IMX 2025 Siap Digelar Bulan Ini, Hadirkan Ragam Modifikasi Unik
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Toyota mulai pertimbangkan implementasi bahan bakar hidrogen untuk kendaraan besar seperti truk di Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Toyota ikut mendukung komitmen pemerintah dalam mencapai target NZE (Net Zero Emission) melalui penggunaan produk-produk kendaraan ramah lingkungan.
Perlu diketahui saat ini Toyota memiliki strategi multi pathway yang tidak hanya berfokus pada BEV (Battery Electric Vehicle) tetapi juga mobil hybrid dan mesin ramah lingkungan atau flexy engine, bisa menenggak bahan bakar alternatif.
Selain BEV dan HEV, masih ada kendaraan hidrogen. Menurut pihak Toyota, hidrogen cocok diimplementasikan ke kendaraan besar seperti truk.
“Kita sedang pikirkan untuk konversi truk, karena paling cocok dengan FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle). Bisa bekerja sama dengan Pertamina dan lain-lain,” kata Nandi Juliyanto, Presiden Direktur PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) di Karawang, Selasa (11/2).
Sebagai tahapan awal, Toyota resmi membangun stasiun pengisian hidrogen di kawasan pabrik mereka di Karawang, Jawa Barat.
Fasilitas tersebut bakal digunakan untuk Mirai milik pihak Toyota serta forklift. Selain itu sejumlah tenaga kerja yang telah tersertifikasi dan terlatih juga mulai dikembangkan guna menunjang operasional infrastruktur kendaraan hidrogen.
Hanya saja jika bicara implementasi secara massal, Nandi menegaskan masih perlu waktu dan edukasi kepada masyarakat.
“Edukasi perlu ya. Pengalaman di beberapa negara itu lima sampai enam tahun, mudah-mudahan nanti infrastrukturnya sudah lengkap,” tegas dia.
Sebagai informasi, truk berbahan bakar hidrogen diklaim lebih efisien dibandingkan truk listrik buat alternatif kendaraan besar ramah lingkungan. Mengingat emisi yang dihasilkan truk terbilang besar.
Jika bicara soal truk listrik kendalanya masih banyak. Apabila digunakan sebagai kendaraan logistik mobilitas tinggi, pengisian daya baterainya cukup memakan waktu lama dan menambah jam operasional truk.
Sementara dengan hidrogen waktu isi ulangnya mirip seperti pengisian BBM (bahan bakar minyak) pada truk konvensional, kisarannya empat sampai lima menit saja.
Dilansir dari Clean Air Task Force, truk listrik perlu berhenti lebih sering dalam perjalanannya karena daya jelajah terbatas.
Kemudian truk hidrogen tidak dibekali baterai besar, jadi tidak mengurangi kapasitas kargo khususnya buat kendaraan logistik.
Baterai pada truk hidrogen cenderung berukuran kecil, biasanya memiliki kapasitas sekitar 20 kWh dan hanya menyuplai tenaga di kondisi tertentu seperti akselerasi dan menambah tenaga saat melewati jalan menanjak.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
30 September 2025, 22:00 WIB
29 September 2025, 08:00 WIB
26 September 2025, 21:00 WIB
Terkini
06 Oktober 2025, 13:00 WIB
Alex Marquez mempelebar jarak dengan Bagnaia di papan klasemen sementara MotoGP 2025 usai berlaga di Mandalika
06 Oktober 2025, 12:00 WIB
Antusiasme masyarakat terhadap MotoGP Mandalika 2025 terlihat dari tingginya pengunjung, tembus 140 ribu orang
06 Oktober 2025, 11:00 WIB
Terdapat berbagai keseruan di MotoGP Mandalika 2025, seperti kehadiran museum yang diinisiasi oleh Pertamina
06 Oktober 2025, 10:00 WIB
Setelah ajang MotoGP Mandalika 2025 kemarin, para pembalap nasional diharapkan bisa berlaga di kelas premier
06 Oktober 2025, 09:00 WIB
Nama SUV bermesin bensin Geely Okavango sudah terdaftar di Indonesia, calon pesaing baru Chery Tiggo 8
06 Oktober 2025, 08:00 WIB
Vinfast gelar kompetisi vote dan desain kendaraan mereka dengan total hadiah sebesar Rp 1,335 miliar
06 Oktober 2025, 07:00 WIB
Tol Jakarta Cikampek kembali mendapat perawatan di tiga titik sehingga masyarakat diminta untuk waspada
06 Oktober 2025, 06:00 WIB
Fasilitas SIM keliling Jakarta kembali beroperasi seperti biasa hari ini di lima lokasi, jangan terlewat