Pemerintah Incar Mobil Buatan Jepang untuk Dijejali Etanol
20 November 2025, 14:00 WIB
Pengamat menegaskan bahwa penggunaan etanol pada BBM punya dampak positif bagi kendaraan maupun lingkungan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Etanol tengah jadi perbincangan banyak pihak belakangan ini. Pasalnya diketahui bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina mengandung etanol setidaknya tiga persen.
Hal ini kemudian membuat sejumlah perusahaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) batal menggunakan base fuel dari Pertamina.
Meskipun menuai kontroversi, perlu dicatat bahwa etanol merupakan aditif yang sebenarnya memiliki dampak positif buat kendaraan dan pengurangan emisi gas buang.
BBM ketika di-blending etanol mendapatkan peningkatan angka oktan. Artinya kualitas bensin semakin baik.
“Ini mencegah knocking mesin modern dan mampu meningkatkan efisiensi pembakaran,” kata Yannes Martinus Pasaribu, pengamat dan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada KatadataOTO, Kamis (09/10).
Dampak terhadap lingkungan juga dapat dirasakan. BBM dengan campuran etanol mengurangi emisi karbon dioksida 20 persen sampai 30 persen.
Persentase etanol yang mau diterapkan di Indonesia rencananya adalah E10, artinya etanol 10 persen dan BBM 90 persen.
Di negara-negara lain, persentasenya lebih tinggi karena telah didukung infrastruktur, regulasi serta spesifikasi kendaraan yang sesuai.
Etanol sendiri adalah hasil proses limbah tani dan material pertanian lain seperti tebu.
Bahan dasar yang diperoleh dari sektor pertanian, dalam jangka waktu panjang bisa menguntungkan petani di Indonesia.
Hanya saja jalan ke sana masih panjang. Sebab perlu transisi dan kesiapan mesin kendaraan produksi dalam negeri.
“E10 sebagai campuran 10 persen etanol dalam bensin dianggap tepat sebagai langkah awal yang efektif untuk kurangi emisi karbon monoksida,” tegas Yannes.
Pihak Pertamina dalam kesempatan terpisah menjelaskan penggunaan etanol pada bahan bakar sudah jadi hal lazim di negara-negara Eropa seperti Prancis, Jerman dan Inggris.
Sementara di India, program yang tengah dicanangkan adalah E20 agar bisa diterapkan optimal per 2030.
Mengingat Net Zero Emission menjadi salah satu target pemerintah RI, Pertamina berkomitmen mendukung melalui penerapan E10.
Hanya saja masih butuh edukasi kepada masyarakat pengguna kendaraan bermotor. Sehingga transisi menuju bahan bakar ramah lingkungan tidak terkesan terburu-buru.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 November 2025, 14:00 WIB
18 November 2025, 17:00 WIB
18 November 2025, 09:00 WIB
15 November 2025, 11:00 WIB
11 November 2025, 19:12 WIB
Terkini
25 November 2025, 14:00 WIB
Lamborghini Urus SE PHEV debut di Cina, disebut sebagai pasar yang potensial dan strategis buat mereka
25 November 2025, 13:28 WIB
Jetour ingin menguatkan jaringan diler serta layanan, agar para pengguna T2 di Tanah Air merasa di manjakan
25 November 2025, 11:00 WIB
BYD Racco sempat mencuri perhatian para pencinta otomotif setelah resmi diluncurkan dalam ajang JMS 2025
25 November 2025, 10:00 WIB
Target penjualan mobil sebesar 850 ribu unit disebut terlalu optimistis, Mitsubishi berikan prediksinya
25 November 2025, 09:00 WIB
Jetour T2 diklaim ramai diminati pengunjung GJAW 2025, bahkan sudah terpesan ratusan unit sejak diluncurkan
25 November 2025, 08:00 WIB
Toyota Veloz Hybrid akan dijadikan sebagai produk ekspor di masa depan dengan dikirim ke beberapa negara
25 November 2025, 07:00 WIB
Jetour T2 i-DM bakal meluncur tahun dengan harga Rp 800 jutaan dan dipercaya bisa meningkatkan penjualan
25 November 2025, 06:11 WIB
Pemilik SIM A dan C wajib memperhatikan masa berlaku kartu, bisa diperpanjang di SIM keliling Jakarta