Tips Berkendara Motor yang Aman Saat Cuaca Ekstrem
02 November 2025, 15:00 WIB
Water hammer merupakan istilah yang sering digunakan saat mesin mobil tak bisa bekerja ketika melewati banjir
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Musim hujan menjadi penyebab utama banjir di sejumlah wilayah Indonesia. Saat hendak melewatinya, beberapa pengendara harus mengetahui dengan pasti batas ketinggian air.
Apabila nekat memacu kendaraan meski secara tidak langsung, mobil yang digunakan akan mogok karena mesin tak lagi bisa bekerja. Penyebab utama terjadinya hal ini ialah water hammer.
Banyak pemilik kendaraan belum mengerti istilah ini. Karenanya, TrenOto akan menjelaskan pengertian water hammer dan hal yang perlu diketahui pemilik kendaraan.
Seperti dilansir Suzuki Indonesia, water hammer ialah kondisi saat air masuk ke ruang pembakaran dan masuk ke sistem pelumasan pada mobil. Air yang tidak dapat menyatu dengan minyak dalam hal ini oli mengganggu kinerja bahkan cenderung merusak mesin.
Agar mesin dapat bergerak, piston harus bekerja maksimal. Untuk melakukan hal ini, mesin membutuhkan udara sebagai dorongan.
Saat air masuk ke dalam mesin, maka tekanan akan diambil alih oleh komponen ini. Akibatnya, dorongan yang dihasilkan sangat berlebih, sehingga setang piston justru bengkok.
Perlu diperhatikan, saat melewati banjir air bisa masuk ke dalam mesin melalui berbagai celah salah satunya knalpot. Karena itu, sebaiknya mobil tidak melewati area banjir dengan ketinggian air mencapai 50 cm atau lebih.
Selain water hammer, pemilik kendaraan juga perlu mengetahui hydrolocking. Mirip dengan masalah sebelumnya, kinerja mesin dapat terganggu karena air masuk melalui filter udara dan menyebabkan mobil berhenti secara mendadak.
Masalah ini bisa terjadi karena air masuk ke sistem pelumasan dan bercampur dengan oli. Saat tercampur, panas mesin menjadi tak stabil, sehingga beberapa komponen pada jantung pacu akan bengkok.
Tak hanya piston bengkok, air yang masuk ke dalam mesin juga menimbulkan kebocoran pada area sambungan. Jika tidak segera ditangani, kebocoran bisa menjadi besar dan berpengaruh ke bagian lain.
Saat banyak komponen mesin yang rusak, tentu mobil tak bisa digunakan. Apabila hal ini terjadi, pemilik kendaraan harus mengganti beberapa komponen, antara lain bearing connecting rod atau metal jalan, piston dan blok mesin.
Untuk melakukan perbaikan, pemilik harus mengeluarkan biaya cukup mahal. Karena itu, sebaiknya pengendara lebih berhati-hati dan mengetahui batas ketinggian air saat harus melintasinya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 November 2025, 15:00 WIB
31 Oktober 2025, 13:00 WIB
11 Juli 2025, 10:00 WIB
08 Juli 2025, 16:00 WIB
08 Juli 2025, 15:00 WIB
Terkini
03 November 2025, 19:00 WIB
Kembaran dari Toyota bZ3X, GAC Aion i60 disinyalir meluncur tahun ini dalam opsi teknologi EREV serta EV
03 November 2025, 18:00 WIB
Jetour perluas jangkauan pasarnya ke daerah luar Ibu Kota salah satunya Bekasi, sebut minat konsumen tinggi
03 November 2025, 17:20 WIB
Kemenperin meminta klarifikasi kepada Michelin setelah ada kabar PHK massal kepada karyawan mereka di Cikarang
03 November 2025, 16:00 WIB
Dengan wacana investasi Rp 5 triliun, pabrik mandiri Chery bakal dibangun mulai tahun ini di Indonesia
03 November 2025, 14:58 WIB
Mario Aji berjanji tampil lebih baik pada kompetisi tahun keduanya di ajang GP Moto2, ia bertekad memberikan yang terbaik
03 November 2025, 14:28 WIB
Binaan Astra Honda Motor (AHM) Veda dan Rama selalu diperhatikan perkembangan kemampuan balapnya oleh Juan Olive Marquez
03 November 2025, 14:11 WIB
Harga Jaecoo J5 EV termurah mulai Rp 249,9 jutaan saja, namun berlaku hanya untuk 1.000 konsumen pertama
03 November 2025, 13:11 WIB
Di tengah cuaca ekstrem seperti sekarang, pengendara wajib berhati-hati agar terhindar dari pohon tumbang