Toyota Resmikan Stasiun Pengisian Mobil Hidrogen di Karawang
11 Februari 2025, 15:00 WIB
Toyota mulai pertimbangkan implementasi bahan bakar hidrogen untuk kendaraan besar seperti truk di Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Toyota ikut mendukung komitmen pemerintah dalam mencapai target NZE (Net Zero Emission) melalui penggunaan produk-produk kendaraan ramah lingkungan.
Perlu diketahui saat ini Toyota memiliki strategi multi pathway yang tidak hanya berfokus pada BEV (Battery Electric Vehicle) tetapi juga mobil hybrid dan mesin ramah lingkungan atau flexy engine, bisa menenggak bahan bakar alternatif.
Selain BEV dan HEV, masih ada kendaraan hidrogen. Menurut pihak Toyota, hidrogen cocok diimplementasikan ke kendaraan besar seperti truk.
“Kita sedang pikirkan untuk konversi truk, karena paling cocok dengan FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle). Bisa bekerja sama dengan Pertamina dan lain-lain,” kata Nandi Juliyanto, Presiden Direktur PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) di Karawang, Selasa (11/2).
Sebagai tahapan awal, Toyota resmi membangun stasiun pengisian hidrogen di kawasan pabrik mereka di Karawang, Jawa Barat.
Fasilitas tersebut bakal digunakan untuk Mirai milik pihak Toyota serta forklift. Selain itu sejumlah tenaga kerja yang telah tersertifikasi dan terlatih juga mulai dikembangkan guna menunjang operasional infrastruktur kendaraan hidrogen.
Hanya saja jika bicara implementasi secara massal, Nandi menegaskan masih perlu waktu dan edukasi kepada masyarakat.
“Edukasi perlu ya. Pengalaman di beberapa negara itu lima sampai enam tahun, mudah-mudahan nanti infrastrukturnya sudah lengkap,” tegas dia.
Sebagai informasi, truk berbahan bakar hidrogen diklaim lebih efisien dibandingkan truk listrik buat alternatif kendaraan besar ramah lingkungan. Mengingat emisi yang dihasilkan truk terbilang besar.
Jika bicara soal truk listrik kendalanya masih banyak. Apabila digunakan sebagai kendaraan logistik mobilitas tinggi, pengisian daya baterainya cukup memakan waktu lama dan menambah jam operasional truk.
Sementara dengan hidrogen waktu isi ulangnya mirip seperti pengisian BBM (bahan bakar minyak) pada truk konvensional, kisarannya empat sampai lima menit saja.
Dilansir dari Clean Air Task Force, truk listrik perlu berhenti lebih sering dalam perjalanannya karena daya jelajah terbatas.
Kemudian truk hidrogen tidak dibekali baterai besar, jadi tidak mengurangi kapasitas kargo khususnya buat kendaraan logistik.
Baterai pada truk hidrogen cenderung berukuran kecil, biasanya memiliki kapasitas sekitar 20 kWh dan hanya menyuplai tenaga di kondisi tertentu seperti akselerasi dan menambah tenaga saat melewati jalan menanjak.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Februari 2025, 15:00 WIB
10 Februari 2025, 17:00 WIB
09 Februari 2025, 17:00 WIB
09 Februari 2025, 07:00 WIB
04 Februari 2025, 22:00 WIB
Terkini
11 Februari 2025, 19:00 WIB
1 mobil listrik Chery Omoda E5 Pure ditawarkan sebagai hadiah di program dengan Sayap Suci dan Holywings
11 Februari 2025, 18:00 WIB
BYD luncurkan teknologi God's Eye yang bisa membuat mobil murah menjadi modern dengan fitur kekinian
11 Februari 2025, 17:25 WIB
VinFast tengah membangun pabrik di kawasan Subang, Jawa Barat dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2025
11 Februari 2025, 15:00 WIB
Stasiun pengisian mobil hidrogen milik Toyota di Karawang memiliki tekanan 700 bar, pertama di Indonesia
11 Februari 2025, 14:00 WIB
Subaru resmikan diler ketujuh untuk mengincar konsumen di kawasan Jakarta Barat agar pasar lebih luas
11 Februari 2025, 12:10 WIB
Aion menyiapkan empat produk anyar buat konsumen di Indonesia, seluruhnya bakal diluncurkan sepanjang 2025
11 Februari 2025, 11:00 WIB
Hyundai genjot ekspor guna memaksimalkan kapasitas produksi di tengah melemahnya pasar sepanjang 2024
11 Februari 2025, 10:00 WIB
Melihat lebih dekat modifikasi Nissan Skyline R34 GT4 garapan Prabuss Autoworks, Liberty Walk dan NMAA