dirinya harus membahasnya dengan Kementerian Keuangan guna menentukan waktu serta jumlah unit yang bisa mendapatkan insentif. Penyusunan berbagai Peraturan Pemerintah (PP) dan Perpres (Peraturan Presiden) terkait penerapan sejumlah insentif tersebut pada tahun depan pun masih dalam proses.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Mei 2025, 07:00 WIB
13 Mei 2025, 15:00 WIB
09 Mei 2025, 10:00 WIB
08 Mei 2025, 13:10 WIB
08 Mei 2025, 12:06 WIB
Terkini
14 Mei 2025, 16:00 WIB
Pindad menjalin kerja sama dengan KG Mobility Corporation untuk memproduksi mobil maupun bus listrik nasional
14 Mei 2025, 15:00 WIB
Korlantas Polri baru saja membentuk tim khusus untuk menindak para pelanggar truk ODOL yang sering terjadi
14 Mei 2025, 14:00 WIB
Versi baru Toyota bZ4X bakal menggunakan nama baru, bakal meluncur lebih dulu untuk pasar Amerika Utara
14 Mei 2025, 13:00 WIB
Baru-baru ini Toyota dikabarkan berencana untuk mengakusisi merek mobil listrik asal Cina, yakni Neta
14 Mei 2025, 12:00 WIB
Fermin Aldeguer mendapat banyak pujian dari berbagai pihak usai meraih dobel podium di MotoGP Prancis 2025
14 Mei 2025, 11:00 WIB
BYD mendominasi 10 besar mobil listrik terlaris di April 2025, Sealion 7 menyumbangkan angka terbanyak
14 Mei 2025, 10:00 WIB
Honda ungkap sebab turunnya penjualan di April 2025 ada banyak hal termasuk persiapan model baru untuk Indonesia
14 Mei 2025, 09:00 WIB
Penjualan Daihatsu di April 2025 mengalami penurunan cukup dalam namun masih berhasil kuasai podium kedua