Pertamina Usul Kendaraan Tunggak Pajak Dilarang Isi BBM Subsidi
29 November 2023, 17:41 WIB
Menggelontorkan subsidi ratusan triliun, harga pertalite dan solar tembus belasan ribu tanpa suntikan dana pemerintah
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Melihat subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) lebih banyak dinimati orang dengan penghasilan cukup tinggi, pemerintah memiliki wacana untuk menaikan harga pertalite dan solar dalam waktu dekat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan subsidi solar senilai Rp143 triliun dinikmati dunia usaha hingga 89 persen atau Rp127 triliun. Sedangkan 40 persen lebih banyak digunakan orang kaya di Indonesia.
Dari total volume subsidi solar sebesar 15,1 juta kiloliter, kelompok miskin hanya menikmati kurang dari 1 juta kiloliter.
Kondisi serupa juga tercermin dari subsidi pertalite senilai Rp93 triliun, Sri Mulyani mengungkapkan 86 persen atau Rp80 triliun dinikmati 30 persen rumah tangga kaya di Tanah Air.
Jika dilihat dari volume subsidi pertalite sebesar 23 juta kiloliter, sebanyak 15,8 juta kiloliter subsidi pertalite dinikmati masyarakat mampu. Hanya 3,9 juta kiloliter subsidi pertalite dinikmati golongan 40 persen masyarakat terbawah.
"Jadi kalau nambah subsidi ratusan triliun lagi uangnya dari mana. Ini juga berarti menambah subsidi orang mampu lebih banyak lagi," tegas Sri Mulyani.
Dalam Rapat Kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut juga menyebut harga solar dan pertalite tanpa subsidi mencapai belasan ribu untuk setiap liternya.
Bila solar saat ini memiliki harga Rp5.150 per liter, pemerintah menegaskan bila pihaknya menanggung Rp8.300 per liter di mana seharusnya banderol sesungguhnya ada di angka Rp13.950 per liter.
"Kalau solar beda antara harga sebenarnya di luar harga yang berlaku di kita itu Rp8.300 per liter," tegas Sri.
Sedangkan untuk pertalite harga sesungguh tanpa subsidi berada di angka Rp14.450 per liter. Sehingga selisih harga yang harus ditanggung pemerintah berada di angka Rp6.800 per liter.
"Saat ini masih kita jual di angka Rp7.650 per liter. Perbedaan sebesar Rp6.800 itu harus kita bayar ke Pertamina," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Sri Mulyani juga mengatakan, subsidi energi sebesar Rp502 triliun kemungkinan akan habis sebelum akhir tahun 2022. Perkiraan tersebut melihat kuota subsidi solar mencapai 9,88 juta kiloliter dari alokasi 15,1 juta kiloliter sejak Januari sampai Juli 2022.
Untuk kuota subsidi pertalite, dari alokasi 23 juta kiloliter telah terpakai 16,4 juta kiloliter sampai Juli 2022. Dengan begitu diperkirakan kuota subsidi akan habis pada September 2022.
Advertisment
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 November 2023, 17:41 WIB
03 Oktober 2023, 09:00 WIB
02 Oktober 2023, 16:00 WIB
02 Februari 2023, 10:08 WIB
20 Oktober 2022, 20:04 WIB
Terkini
05 Desember 2023, 18:44 WIB
Mengantisipasi kehadiran Omoda E5, Chery siapkan infrastruktur mobil listrik di Indonesia buat calon konsumen
05 Desember 2023, 18:42 WIB
Skema kredit Daihatsu Sigra pada Desember 2023 terbilang masih menarik untuk libur Nataru yang akan datang
05 Desember 2023, 18:37 WIB
Memiliki pabrik baterai kerja sama LG Energy Solution, mobil listrik murah Hyundai hadir di RI tahun depan
05 Desember 2023, 18:18 WIB
PT MMKSI berencana memproduksi secara lokal mobil listrik Mitsubishi Minicab MiEV pada awal tahun depan
05 Desember 2023, 18:13 WIB
DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang menggelar pemutihan pajak kendaraan jelang Nataru atau Desember 2023
05 Desember 2023, 17:52 WIB
Mobil listrik Toyota yang terbaru diprediksi meluncur 2024, digadang jadi EV termurah merek asal Jepang itu
05 Desember 2023, 17:45 WIB
Mobil listrik murah Kurnia Motors mengalami kendala produksi dan pengiriman sehingga harus inden panjang
05 Desember 2023, 15:00 WIB
Wali Kota Semarang akhirnya klarifikasi anggaran pembelian sepeda motor untuk Lurah yang mencapai Rp8 miliar