VinFast Akui Ingin Manfaatkan Bonus Demografi Indonesia
02 Agustus 2025, 09:00 WIB
Honda akui tertinggal oleh China dalam pengembangan mobil listrik secara global dan harus agresif untuk mengejarnya
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Toshihiro Mibe, CEO Honda akui tertinggal oleh China dalam kompetisi kendaraan listrik secara global. Oleh karena itu dirinya telah menyiapkan sejumlah strategi baru agar bisa bersaing dengan pabrikan lain.
Strategi tersebut sangat bergantung pada model-model baru, ketahanan baterai, teknologi perangkat lunak hingga interior yang didesain ulang. Pabrikan asal Jepang itu juga berencana untuk membangun fasilitas produksi khusus mobil listrik.
Mibe menegaskan bahwa seluruh strategi tersebut akan diaplikasikan secepat mungkin sehingga pada 2025 performa perusahaan membaik. Hal ini ia sampaikan pada rapat tahunan Honda pada Rabu (26/04) waktu setempat.
Komitmennya cukup tegas karena pada Shanghai Auto Show 2023, Honda memang mendapat kejutan tidak menyenangkan. Seluruh merek lokal China telah memenuhi ruang pameran dengan beragam EV yang canggih.
Menurut Mibe, industri kendaraan listrik China telah membuat lompatan besar saat pandemi Covid-19. Padahal ketika itu mereka terputus dari dunia luar karena adanya pembatasan perjalanan dan karantina.
“Mereka berada di depan, lebih dari yang diperkirakan. Cara melawan balik sedang dipikirkan karena bila tidak maka kami akan kalah dari kompetisi ini,” ungkap Mibe.
Honda sendiri telah memiliki ambisi yaitu menghentikan produksi mesin pembakaran internal pada 2040. Pada tahun tersebut mereka akan fokus memasarkan kendaraan listrik dan hidrogen yang dikenal ramah lingkungan.
Mereka juga berencana meningkatkan kapasitas produksi agar bisa menjual setidaknya 2 juta unit kendaraan listrik dan Fuel Cell secara global di 2030. Sedangkan mobil bermesin bensin serta hybrid tetap dijual namun keuntungannya digunakan untuk pengembangan teknologi masa depan.
“Kami berusaha menciptakan struktur bisnis yang menghasilkan keuntungan bahkan di era mobil listrik,” kata Mibe.
Ia menargetkan untuk mendapatkan laba penjualan di atas 7 persen setiap tahunnya hingga 2030.
“Kami yakin bahwa sangat penting untuk secara agresif menginvestasikan kembali arus kas dari bisnis pembakaran internal, termasuk hibrida. Ini bertujuan guna meningkatkan daya saing di kendaraan elektrifikasi masa depan,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Agustus 2025, 09:00 WIB
28 Juli 2025, 22:30 WIB
22 Juli 2025, 22:30 WIB
21 Juli 2025, 15:10 WIB
30 Juni 2025, 11:00 WIB
Terkini
05 Agustus 2025, 10:00 WIB
Gaikindo buka peluang buat merevisi target penjualan mobil baru tahun ini karena kondisi yang terus memburuk
05 Agustus 2025, 09:00 WIB
Gaikindo menampik adanya fenomena Rojali dan Rohana di GIIAS 2025 meski jumlah penjualan turun selama pameran
05 Agustus 2025, 08:00 WIB
Motor Honda berhasil mendapat respon positif di GIIAS 2025 dengan meraih pemesanan mencapai 1.125 SPK
05 Agustus 2025, 07:00 WIB
Pameran GIIAS 2025 diklaim alami penurunan transaksi, GJAW 2025 jadi harapan terakhir buat dongkrak penjualan
05 Agustus 2025, 06:00 WIB
Berikut informasi lengkap terkait SIM keliling Jakarta hari ini, termasuk lokasi, persyaratan dan biayanya
05 Agustus 2025, 06:00 WIB
Hari ini (05/07) kepolisian kembali menghadirkan SIM keliling Bandung melayani pengendara mobil dan motor
05 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 5 Agustus 2025 kembali digelar untuk atasi kemacetan lalu lintas di sekitar Ibu Kota
04 Agustus 2025, 22:00 WIB
Chery jadi pabrikan mobil Cina pertama yang berhasil mengekspor 5 juta kendaraan di seluruh dunia termasuk Indonesia