Daihatsu Bakal Kaji Dampak Kehadiran Mobil Listrik Seharga LCGC
02 Agustus 2025, 10:00 WIB
Gaikindo sayangkan pembatalan investasi LG yang sebelumnya berencana membangun pabrik baterai EV di Indonesia
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyayangkan batalnya investasi konsorsium Korea Selatan yang dipimpin LG ke Tanah Air. Padahal saat ini industri otomotif tengah berupaya mengundang investor asing untuk masuk.
Terlebih nilai investasi yang rencanya akan dilakukan sangat besar yaitu 11 triliun Won atau sekitar Rp 130 triliun.
“Sayang investasi tidak jadi masuk padahal kami sedang membutuhkan investor untuk Indonesia,” ungkap Jongkie D. Sugiarto Ketua I Gaikindo pada KatadataOTO (21/04).
Meski demikian menurutnya situasi ini tidak akan berdampak signifikan terhadap perkembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air. Terlebih penjualannya masih terus tumbuh.
“Saya rasa tidak berdampak signifikan. Pasti ada perusahaan lain buat menyediakan battery pack yang dibutuhkan,” tambahnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa konsorsium Korea Selatan membatalkan rencana investasi sebesar 11 triliun Won atau sekitar Rp 130 triliun di Indonesia. Padahal mereka tadinya ingin ikut serta dalam membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Tanah Air.
Dilansir dari Yonhap, konsorsium yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp dan beberapa mitra lainnya sebenarnya sudah berkomitmen ke pemerintah Indonesia. Mereka berencana untuk membangun baterai baterai EV beserta ekosistemnya dengan menggandeng perusahaan milik negara.
Sehingga seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, pembuatan sel baterai dan sebagainya bakal dilakukan di Tanah Air. Hal ini didukung karena Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia yang merupakan bahan utama dalam baterai kendaraan listrik.
Namun konsorsium memutuskan meninggalkan proyek tersebut setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia. Mereka mengungkap terjadi pergeseran industri yang menunjukkan adanya perlambatan permintaan mobil listrik dunia.
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," ungkap seorang pejabat dari LG Energy Solution (21/04).
Meski demikian mereka menegaskan tetap melanjutkan bisnis yang sudah ada di Tanah Air. Salah satunya adalah pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), perusahaan Joint Venture dengan Hyundai Motor Group.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Agustus 2025, 10:00 WIB
02 Agustus 2025, 09:00 WIB
01 Agustus 2025, 23:00 WIB
01 Agustus 2025, 22:00 WIB
01 Agustus 2025, 21:41 WIB
Terkini
02 Agustus 2025, 21:24 WIB
Toyota menuai respons positif dari para konsumen selama pameran GIIAS 2025, raup lebih dari 4.000 SPK
02 Agustus 2025, 20:00 WIB
Daihatsu dan Astra Financial siapkan program pembelian secara kredit di GIIAS 2025, berikut rinciannya
02 Agustus 2025, 19:00 WIB
Suzuki Fronx Hybrid mengusung desain SUV coupe yang maskulin dengan ukuran kompak yang cocok untuk perempuan
02 Agustus 2025, 18:00 WIB
Subaru gandeng OLXmobbi buat mudahkan proses tukar tambah kendaraan yang biasa dilakukan pelanggan Tanah Air
02 Agustus 2025, 17:00 WIB
Sebanyak 20 Honda Step WGN e: HEV mulai diserahkan kepada para konsumen dalam gelaran GIIAS 2025 di ICE BSD
02 Agustus 2025, 16:00 WIB
Jaecoo J7 SHS akhirnya resmi dikirim ke 300 pelanggan pertama yang sudah melakukan pembelian kendaraan
02 Agustus 2025, 15:00 WIB
MG pastikan seluruh model yang mereka jual sudah memiliki perlindungan optimal untuk keselamatan para pengguna
02 Agustus 2025, 14:00 WIB
Astra UD Trucks melakukan kerja sama dengan Patra Logistik terkait perawatan berkala armada BBM nasional