Koleksi Kendaraan Omesh, Ada Motor Langka
15 November 2025, 15:00 WIB
Kehadiran kendaraan listrik dinilai kurang mendongkrak penjualan mobil Indonesia yang cenderung jalan di tempat
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Adanya insentif untuk kendaraan listrik tidak serta merta membuat pasar mobil mengalami peningkatan dan cenderung jalan di tempat. Bahkan pasar otomotif terus diterpa tekanan sepanjang tahun sehingga penjualan mengalami penurunan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Wholesales mobil baru Januari – September mencapai 633.218 unit. Padahal pada periode serupa tahun lalu, sudah ada 755.778 unit.
Situasi tersebut tidak berbeda jauh dengan Retail Sales yang mengalami penurunan menjadi hanya 657.223 unit. Catatan itu turun jauh dibandingkan Januari-September 2023 sebesar 746.246 unit.
“Pasar tidak tumbuh karena daya beli masyarakat turun. Gaikindo pun melihat tren tersebut sehingga mereka menurunkan target penjualan di 2024,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Republik Indonesia (01/11).
Ia pun optimis bahwa pasar otomotif Indonesia bisa membaik tahun depan. Terlebih segmen kendaraan listrik dapat lebih bergerak positif.
“Memang masih banyak tugas yang harus diselesaikan berkaitan dengan ekosistem kendaraan listrik. Tapi ketika Indonesia sudah memiliki baterai produksi dalam negeri maka pasar akan lebih baik,” tegasnya
Hal ini karena harga kendaraan listrik bakal menjadi lebih kompetitif sehingga semakin terjangkau oleh masyarakat.
Guna memastikan sektor otomotif membaik, maka pemerintah tengah mengkaji untuk memperpanjang sejumlah insentif. Termasuk buat kendaraan listrik yang selama ini dinilai cukup efektif.
Tidak bisa dipungkiri bahwa tingginya permintaan kendaraan listrik tidak kepas dari insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) dan Pajak Penjualan Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) buat Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). Pasalnya harga mobil jadi lebih terjangkau.
“Insentif terkait PPN DTP adalah komponen yang sangat diperlukan oleh kelas menengah karena kendaraan dipakai masyarakat bermobilitas. Kami akan usulkan untuk diperpanjang,” ujar Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (03/11).
Namun dirinya harus membahasnya dengan Kementerian Keuangan guna menentukan waktu serta jumlah unit yang bisa mendapatkan insentif. Penyusunan berbagai Peraturan Pemerintah (PP) dan Perpres (Peraturan Presiden) terkait penerapan sejumlah insentif tersebut pada tahun depan pun masih dalam proses.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 November 2025, 15:00 WIB
14 November 2025, 11:00 WIB
14 November 2025, 07:00 WIB
05 November 2025, 07:00 WIB
01 November 2025, 15:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 08:00 WIB
Sebagian ruas jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi ditutup untuk dilakukan perbaikan selama sepekan
17 November 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan gelar pembatasan lalu lintas di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen