Toyota bZ3X Setir Kanan Debut, Harga di Bawah Rp 1 M
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
Gaikindo sayangkan pembatalan investasi LG yang sebelumnya berencana membangun pabrik baterai EV di Indonesia
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyayangkan batalnya investasi konsorsium Korea Selatan yang dipimpin LG ke Tanah Air. Padahal saat ini industri otomotif tengah berupaya mengundang investor asing untuk masuk.
Terlebih nilai investasi yang rencanya akan dilakukan sangat besar yaitu 11 triliun Won atau sekitar Rp 130 triliun.
“Sayang investasi tidak jadi masuk padahal kami sedang membutuhkan investor untuk Indonesia,” ungkap Jongkie D. Sugiarto Ketua I Gaikindo pada KatadataOTO (21/04).
Meski demikian menurutnya situasi ini tidak akan berdampak signifikan terhadap perkembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air. Terlebih penjualannya masih terus tumbuh.
“Saya rasa tidak berdampak signifikan. Pasti ada perusahaan lain buat menyediakan battery pack yang dibutuhkan,” tambahnya kemudian.
Sebelumnya diberitakan bahwa konsorsium Korea Selatan membatalkan rencana investasi sebesar 11 triliun Won atau sekitar Rp 130 triliun di Indonesia. Padahal mereka tadinya ingin ikut serta dalam membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Tanah Air.
Dilansir dari Yonhap, konsorsium yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp dan beberapa mitra lainnya sebenarnya sudah berkomitmen ke pemerintah Indonesia. Mereka berencana untuk membangun baterai baterai EV beserta ekosistemnya dengan menggandeng perusahaan milik negara.
Sehingga seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, pembuatan sel baterai dan sebagainya bakal dilakukan di Tanah Air. Hal ini didukung karena Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia yang merupakan bahan utama dalam baterai kendaraan listrik.
Namun konsorsium memutuskan meninggalkan proyek tersebut setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia. Mereka mengungkap terjadi pergeseran industri yang menunjukkan adanya perlambatan permintaan mobil listrik dunia.
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," ungkap seorang pejabat dari LG Energy Solution (21/04).
Meski demikian mereka menegaskan tetap melanjutkan bisnis yang sudah ada di Tanah Air. Salah satunya adalah pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), perusahaan Joint Venture dengan Hyundai Motor Group.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
30 September 2025, 17:30 WIB
26 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 17:00 WIB
24 September 2025, 13:00 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
Mobil listrik Toyota bZ3X punya varian berkonfigurasi setir kanan, hadir perdana di Hong Kong dan Makau
01 Oktober 2025, 12:00 WIB
Tiket MotoGP Mandalika 2025 diklaim mulai menipis menjelang penyelenggaraan balapan kelas dunia tersebut
01 Oktober 2025, 11:00 WIB
Rangkaian program pembelian dan peluncuran produk baru, IMOS 2025 berhasil pikat ratusan ribu pengunjung
01 Oktober 2025, 10:00 WIB
Tim Pertamina Enduro VR46 bakal kembali menggunakan tampilan berbeda saat menjalani MotoGP Mandalika 2025
01 Oktober 2025, 09:00 WIB
Sejumlah harga BBM dari Pertamina mengalami kenaikan di Oktober 2025, namun untuk Pertamax hingga Turbo Tetap
01 Oktober 2025, 08:30 WIB
Alex Marquez mengaku kagum dengan besarnya penggelar MotoGP di Indonesia dibandingkan negara lainnya
01 Oktober 2025, 08:00 WIB
GIIAS Bandung 2025 menawarkan pengalaman otomotif mulai teknologi hingga pengalaman berkendara unit terbaru
01 Oktober 2025, 07:15 WIB
Alex merasa beruntung mempunyai Marc Marquez sebagai juara dunia MotoGP 7 kali karena bisa belajar dan bertarung di lintasan