Kata VinFast soal EC Van yang Terdaftar di Indonesia
23 November 2025, 13:00 WIB
Bos VinFast tanggapi santai rencana pemerintah hentikan insentif impor EV karena mereka sudah siap produksi lokal
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pemerintah Indonesia memastikan tidak akan memperpanjang insentif kendaraan listrik setelah 31 Desember 2025. Menanggapi hal itu, produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, menyatakan siap mewujudkan komitmennya untuk melakukan produksi di Indonesia.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarmo, mengatakan perusahaannya telah memperhitungkan kebijakan pemerintah yang akan mengakhiri insentif mobil listrik. Insentif tersebut antara lain berupa bea masuk 0% dan PPN Barang Mewah yang ditanggung pemerintah.
“Sejak produk pertama kami masuk ke Indonesia, perhitungan bisnisnya sudah memperhitungkan masa berlaku insentif. Jadi saat fasilitas itu berakhir, kami siap beralih ke produksi CKD di Subang,” ujarnya di Hanoi, Vietnam, beberapa waktu lalu.
Kariyanto menegaskan, VinFast ingin memainkan peran signifikan di Indonesia. Ia menyebut VinFast memang tergolong baru di Tanah Air karena baru mengirimkan mobil listrik pertamanya ke Indonesia pada Juli 2024. Namun, perusahaan otomotif tersebut berkomitmen untuk terus berkembang di pasar domestik.
“Jadi kami bukan istilahnya coba-coba, tapi memang ingin berkembang secara serius di Indonesia. Kami ingin menjadi pemain utama, khususnya di BEV market (pasar mobil listrik berbasis baterai),” ujarnya.
Kerry mengatakan, VinFast akan mewujudkan komitmen kepada pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik di Tanah Air. Komitmen tersebut sudah disepakati saat VinFast mendapatkan insentif mobil listrik.
Sebagai informasi, Perpres No. 79 Tahun 2023 meniadakan bea masuk dan pajak barang mewah bagi BEV CBU impor hingga akhir tahun ini. Insentif tersebut hanya diberikan kepada entitas yang berkomitmen membangun pabrik dengan kapasitas setara volume impor yang diterima.
Oleh sebab itu, VinFast akan mulai mengoperasikan pabrik di Subang, Jawa Barat, akhir tahun ini. Kapasitas pabrik tersebut mencapai lebih dari 50.000 unit per tahun. “Itu kapasitas terpasang, tapi nanti produksi menyesuaikan,” kata Kariyanto.
Pabrik tersebut akan memproduksi model VF3 sebagai kendaraan pertama yang dirakit di Indonesia. Meski demikian, VinFast juga membuka peluang untuk memproduksi model lain di fasilitas yang sama. Saat ini, ada tiga tipe mobil VinFast yang sudah dipasarkan di Indonesia, yakni VF3, VF6, dan VF7.
Kariyanto menambahkan, pabrik di Subang akan memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 40% pada 2026. Pada tahap awal, pabrik ini akan menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja, dengan prioritas bagi tenaga kerja lokal.
“Tentunya kami harapkan ke depan akan berkembang dan menyerap lebih banyak tenaga kerja lagi,” ujarnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 November 2025, 13:00 WIB
23 November 2025, 09:00 WIB
22 November 2025, 20:00 WIB
22 November 2025, 11:00 WIB
22 November 2025, 10:00 WIB
Terkini
23 November 2025, 19:56 WIB
GJAW 2025 dimanfaatkan untuk melakukan penyerahan 10 unit pertama BAIC BJ30 Hybrid beberapa waktu lalu
23 November 2025, 18:00 WIB
Lini produk lengkap Jeep di Indonesia hadir di GJAW 2025, ada Rubicon serta dua varian pikap Gladiator
23 November 2025, 17:00 WIB
Indomobil eMotor Sprinto resmi dipasarkan di GJAW 2025 untuk menjawab kebutuhan para konsumen di Tanah Air
23 November 2025, 16:00 WIB
Honda Jakarta Center ingin memberi kemudahan kepada para pengunjung GJAW 2025 untuk membeli mobil baru
23 November 2025, 15:00 WIB
Pilihan Chery Tiggo 8 CSH kini sudah semakin beragam untuk mudahkan pelanggan memilih unit sesuai kebutuhan
23 November 2025, 13:00 WIB
VinFast EC Van jadi salah satu model baru yang akan dibawa merek asal Vietnam ini untuk konsumen fleet RI
23 November 2025, 12:47 WIB
ACC Carnival Lampung digelar akhir pekan ini dengan banyak penawaran menarik untuk para pengunjung pameran
23 November 2025, 10:00 WIB
UPPF Indonesia menghadirkan promo selama pameran otomotif GJAW 2025 berlangsung yang menarik pengunjung