Harga BBM Shell, BP serta Vivo di November 2024, Banyak yang Naik
01 November 2024, 15:13 WIB
Harga BBM Bersubsidi Dikabarkan Naik Bulan Ini setelah Banggar DPR mengirimkan sinyal untuk menolak penambahan anggaran
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Presiden Joko Widodo mulai khawatir bahwa anggaran subsidi BBM, LPG dan listrik yang telah ditetapkan tidak mencukupi hingga akhir tahun ini. Padahal, Jumlah anggaran sudah ditingkatkan menjadi 502.2 triliun.
Perlu diketahui bahwa anggaran subsidi BBM, LPG dan listrik sebelumnya hanya sebesar Rp152.5 triliun. Namun seiring kenaikan harga minyak, alokasinya dipertebal berkali lipat agar tidak memberatkan masyarakat.
Langkah tersebut pun berdampak positif terhadap perekonomian. Pasalnya inflasi yang mencapai 4.94 persen secara tahunan pada Juli, buah dari tidak dinaikkannya harga BBM bersubsidi, listrik dan LPG 3 kg.
"Tapi apakah APBN akan tetap kuat hingga akhir tahun? Hal inilah yang akan dihitung ulang oleh menteri keuangan,” ungkap Jokowi.
Beberapa waktu lalu, Sri Mulyani, Menteri Keuangan mengatakan bahwa dirinya khawatir apakah anggaran subsidi akan cukup. Pasalnya kuota BBM bersubsidi khusus Pertalite sudah semakin menipis.
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tampaknya akan sulit untuk menyetujui bila ada penambahan anggaran untuk BBM. Hal ini disampaikan oleh Said Abdullah, Ketua Banggar DPR.
“Kami lihat sudah terjadi perpindahan besar-besaran dari bahan bakar non subsidi ke Pertalite. Bila seperti ini lebih baik tidak ada penambahan anggaran subisid sehingga pemerintah lebih baik menaikkan harga secara bertahap,” ungkapnya.
Ia pun menambahkan bahwa pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM bersubsidi secara 2 tahap mulai bulan ini. Dengan demikian diharapkan kondisi keuangan negara bisa lebih aman ke depannya.
Sementara itu Airlangga Hartanto, Menteri Koodinator Perekonomian mengatakan bahwa harga Pertamax serta Pertalite di Indonesia masih di bawah angka keekonomian. Kedua bahan bakar tersebut seharusnya mencapai Rp15.150 dan Rp13.150.
Dengan ini maka harga Pertamax sebesar Rp12.500 per liter masih lebih murah Rp2.650 dari harga keekonomian. Sementara untuk Pertalite yang dibanderol Rp7.650 per liter selisih Rp5.500 dari harga keekonomian.
Berkat subsidi tersebut maka harga Pertalite di Indonesia menjadi yang termurah dibandingkan beberapa negara lain seperi Thailand Rp19.500, Vietnam Rp16.645 dan Filipina Rp21.352 per liter.
“Harga BBM di Indinesia masih relatif di bawah dibandingkan negara ASEAN lainnya,” tegas Airlangga.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 November 2024, 15:13 WIB
01 November 2024, 08:00 WIB
19 Oktober 2024, 14:00 WIB
01 Oktober 2024, 14:00 WIB
01 Oktober 2024, 08:00 WIB
Terkini
22 November 2024, 20:00 WIB
Mitsubishi XForce Ultimate DS resmi meluncur dalam pameran GJAW 2024 dengan dilengkapi fitur kekinian
22 November 2024, 19:00 WIB
Calon rival baru Chery Omoda E5, Kia EV3 diperkenalkan kepada pengunjung lewat pameran otomotif GJAW 2024
22 November 2024, 19:00 WIB
Aion V tampil di GJAW 2024 dengan menawarkan beragam keunggulan termasuk banderol yang menarik yaitu Rp 499 juta
22 November 2024, 18:00 WIB
Suzuki Jimny 5 Pintu White Rhino Edition akhirnya meluncur di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)
22 November 2024, 17:00 WIB
Mobil listrik Aletra L8 hadir di pameran GJAW 2024 mengisi segmen MPV, jadi salah satu pesaing baru BYD M6
22 November 2024, 16:16 WIB
BAIC BJ40 Plus dengan aksesoris lengkap hadir meramaikan ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)
22 November 2024, 15:37 WIB
Hadir perdana di pameran GJAW 2024, ini tampilan dua mobil listrik Zeekr yang bakal dipasarkan di RI
22 November 2024, 13:00 WIB
PPN 12 persen akan berlaku 2025, Honda Bali optimis bisa pertahankan penjualan berdasarkan 2 hal berikut