Bahaya Laten Menerabas Banjir buat Kaki-kaki Mobil
11 Juli 2025, 10:00 WIB
Water hammer merupakan istilah yang sering digunakan saat mesin mobil tak bisa bekerja ketika melewati banjir
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Musim hujan menjadi penyebab utama banjir di sejumlah wilayah Indonesia. Saat hendak melewatinya, beberapa pengendara harus mengetahui dengan pasti batas ketinggian air.
Apabila nekat memacu kendaraan meski secara tidak langsung, mobil yang digunakan akan mogok karena mesin tak lagi bisa bekerja. Penyebab utama terjadinya hal ini ialah water hammer.
Banyak pemilik kendaraan belum mengerti istilah ini. Karenanya, TrenOto akan menjelaskan pengertian water hammer dan hal yang perlu diketahui pemilik kendaraan.
Seperti dilansir Suzuki Indonesia, water hammer ialah kondisi saat air masuk ke ruang pembakaran dan masuk ke sistem pelumasan pada mobil. Air yang tidak dapat menyatu dengan minyak dalam hal ini oli mengganggu kinerja bahkan cenderung merusak mesin.
Agar mesin dapat bergerak, piston harus bekerja maksimal. Untuk melakukan hal ini, mesin membutuhkan udara sebagai dorongan.
Saat air masuk ke dalam mesin, maka tekanan akan diambil alih oleh komponen ini. Akibatnya, dorongan yang dihasilkan sangat berlebih, sehingga setang piston justru bengkok.
Perlu diperhatikan, saat melewati banjir air bisa masuk ke dalam mesin melalui berbagai celah salah satunya knalpot. Karena itu, sebaiknya mobil tidak melewati area banjir dengan ketinggian air mencapai 50 cm atau lebih.
Selain water hammer, pemilik kendaraan juga perlu mengetahui hydrolocking. Mirip dengan masalah sebelumnya, kinerja mesin dapat terganggu karena air masuk melalui filter udara dan menyebabkan mobil berhenti secara mendadak.
Masalah ini bisa terjadi karena air masuk ke sistem pelumasan dan bercampur dengan oli. Saat tercampur, panas mesin menjadi tak stabil, sehingga beberapa komponen pada jantung pacu akan bengkok.
Tak hanya piston bengkok, air yang masuk ke dalam mesin juga menimbulkan kebocoran pada area sambungan. Jika tidak segera ditangani, kebocoran bisa menjadi besar dan berpengaruh ke bagian lain.
Saat banyak komponen mesin yang rusak, tentu mobil tak bisa digunakan. Apabila hal ini terjadi, pemilik kendaraan harus mengganti beberapa komponen, antara lain bearing connecting rod atau metal jalan, piston dan blok mesin.
Untuk melakukan perbaikan, pemilik harus mengeluarkan biaya cukup mahal. Karena itu, sebaiknya pengendara lebih berhati-hati dan mengetahui batas ketinggian air saat harus melintasinya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Juli 2025, 10:00 WIB
08 Juli 2025, 16:00 WIB
08 Juli 2025, 15:00 WIB
08 Juli 2025, 12:53 WIB
12 Maret 2025, 08:00 WIB
Terkini
18 Juli 2025, 19:00 WIB
Data Gaikindo menunjukkan bahwa di semester I 2025 penjualan mobil segmen menengah ke atas alami kenaikan
18 Juli 2025, 18:00 WIB
Polytron mulai produksi G3 dan G3+ di Purwakarta dengam memanfaatkan fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor
18 Juli 2025, 17:00 WIB
Sebelum pergi berlibur, ada baiknnya Anda melihat lokasi serta jadwal ganjil genap puncak Bogor pekan ini
18 Juli 2025, 16:00 WIB
Strategi penjualan Mitsubishi Destinator diklaim berbeda dari merek mobil Cina, harga bakal tetap kompetitif
18 Juli 2025, 15:00 WIB
Sudah bisa dipesan, kisaran harga Daihatsu Rocky Hybrid yang debut di GIIAS 2025 adalah Rp 300 jutaan
18 Juli 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e dikabarkan debut di perhelatan otomotif GIIAS 2025 dengan harga kompetitif di bawah Rp 250 jutaan
18 Juli 2025, 13:00 WIB
Daihatsu Rocky Hybrid digadang-gadang bakal meramaikan persaingan mobil ramah lingkungan di GIIAS 2025
18 Juli 2025, 12:00 WIB
Salah satu produk yang diyakini bakal dihadirkan oleh PT CSI di GIIAS 2025 adalah Chery TIggo Cross Hybrid