Kepolisian Siapkan 59 Kendaraan Listrik untuk Kebutuhan Patroli
21 November 2024, 22:30 WIB
Honda akui tertinggal oleh China dalam pengembangan mobil listrik secara global dan harus agresif untuk mengejarnya
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Toshihiro Mibe, CEO Honda akui tertinggal oleh China dalam kompetisi kendaraan listrik secara global. Oleh karena itu dirinya telah menyiapkan sejumlah strategi baru agar bisa bersaing dengan pabrikan lain.
Strategi tersebut sangat bergantung pada model-model baru, ketahanan baterai, teknologi perangkat lunak hingga interior yang didesain ulang. Pabrikan asal Jepang itu juga berencana untuk membangun fasilitas produksi khusus mobil listrik.
Mibe menegaskan bahwa seluruh strategi tersebut akan diaplikasikan secepat mungkin sehingga pada 2025 performa perusahaan membaik. Hal ini ia sampaikan pada rapat tahunan Honda pada Rabu (26/04) waktu setempat.
Komitmennya cukup tegas karena pada Shanghai Auto Show 2023, Honda memang mendapat kejutan tidak menyenangkan. Seluruh merek lokal China telah memenuhi ruang pameran dengan beragam EV yang canggih.
Menurut Mibe, industri kendaraan listrik China telah membuat lompatan besar saat pandemi Covid-19. Padahal ketika itu mereka terputus dari dunia luar karena adanya pembatasan perjalanan dan karantina.
“Mereka berada di depan, lebih dari yang diperkirakan. Cara melawan balik sedang dipikirkan karena bila tidak maka kami akan kalah dari kompetisi ini,” ungkap Mibe.
Honda sendiri telah memiliki ambisi yaitu menghentikan produksi mesin pembakaran internal pada 2040. Pada tahun tersebut mereka akan fokus memasarkan kendaraan listrik dan hidrogen yang dikenal ramah lingkungan.
Mereka juga berencana meningkatkan kapasitas produksi agar bisa menjual setidaknya 2 juta unit kendaraan listrik dan Fuel Cell secara global di 2030. Sedangkan mobil bermesin bensin serta hybrid tetap dijual namun keuntungannya digunakan untuk pengembangan teknologi masa depan.
“Kami berusaha menciptakan struktur bisnis yang menghasilkan keuntungan bahkan di era mobil listrik,” kata Mibe.
Ia menargetkan untuk mendapatkan laba penjualan di atas 7 persen setiap tahunnya hingga 2030.
“Kami yakin bahwa sangat penting untuk secara agresif menginvestasikan kembali arus kas dari bisnis pembakaran internal, termasuk hibrida. Ini bertujuan guna meningkatkan daya saing di kendaraan elektrifikasi masa depan,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
21 November 2024, 22:30 WIB
19 November 2024, 22:32 WIB
19 November 2024, 21:00 WIB
14 November 2024, 15:01 WIB
13 November 2024, 22:00 WIB
Terkini
22 November 2024, 11:52 WIB
GJAW 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan mulai 22 November-1 Desember 2024, diramaikan 80 peserta
22 November 2024, 11:00 WIB
HMID mengaku akan meluncurkan mobil listrik baru di Desember 2024, kemungkinan adalah Hyundai Kona N Line
22 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut
22 November 2024, 10:00 WIB
Neta akan melakukan studi terlebih dahulu untuk membawa model MPV tiga baris ke pasar Indonesia tahun depan
22 November 2024, 09:00 WIB
Pameran otomotif ini resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang Selatan, berikut kami rangkum harga tiket GJAW 2024
22 November 2024, 08:00 WIB
HMID masih melihat bagaimana respon penerimaan masyarakat terhadap new Hyundai Tucson di dalam negeri
22 November 2024, 07:00 WIB
Cara urus paspor kendaraan sebelum Road Trip keluar negeri sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani
22 November 2024, 06:07 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta hari ini di lima tempat berbeda demi melayani masyarakat