Pemutihan Pajak Kendaraan Banten Resmi Dimulai, Simak Jadwalnya
10 April 2025, 11:10 WIB
Pemerintah Kanada bakal beri pajak tambahan untuk kendaraan listrik China guna mendukung produksi dalam negeri
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah Kanada bakal memberi pajak tambahan untuk kendaraan listrik China hingga 100 persen. Kebijakan berlaku mulai 1 Oktober 2024.
Angka tersebut bahkan lebih besar dibandingkan dengan pajak untuk kendaraan listrik dan hybrid yang tengah berlaku.
Tak hanya itu, pemerintah juga mengumumkan akan memberi pajak tambahan sebesar 25 persen atas produk baja serta alumunium China mulai 15 Oktober.
Bahkan bukan tidak mungkin bakal ada beberapa pajak tambahan lain yang diterapkan pemerintah. Pasalnya para pejabat berencana memeriksa sektor penting lain seperti baterai, komponen baterai hingga semikonduktor.
Departemen Keuangan Kanada mengungkap bahwa langkah tersebut diambil karena mereka menilai ada ketidakadlikan pada persaingan industri otomotif saat ini. Pasalnya China memiliki beragam kebijakan guna memungkinkan produksi kendaraan lebih besar ketimbang negara lain.
“Pekerja Kanada di berbagai sektor menghadapi kebijakan kelebihan kapasitas yang disengaja dan diarahkan oleh negara. Akibatnya melemahkan Kanada dalam persaingan di pasar domestik serta global,” ungkap Chrystia Freeland, Canadian Deputy Prime Minister and Minister of Finance dilansir dari Carscoops.
Selain mengenakan pajak tinggi pada produk otomotif China, pemerintah Kanada juga mengumumkan upaya membatasi insentif kendaraan tanpa emisi. Mereka ingin memberikan insentif secara ekslusif untuk kendaraan buatan negara yang sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan mereka.
Langkah tersebut dirancang guna mendukung industri otomotif Kanada serta produsen baja dan aluminium. Sektor pertama mempekerjakan lebih dari 125.000 orang, sedangkan sektor kedua mendukung lebih dari 130.000 orang.
Apa yang dilakukan oleh Kanada jelas jauh berbeda dibandingkan di Indonesia. Presiden Joko Widodo justru mengundang para pelaku industri global termasuk China untuk berinvestasi dan menggarap pasar Tanah Air.
Salah satu yang terbaru adalah BYD dengan janji investasi sebesar US$ 1,3 miliar atau setara Rp 20,3 triliun. Dana itu rencananya digunakan untuk membangun pabrik di Subang, Jawa Barat.
Selama proses pembangunan maka pabrikan tersebut masih akan mendatangkan unit langsung dari China.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
10 April 2025, 11:10 WIB
29 Maret 2025, 11:00 WIB
27 Maret 2025, 22:48 WIB
25 Maret 2025, 14:53 WIB
19 Maret 2025, 09:00 WIB
Terkini
11 April 2025, 17:00 WIB
Banderol ditawarkan mulai dari Rp 200 jutaan, berikut rangkuman daftar harga SUV murah per April 2025
11 April 2025, 16:00 WIB
Konsumsi BBM di Libur Lebaran 2025 diklaim mengalami penurunan dibanding tahun lalu karena banyak pemudik pakai EV
11 April 2025, 15:40 WIB
BYD Yangwang U7 telah disematkan teknologi suspensi DiSus-Z
11 April 2025, 15:00 WIB
Mobil hybrid buatan China mulai merambah pasar otomotif Indonesia, merek-merek Jepang perlu siapkan strategi
11 April 2025, 14:00 WIB
Demi mengantisipasi kemacetan yang sering terjadi, pihak kepolisian akan menerapkan ganjil genap puncak Bogor
11 April 2025, 12:00 WIB
Tarif impor AS berpotensi memperketat persaingan di industri otomotif Indonesia, namun Toyota tetap optimis
11 April 2025, 10:41 WIB
Wali Kota Jakarta Barat akan mempelebar empat ruas jalan untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi
11 April 2025, 09:00 WIB
Sejumlah harga motor matic murah terpantau mengalami kenaikan pada bulan ini, seperti terjadi pada Honda Beat