Rapor Penjualan Mobil di GIIAS 2025, BYD Kejar Toyota
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
Toyota mulai pertimbangkan implementasi bahan bakar hidrogen untuk kendaraan besar seperti truk di Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Toyota ikut mendukung komitmen pemerintah dalam mencapai target NZE (Net Zero Emission) melalui penggunaan produk-produk kendaraan ramah lingkungan.
Perlu diketahui saat ini Toyota memiliki strategi multi pathway yang tidak hanya berfokus pada BEV (Battery Electric Vehicle) tetapi juga mobil hybrid dan mesin ramah lingkungan atau flexy engine, bisa menenggak bahan bakar alternatif.
Selain BEV dan HEV, masih ada kendaraan hidrogen. Menurut pihak Toyota, hidrogen cocok diimplementasikan ke kendaraan besar seperti truk.
“Kita sedang pikirkan untuk konversi truk, karena paling cocok dengan FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle). Bisa bekerja sama dengan Pertamina dan lain-lain,” kata Nandi Juliyanto, Presiden Direktur PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) di Karawang, Selasa (11/2).
Sebagai tahapan awal, Toyota resmi membangun stasiun pengisian hidrogen di kawasan pabrik mereka di Karawang, Jawa Barat.
Fasilitas tersebut bakal digunakan untuk Mirai milik pihak Toyota serta forklift. Selain itu sejumlah tenaga kerja yang telah tersertifikasi dan terlatih juga mulai dikembangkan guna menunjang operasional infrastruktur kendaraan hidrogen.
Hanya saja jika bicara implementasi secara massal, Nandi menegaskan masih perlu waktu dan edukasi kepada masyarakat.
“Edukasi perlu ya. Pengalaman di beberapa negara itu lima sampai enam tahun, mudah-mudahan nanti infrastrukturnya sudah lengkap,” tegas dia.
Sebagai informasi, truk berbahan bakar hidrogen diklaim lebih efisien dibandingkan truk listrik buat alternatif kendaraan besar ramah lingkungan. Mengingat emisi yang dihasilkan truk terbilang besar.
Jika bicara soal truk listrik kendalanya masih banyak. Apabila digunakan sebagai kendaraan logistik mobilitas tinggi, pengisian daya baterainya cukup memakan waktu lama dan menambah jam operasional truk.
Sementara dengan hidrogen waktu isi ulangnya mirip seperti pengisian BBM (bahan bakar minyak) pada truk konvensional, kisarannya empat sampai lima menit saja.
Dilansir dari Clean Air Task Force, truk listrik perlu berhenti lebih sering dalam perjalanannya karena daya jelajah terbatas.
Kemudian truk hidrogen tidak dibekali baterai besar, jadi tidak mengurangi kapasitas kargo khususnya buat kendaraan logistik.
Baterai pada truk hidrogen cenderung berukuran kecil, biasanya memiliki kapasitas sekitar 20 kWh dan hanya menyuplai tenaga di kondisi tertentu seperti akselerasi dan menambah tenaga saat melewati jalan menanjak.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
14 Agustus 2025, 21:00 WIB
12 Agustus 2025, 20:00 WIB
11 Agustus 2025, 18:00 WIB
09 Agustus 2025, 13:11 WIB
Terkini
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring