Alternatif BBM di Era Elektrifikasi Kelak, Segini Harganya

Ada alternatif BBM buat pecinta mobil bensin yang tidak menyukai sensasi berkendara EV, harganya fantastis

Alternatif BBM di Era Elektrifikasi Kelak, Segini Harganya

TRENOTO – Uni Eropa telah meluluskan sejumlah produsen mobil untuk tetap memproduksi kendaraan konvensional atau ICE setelah 2035. Sebut saja BMW, Porsche, Ferrari dan Lamborghini.

Sportscar produksi pabrikan tersebut masih bisa dijual dengan persyaratan unitnya sudah menggunakan alternatif BBM yakni e-fuel. Menggunakan e-fuel mobil masih tetap mengeluarkan emisi yang diklaim carbon-neutral.

Adanya kebijakan itu berarti masih ada mobil sport mesin dijual dan tidak terpengaruh kebijakan Uni Eropa bahwa mobil di pasaran per 2035 harus tidak memproduksi emisi.

Photo : Istimewa

Kebijakan ini juga menuai kontra dari produsen lain, salah satunya Mercedes. Ola Kallenius, CEO Mercedes Benz mengatakan bahwa efisiensi dari kendaraan listrik jauh lebih tinggi dibandingkan mesin bensin.

Ke depannya ia tidak melihat e-fuel punya masa depan lebih cerah ketimbang kendaraan listrik.

“Misalnya listrik yang dihasilkan dari turbin angin, 70 persennya bisa terpakai di jalan sebagai penggerak EV. Sementara untuk mobil ICE ini tidak signifikan,” ujarnya.

Harga e-fuel

Elektrifikasi tengah digencarkan saat ini dan kembali jadi pengingat, bukannya tidak mungkin suatu waktu nanti pasaran kendaraan roda empat hanya diisi oleh EV.

Bagi mereka pecinta mobil mesin bensin tentu ada harga yang harus dibayar. Bahan bakar sintetis atau e-fuel saat ini masih memakan biaya produksi cukup besar, sehingga bisa dipastikan harga jualnya akan lebih mahal bahkan dari harga bensin biasa.

Baca juga: Uni Eropa Selamatkan Kepunahan Mobil Bensin

Berdasarkan hasil perhitungan dari Postdam Institute for Climate Impact Research, produksi e-fuel memakan biaya US$189 per liter, atau sekitar Rp2.7 jutaan hanya untuk satu liter e-fuel.

Sedangkan studi dilakukan oleh ICCT (International Council on Clean Transportation) menjelaskan bahwa nantinya konsumen harus merogoh kocek hingga US$11.52 per galon. Meski tetap ada kemungkinan harganya akan turun seiring berjalannya waktu.

Photo : Istimewa

Ini berarti pemilik mobil harus menyiapkan Rp169 ribuan untuk bensin kurang lebih 4 liter. Angka ini tentunya masih jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan bensin.

Sebagai perbandingan kasar saat ini harga bensin Pertamina jenis Pertamax dibanderol Rp13.300 per liter. Untuk mendapatkan empat liter bensin biayanya adalah sekitar Rp39.000.


Terkini

news
Tol Japek II Selatan Mulai Dibuka Hari Ini, Tidak Dipungut Biaya

Tol Japek II Selatan Mulai Dibuka Hari Ini, Tidak Dipungut Biaya

Demi mengurangi kepadatan lalu lintas pada arus balik Lebaran 2025, Tol Japek II Selatan mulai dibuka hari ini

news
Tarif tol

Jasa Marga Bebaskan Tarif Tol Saat Arus Balik, Simak Aturannya

Jasa Marga bebaskan tarif tol saat arus balik untuk beri kemudahan kepada masyarakat saat arus balik

mobil
Nissan

Nissan Jual Pabrik Pada Renault Demi Selamatkan Perusahaan

Nissan jual pabrik mereka di India pada Renault demi selamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan

mobil
Modal Jetour X50e EV Gaet Minat Konsumen Tanah Air

Modal Jetour X50e EV Gaet Minat Konsumen Tanah Air

Jetour X50e EV siap dipasarkan di Indonesia tahun ini, disebut telah didesain menyesuaikan kebutuhan konsumen

otosport
MotoGP Amerika 2025

Drama MotoGP Amerika 2025: Bos Trackhouse Mau Ada Aturan Tegas

MotoGP Amerika 2025 sempat tertunda 10 menit akibat Marc Marquez, bos Trackhouse minta kejelasan aturan

mobil
Harus Ada SIM Khusus Mobil Listrik, Demi Kurangi Angka Kecelakaan

Harus Ada SIM Khusus Mobil Listrik, Demi Kurangi Angka Kecelakaan

Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik

news
Harga BBM Shell, BP AKR sampai Vivo Turun pada Awal April 2025

Harga BBM Shell, BP AKR sampai Vivo Turun pada Awal April 2025

Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi

news
Arus balik Lebaran 2025

Hindari Puncak Arus Balik, Jangan Sembarangan Pilih Tanggal

Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada