Alva Mau Ekspor Motor Listrik Karena Sanggup Produksi 100 Ribu
26 Mei 2025, 10:00 WIB
Danantara tegaskan ada beberapa perusahaan yang bakal masuk ke Indonesia untuk kembangkan kendaraan lisrik
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau biasa disebut Danantara menegaskan masih ada empat perusahaan pengembangan kendaraan listrik yang akan masuk Indonesia. Kehadirannya dipercaya bisa mempercepat pengembangan EV.
Menariknya, bukan hanya pabrikan mobil saja yang masuk tetapi juga baterai EV, pusat data hingga layanan konsumen.
"Banyak perusahaan mau masuk tapi terdekat itu mungkin ada tiga atau empat, saya tidak bisa sebut nama-namanya. Jadi nanti kita lihat saja satu per satu,” ungkap Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, (26/05).
Ia menambahkan bahwa investasi perusahaan Cina di Indonesia tidak hanya memberi dampak ekonomi. Menurutnya peningkatan kualitas SDM dan pengetahuan teknologi informasi pun sangat penting.
"Jadi per hari ini Cina yang advance dan kita belajar langsung aja dari mereka. Tapi nantinya bukan tidak mungkin Indonesia jadi salah satu pemimpinnya," ujar Pandu.
Hal senada juga diungkap oleh Mahardi Tunggul Wicaksono, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin. Dilansir Antara, dirinya mengungkap bahwa beberapa perusahaan asal Cina hingga Eropa tengah berkeinginan melakukan investasi pengembangan EV di Indonesia akibat penerapan tarif impor Amerika Serikat.
"Ada beberapa produsen dari industri otomotif listrik maupun baterai listrik dari Cina sudah mulai diskusi dengan kami," terangnya disitat Antara.
Menurutnya, perang tarif tarif tidak selamanya membawa dampak negatif. Pasalnya keinginan sama beberapa perusahaan China dan Eropa untuk menanamkan modalnya di Tanah Air menjadi lebih besar dibanding sebelumnya.
Sementara nilai investasinya masih didiskusikan. Namun pada prinsipnya perusahaan yang menanamkan modalnya di Indonesia berkeinginan untuk melanjutkan dan memindahkan investasinya ke Tanah Air.
Tak hanya itu, pemerintah juga sudah melakukan beragam cara untuk menjaga agar iklim investasi di Indonesia terjaga. Beragam aturan baru tengah dirancang sehingga keberlangsungan bisnis bisa lebih terjaga.
Salah satunya adalah Perpres Nomor 46 Tahun 2025 yang menyebut bahwa Kementerian / Lembaga / Perangkat Daerah / Institusi lainnya wajib menggunakan produk dalam negeri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional.
Tak hanya itu, pemerintah juga akan mengucurkan insentif lebih besar untuk kendaraan yang sudah memiliki TKDN lebih tinggi. Sehingga produk bisa lebih mudah terserap pasar.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
26 Mei 2025, 10:00 WIB
26 Mei 2025, 09:00 WIB
25 Mei 2025, 21:00 WIB
25 Mei 2025, 09:00 WIB
23 Mei 2025, 22:00 WIB
Terkini
26 Mei 2025, 10:00 WIB
Pabrik motor listrik Alva yang berada di kawasan Cikarang diklaim bisa memproduksi 100 ribu unit setahun
26 Mei 2025, 09:00 WIB
Merek Jepang berhenti terapkan strategi global di Cina, bikin desain EV mengikuti selera konsumen Tiongkok
26 Mei 2025, 08:00 WIB
PHEV Chery Tiggo 8 CSH belum mendapatkan insentif dari pemerintah, PT CSI masih enggan beberkan TKDN-nya
26 Mei 2025, 07:00 WIB
Ganjil genap jakarta Jakarta pada akhir Mei 2025 hanya akan berlaku tiga hari karena adanya libur dan cuti bersama
26 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 26 Mei 2025 diharapkan masih bisa diandalkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas
26 Mei 2025, 06:00 WIB
Cek jadwal dan lokasi SIM keliling Bandung hari ini pada Senin (26/05), lengkap dengan biaya dan syaratnya
26 Mei 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta bisa dimanfaatkan oleh masyarakat hari ini, berikut informasi lengkapnya
25 Mei 2025, 21:00 WIB
Xpeng bakal perkenalkan tiga model baru hingga akhir 2025 yang sudah dibekali beragam keunggulan menarik