Ini Makna Huruf A dan B pada Nama Rest Area di Jalan Tol

Ada makna huruf a dan b pada nama rest area di jalan tol bertujuan untuk memudahkan pengemudi mengetahui arah jalan

Ini Makna Huruf A dan B pada Nama Rest Area di Jalan Tol

TRENOTO – Rest area merupakan tempat yang cukup vital untuk berada di jalan tol khususnya Trans Jawa saat musim mudik seperti sekarang ini. Pasalnya di lokasi tersebut merupakan tempat paling aman untuk para pemudik beristirahat.

Namun pernah Anda memperhatikan bahwa rest area selalu ada huruf A atau B di belakang namanya? Ada makna huruf A dan B pada nama rest area di jalan tol

Untuk rest area dengan huruf A di belakang artinya memiliki makna bahwa lokasinya berada dijalur meninggalkan Jakarta. Sebaliknya, untuk rest area berkode B di belakangnya menunjukkan bahwa lokasinya di arah menuju Jakarta.

Photo : Kementerian PUPR

Adanya perbedaan diharapkan bisa memudahkan pengguna jalan tol untuk menentukan arah perjalanan. Terlebih untuk pengendara yang jarang menggunakan tol-tol tersebut seperti pemudik.

Tipe Rest Area

Meski memiliki fungsi sama, rest area memiliki tipe berbeda-beda, sesuai dengan kelengkapan fasilitasnya. Semakin banyak fasilitas dimiliki maka semakin tinggi pula tipe dari rest area tersebut.

Photo : Jasa Marga

Rest area tipe A adalah yang tertinggi karena fasilitasnya paling lengkap. Mulai dari ATM dengan, toilet, klinik kesehatan, bengkel, mini market, mushola, SPBU, restoran, ruang terbuka hijau dan lahan parkir terluas.

Di bawahnya adalah rest area tipe B yang kelengkapannya tidak sebanyak tipe A karena tidak memiliki SPBU. Pada rest area ada ATM, toilet, warung, mushola, restoran, ruang terbuka hijau dan sarana parkir.

Meski demikian, saat libur panjang dimana volume kendaraan meningkat drastis, pada rest area tipe B juga disediakan lokasi pengisian bahan bakar sementara. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada mobil yang kehabisan bensin di jalan.

Sementara untuk rest area tipe C, fasilitasnya terbilang minimal karena hanya memiliki toilet, warung, mushola dan sarana parkir sementara. Pengoperasiannya pun hanya digelar di kondisi tertentu seperti libur panjang, lebaran, natal serta tahun baru.

Walau memiliki banyak fungsi, rest area merupakan salah satu sumber kemacetan khususnya di jalan tol. Untuk itu Pemerintah pun menerapkan beberapa aturan khusus salah satunya adalah pembatasan waktu 30 menit bagi pemudik yang memanfaatkan fasilitas tersebut.


Terkini

otosport
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Marc Marquez Jadi Juara Dunia

Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Marc Marquez Jadi Juara Dunia

Marc Marquez kokoh di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 usai mengunci gelar juara dunia kelas premier

motor
Motor Listrik Suzuki Bakal Mengaspal di Indonesia pada 2026

Motor Listrik Suzuki Bakal Mengaspal di Indonesia pada 2026

Suzuki siap memasarkan motor listrik di Indonesia, kemungkinan besar e-Access yang akan di bawa oleh mereka

mobil
Proses produksi Toyota

Pabrik Toyota Indonesia Lahirkan Mobil Baru Dalam Hitungan Menit

Pabrik Toyota Indonesia dapat menyelesaikan proses produksi kendaraan mobil baru hanya dalam waktu 1,8 menit

news
Tol Jakarta Cikampek

Ada Perbaikan di Tol Jakarta Cikampek di Km 59, Waspada Macet

Perbaikan tol Jakarta Cikampek kembali dilakukan untuk memberi kenyamanan berkendara para para penggunanya

news
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Bandung Jelang Akhir Bulan

Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Bandung Jelang Akhir Bulan

Di awal pekan, pengendara dapat mendatangi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini

news
SIM Keliling Jakarta

SIM Keliling Jakarta Kembali Beroperasi Hari Ini 29 September

Mengawali pekan ini SIM keliling Jakarta kembali beroperasi di lima tempat, simak informasi lengkapnya

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 30 September 2025, Jangan Asal Pilih Jalan

Ganjil genap Jakarta 30 September 2025 digelar pada puluhan ruas jalan agar lalu lintas bisa terjaga

otosport
Jorge Martin

Jorge Martin Terancam Tidak Bisa Tampil di MotoGP Mandalika 2025

Kecelakaan yang menimpa Jorge Martin di Jepang mengakibatkan patah tulang selangka dan harus dapat perawatan