Masa Pakai Kaca Film Hingga 10 Tahun, Kenali Cara Merawatnya
26 Juni 2025, 11:00 WIB
Cara turunkan suhu kabin mobil setelah terjemur di terik matahari sebenarnya mudah namun perlu kesabaran
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Mobil yang terparkir serta terkena sinar matahari langsung membuat kabin terasa panas dibanding lingkungan di luar. Tak tanggung-tanggung, suhu di dalam kendaraan bisa 30 derajat lebih tinggi.
Kondisi tersebut diperparah dengan situasi yang sedang menghadapi musim kemarau. Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa rata-rata suhu di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 0.5 derajat celcius dibanding biasanya.
Hariadi, Asst. to Service Dept Head PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) mengatakan bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh panas yang diserap kendaraan terperangkap di ruang kedap. Akibatnya suhu di dalam kabin terus meningkat.
“Situasi ini tentu mengganggu kenyamanan pemilik kendaraan ketika hendak berkendara,” ungkap Hariadi dalam keterangan resminya.
Oleh karena itu, ia pun memberikan beberapa cara turunkan suhu kabin mobil. Setidaknya ada empat langkah harus dilakukan pemilik kendaraan.
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menyalakan mesin tanpa menghidupkan penyejuk udara. Tujuannya adalah memberikan waktu pada mesin untuk bekerja secara bertahap setelah lama berhenti.
Buka seluruh jendela agar sirkulasi udara bisa berjalan optimal. Berkat ini maka hawa panas akan lebih cepat turun dan nyaman untuk digunakan.
Langkah berikutnya adalah menyalakan penyejuk udara. Pastikan untuk menyetelnya di tingkat paling rendah dan hembusan besar. Bisa juga memanfaatkan fitur auto selama beberapa menit guna menetralkan kembali suhu kabin.
Cara paling efektif untuk menghindari panas adalah menutupnya dengan sarung mobil selama parkir. Selain itu, pemilihan kaca film juga menjadi faktor agar suhu kabin tetap terjaga.
Hariadi pun mengingatkan kepada pemilik kendaraan untuk menghindari penyimpanan barang berbahan dasar aerosol yang mudah menguap seperti parfum, deodorant spray, pengharum mobil spray, pemantik api dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan barang-barang tersebut rentan meledak jika terpapar panas.
“Lebih baik pemilik memarkirkan mobilnya di tempat yang teduh. Selain berpengaruh kepada kenyamanan berkendara, kondisi eksterior dan interior pun juga akan awet,” pungkas Hariadi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Juni 2025, 11:00 WIB
23 Maret 2025, 14:00 WIB
05 Januari 2025, 09:00 WIB
03 Januari 2025, 15:00 WIB
25 Juli 2024, 12:02 WIB
Terkini
02 Juli 2025, 18:00 WIB
Satu desain mobil yang diduga merupakan BYD Sealion 05 EV terdaftar di Indonesia, calon pesaing Neta X
02 Juli 2025, 17:00 WIB
Tidak hanya insentif, kemudahan akses infrastruktur juga jadi daya tarik agar orang beralih ke motor listrik
02 Juli 2025, 16:24 WIB
Harga tiket MotoGP Mandalika dan Malaysia 2025 memiliki perbedaan yang cukup mencolok di beberapa kelas
02 Juli 2025, 14:00 WIB
Bantu hilirisasi nikel, peneliti nilai pemerintah perlu lebih mendukung produsen mobil listrik baterai nikel
02 Juli 2025, 13:00 WIB
Subsidi motor listrik dikabarkan sudah semakin dekat untuk dikuncurkan oleh pemerintah ungkap Wamenperin
02 Juli 2025, 12:00 WIB
Aspal Sirkuit Sepang sudah diperbaiki untuk menyambut MotoGP Malaysia 2025 yang diselenggarakan Oktober
02 Juli 2025, 11:00 WIB
Pengolahan limbah baterai mobil listrik disebut menjadi tanggung jawab produsen didukung regulasi pemerintah
02 Juli 2025, 09:00 WIB
PT ADM menanggapi kemungkinan Daihatsu Move dijual di Indonesia setelah modelnya terdaftar pada Februari 2025