Pemerintah Dorong Komitmen Zero ODOL Terwujud di 2027
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Kecelakaan dikarenakan truk mengalami rem blong kerap terulang di Indonesia, terutama sepanjang 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kecelakaan yang diakibatkan oleh truk, seperti malaikat pencabut nyawa. Sebab insiden ini kerap terjadi di Indonesia pada 2025.
Terkini ada kecelakaan truk kontainer di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 pada Kamis (04/09) dini hari tadi.
Kendaraan pengangkut tersebut diduga mengalami rem blong. Sehingga melaju tidak terkendali dan menghantam kendaraan lain di depannya.
Truk itu baru berhenti setelah terbalik akibat menabrak gardu nomor 11. Akibat peristiwa ini, satu orang penjaga gerbang tol mengalami luka-luka.
Sebelumnya kecelakaan akibat truk mengalami rem blong turut terjadi di Lampu Merah Tiban Centre, Kota Batam pada pekan lalu.
Peristiwa maut tersebut melibatkan sejumlah kendaraan. Mulai dari satu Sport Utility Vehicle (SUV) serta tiga motor.
Disebutkan kalau truk crane bernomor polisi BP 9764 ZE ingin melintasi persimpangan tersebut. Namun kendaraan besar itu dalam kecepatan tinggi.
Setibanya di lampu merah Tiban Centre, Batam truk tersebut mengalami rem blong. Sehingga menghantam sejumlah kendaraan di depannya.
Kecelakaan maut ini, turut menyebabkan satu orang wanita meregang nyawa di lokasi kejadian. Korban merupakan penumpang dari SUV yang terjepit.
Di sisi lain kecelakaan truk pembawa galon di GT Ciawi pada 5 Februari 2025 belum hilang dari ingatan masyarakat.
Pada saat itu ada delapan korban meninggal dunia. Lalu belasan mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.
Berangkat dari sederet kejadian di atas, pemerintah dinilai tidak serius dalam meminimalisir kecelakaan karena kendaraan besar.
“Di sini kita bisa lihat, ada ketidakmampuan pemerintah dalam mengeksekusi keputusan untuk keselamatan,” ungkap Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) kepada KatadataOTO hari ini, Kamis (04/09).
Menurut Sony pemerintah tidak bisa berdiam diri melihat kecelakaan truk yang terus berulang. Bahkan memakan banyak korban jiwa.
Harus ada tindakan nyata dari para pemangku kebijakan. Tidak hanya sekadar seremonial saja dalam setiap kejadian.
“Sebagai praktisi keselamatan, saya miris melihat hal ini berulang dan sering mendapatkan berita yang sama. Seolah tidak ada action dari pemerintah,” ia melanjutkan.
Sony meminta pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) maupun kepolisian, melakukan tindakan preventif atau pencegahan.
Sehingga dapat mencegah maupun meminimalisir kecelakaan serupa terulang di masa depan. Dengan begitu masyarakat serta pengguna jalan tidak jadi korban lagi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
28 September 2025, 19:00 WIB
28 September 2025, 09:00 WIB
24 September 2025, 08:00 WIB
21 September 2025, 17:00 WIB
Terkini
20 Oktober 2025, 09:00 WIB
Marco Bezzecchi berhasil menggusur Francesco Bagnaia dari tangga ketiga klasemen sementara MotoGP 2025
20 Oktober 2025, 08:00 WIB
Jasa Marga kembali melakukan perawatan berkala di 4 lokasi tol Jakarta Cikampek untuk memastikan kenyamanan pelanggan
20 Oktober 2025, 07:00 WIB
Chery Group memperlihatkan jalannya crash test yang kerap dilakukan sebelum meluncurkan sebuah produk ke pasar
20 Oktober 2025, 06:00 WIB
Di awal pekan, kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung untuk melayani pengendara di Kota Kembang
20 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 20 Oktober 2025 digelar di puluhan ruas jalan meski pengendara ojek online melakukan demo
20 Oktober 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta kembali melayani perpanjangan di beberapa lokasi, berikut rangkuman informasinya
19 Oktober 2025, 17:00 WIB
PHEV, menurut Mazda memiliki sejumlah keunggulan mobil listrik yang cocok jadi transisi elektrifikasi di RI
19 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pro7 dan Rans luncurkan lampu mobil baru dengan harga yang cukup kompetitif untuk pelanggan di Tanah Air