Harga BBM di SPBU Swasta Awal Mei 2025, Semua Kompak Turun Lagi
02 Mei 2025, 08:39 WIB
Harga BBM Bersubsidi Dikabarkan Naik Bulan Ini setelah Banggar DPR mengirimkan sinyal untuk menolak penambahan anggaran
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Presiden Joko Widodo mulai khawatir bahwa anggaran subsidi BBM, LPG dan listrik yang telah ditetapkan tidak mencukupi hingga akhir tahun ini. Padahal, Jumlah anggaran sudah ditingkatkan menjadi 502.2 triliun.
Perlu diketahui bahwa anggaran subsidi BBM, LPG dan listrik sebelumnya hanya sebesar Rp152.5 triliun. Namun seiring kenaikan harga minyak, alokasinya dipertebal berkali lipat agar tidak memberatkan masyarakat.
Langkah tersebut pun berdampak positif terhadap perekonomian. Pasalnya inflasi yang mencapai 4.94 persen secara tahunan pada Juli, buah dari tidak dinaikkannya harga BBM bersubsidi, listrik dan LPG 3 kg.
"Tapi apakah APBN akan tetap kuat hingga akhir tahun? Hal inilah yang akan dihitung ulang oleh menteri keuangan,” ungkap Jokowi.
Beberapa waktu lalu, Sri Mulyani, Menteri Keuangan mengatakan bahwa dirinya khawatir apakah anggaran subsidi akan cukup. Pasalnya kuota BBM bersubsidi khusus Pertalite sudah semakin menipis.
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tampaknya akan sulit untuk menyetujui bila ada penambahan anggaran untuk BBM. Hal ini disampaikan oleh Said Abdullah, Ketua Banggar DPR.
“Kami lihat sudah terjadi perpindahan besar-besaran dari bahan bakar non subsidi ke Pertalite. Bila seperti ini lebih baik tidak ada penambahan anggaran subisid sehingga pemerintah lebih baik menaikkan harga secara bertahap,” ungkapnya.
Ia pun menambahkan bahwa pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM bersubsidi secara 2 tahap mulai bulan ini. Dengan demikian diharapkan kondisi keuangan negara bisa lebih aman ke depannya.
Sementara itu Airlangga Hartanto, Menteri Koodinator Perekonomian mengatakan bahwa harga Pertamax serta Pertalite di Indonesia masih di bawah angka keekonomian. Kedua bahan bakar tersebut seharusnya mencapai Rp15.150 dan Rp13.150.
Dengan ini maka harga Pertamax sebesar Rp12.500 per liter masih lebih murah Rp2.650 dari harga keekonomian. Sementara untuk Pertalite yang dibanderol Rp7.650 per liter selisih Rp5.500 dari harga keekonomian.
Berkat subsidi tersebut maka harga Pertalite di Indonesia menjadi yang termurah dibandingkan beberapa negara lain seperi Thailand Rp19.500, Vietnam Rp16.645 dan Filipina Rp21.352 per liter.
“Harga BBM di Indinesia masih relatif di bawah dibandingkan negara ASEAN lainnya,” tegas Airlangga.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
02 Mei 2025, 08:39 WIB
01 Mei 2025, 15:00 WIB
01 Mei 2025, 11:00 WIB
10 April 2025, 12:00 WIB
09 April 2025, 21:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota
17 Mei 2025, 11:00 WIB
Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau