Pemkot Kendari Ingin Jadikan EV Sebagai Kendaraan Operasional ASN
05 November 2025, 07:00 WIB
Honda akui tertinggal oleh China dalam pengembangan mobil listrik secara global dan harus agresif untuk mengejarnya
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Toshihiro Mibe, CEO Honda akui tertinggal oleh China dalam kompetisi kendaraan listrik secara global. Oleh karena itu dirinya telah menyiapkan sejumlah strategi baru agar bisa bersaing dengan pabrikan lain.
Strategi tersebut sangat bergantung pada model-model baru, ketahanan baterai, teknologi perangkat lunak hingga interior yang didesain ulang. Pabrikan asal Jepang itu juga berencana untuk membangun fasilitas produksi khusus mobil listrik.
Mibe menegaskan bahwa seluruh strategi tersebut akan diaplikasikan secepat mungkin sehingga pada 2025 performa perusahaan membaik. Hal ini ia sampaikan pada rapat tahunan Honda pada Rabu (26/04) waktu setempat.
Komitmennya cukup tegas karena pada Shanghai Auto Show 2023, Honda memang mendapat kejutan tidak menyenangkan. Seluruh merek lokal China telah memenuhi ruang pameran dengan beragam EV yang canggih.
Menurut Mibe, industri kendaraan listrik China telah membuat lompatan besar saat pandemi Covid-19. Padahal ketika itu mereka terputus dari dunia luar karena adanya pembatasan perjalanan dan karantina.
“Mereka berada di depan, lebih dari yang diperkirakan. Cara melawan balik sedang dipikirkan karena bila tidak maka kami akan kalah dari kompetisi ini,” ungkap Mibe.
Honda sendiri telah memiliki ambisi yaitu menghentikan produksi mesin pembakaran internal pada 2040. Pada tahun tersebut mereka akan fokus memasarkan kendaraan listrik dan hidrogen yang dikenal ramah lingkungan.
Mereka juga berencana meningkatkan kapasitas produksi agar bisa menjual setidaknya 2 juta unit kendaraan listrik dan Fuel Cell secara global di 2030. Sedangkan mobil bermesin bensin serta hybrid tetap dijual namun keuntungannya digunakan untuk pengembangan teknologi masa depan.
“Kami berusaha menciptakan struktur bisnis yang menghasilkan keuntungan bahkan di era mobil listrik,” kata Mibe.
Ia menargetkan untuk mendapatkan laba penjualan di atas 7 persen setiap tahunnya hingga 2030.
“Kami yakin bahwa sangat penting untuk secara agresif menginvestasikan kembali arus kas dari bisnis pembakaran internal, termasuk hibrida. Ini bertujuan guna meningkatkan daya saing di kendaraan elektrifikasi masa depan,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 November 2025, 07:00 WIB
30 September 2025, 17:30 WIB
12 September 2025, 07:00 WIB
26 Agustus 2025, 16:00 WIB
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor