LG Batal Investasi, Buka Peluang Indonesia Gandeng Negara Lain
22 April 2025, 23:00 WIB
Bahlil ungkap perusahaan pengganti LG yang akan membangun ekosistem baterai mobil listrik sudah didapatkan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap bahwa pengganti LG Energy Solution yang menarik investasinya dari Indonesia sudah didapatkan. Perusahaan tersebut adalah Huayou asal Cina.
Kehadiran perusahaan tersebut diharapkan bisa menggantikan peran LG Energy Solution yang sebelumnya masuk ke dalam skema Indonesia Grand Package.
“LG telah digantikan oleh mitra strategis dari Cina, yaitu Huayou bersama BUMN," ucap Bahlil dilansir Antara (23/04).
Ia pun menegaskan bahwa proyek pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia tetap berjalan.
Bahlil juga menambahkan bahwa pergantian investor di tengah jalan merupakan hal lazim untuk proyek berskala besar.
“Bagi kami yang terpenting adalah semua mitra tetap berkomitmen dan pemerintah hadir untuk memastikan proses transisi berlangsung lancar. Proyek sudah berjalan, sebagian telah diresmikan hingga mulai produksi sementara sisanya akan terus dikawal hingga tuntas sesuai target,” ungkapnya.
Perlu diketahui bahwa pada 18 Desember 2020, LG Energy Solution masuk ke dalam skema Indonesia Grand Package. Di dalamnya sudah mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari penambangan hingga produksi baterai.
Tetapi konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG akhirnya mundur dari proyek senilai sekitar 11 triliun won (Rp130,7 triliun). Padahal mereka seharusnya membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia secara menyeluruh.
Perusahaan tersebut mengaku telah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia serta mempertimbangkan beragam hal. Termasuk adanya pergeseran dalam lanskap industri perlambatan sementara permintaan EV global.
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," ungkap seorang pejabat dari LG Energy Solution beberapa waktu lalu.
Keputusan itu pun disayangkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pasalnya saat ini industri otomotif tengah berupaya mengundang investor asing buat masuk dan memiliki pasar cukup besar.
“Sayang investasi tidak jadi masuk padahal kami sedang membutuhkan investor untuk Indonesia,” ungkap Jongkie D. Sugiarto Ketua I Gaikindo pada KatadataOTO (21/04).
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
22 April 2025, 23:00 WIB
21 April 2025, 19:00 WIB
11 Maret 2025, 13:00 WIB
04 Maret 2025, 20:00 WIB
25 Februari 2025, 16:08 WIB
Terkini
23 April 2025, 17:00 WIB
Perkuat posisinya di Jepang, BYD dikabarkan tengah menyiapkan kei car bertenaga listrik rival Nissan Sakura
23 April 2025, 16:43 WIB
IMX Semarang 2025 akan digelar Sabtu, 26 April 2025 sebagai bagian dari rangkaian acara Road to IMX 2025
23 April 2025, 14:00 WIB
Wuling diduga bakal membawa MPV pintu geser teranyar bertenaga listrik di pameran otomotif PEVS 2025
23 April 2025, 13:44 WIB
Moeldoko menyayangkan aksi premanisme yang dilakukan ormas dan mengganggu proses pembangunan pabrik BYD
23 April 2025, 11:04 WIB
Pajak kendaraan bermotor Lexus LX600 milik Dedi Mulyadi sudah jatuh tempo sejak awal tahun atau Januari 2025
23 April 2025, 10:02 WIB
Cina bakal batasi ekspor logam tanah jarang dan berpotensi sebabkan produksi mobil listrik dunia terganggu
23 April 2025, 09:00 WIB
Industri otomotif menghadapi berbagai tantangan, Daihatsu ungkap beberapa alasan penjualan mobil belum stabil
23 April 2025, 08:00 WIB
Menurut Suzuki melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika membawa dua sisi berbeda bagi mereka