Mobil Listrik Bukan Satu-satunya Solusi Net Zero Emission

Mobil listrik jadi salah satu upaya menuju Net Zero Emission, dibarengi implementasi Biodiesel dan Bioetanol

Mobil Listrik Bukan Satu-satunya Solusi Net Zero Emission

TRENOTO – Ada beragam cara dilakukan pemerintah untuk mendukung komitmen NZE (Net Zero Emission) dalam rangka membantu mengurangi polusi udara. Mobil listrik jadi salah satu bentuk upayanya.

Hanya saja persebaran mobil listrik masih belum merata. BEV (Battery Electric Vehicle) dibanderol di kisaran Rp180 jutaan sampai Rp700 jutaan ke atas masih belum bisa menjangkau first buyer.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo dalam Forum Diskusi Denpasar 12 beberapa waktu lalu mengatakan, upaya menuju net zero emission perlu dilakukan secara bertahap alias butuh transisi.

“Masyarakat cukup antusias namun kembali lagi yang membeli kendaraan listrik ini umumnya bukan first time buyer,” ungkap Kukuh.

Pertamina luncurkan Pertamax Green
Photo : Antara

Untuk diketahui beberapa mobil listrik sudah dirakit lokal sehingga banderol bisa ditekan seperti Wuling dan Hyundai. Kukuh menyebut pangsa pasar kedua brand tersebut berbeda dilihat dari sisi harga dan kebanyakan pembeli menjadikan mobil listrik sebagai alternatif saja.

“Mereka adalah konsumen yang sudah memiliki lebih dari satu kendaraan bermotor roda empat,” ujar dia.

Memang ada beberapa alasan dibalik keraguan masyarakat mulai dari harga, layanan purnajual sampai infrastruktur. Maka dari itu perlu ada transisi secara perlahan dan ada beberapa opsi lain di samping mobil listrik.

Misalnya konsistensi penggunaan bahan bakar Bioetanol, Biodiesel. Menurut Kukuh, Indonesia bisa belajar dari keberhasilan Brazil dalam mengimplementasikan etanol.

“Biodiesel kita ini sudah paling tinggi campurannya di seluruh dunia B35. Sayangnya etanol kita masih sampai E5 walaupun mungkin sudah cukup lama lebih dari 15 tahun yang lalu diperkenalkan di Indonesia,” ujar dia.

Ia menegaskan konsistensi dalam penggunaan bahan bakar tersebut bisa membantu menurunkan emisi gas buang dan bisa mengurangi impor bahan bakar.

Isuzu Hadapi Euro4
Photo : Isuzu Indonesia

Pengenalan terhadap mobil listrik baik itu hybrid maupun BEV (Battery Electric Vehicle) bisa diiringi dengan pemakaian bahan bakar lebih ramah lingkungan.

“Ini hanya sebagai gambaran umum saja. Ada 75 persen kendaraan di Indonesia menggunakan gasoline, kalau bisa perkenalkan etanol itu merupakan upaya penghematan impor fossil fuel,” tegas Kukuh.


Terkini

otosport
Kejurnas Drift 2025

Ahmad Rofbell Raih Gelar Juara Nasional Kejurnas Drift 2025

Ahmad Rofbell Ardante Sahroni berhasil rebut gelar juara nasional Kejurnas Drift 2025 yang berakhir bulan ini

komunitas
Usaha BYD dan Komunitas Beyond Turunkan Carbon di Indonesia

Usaha BYD dan Komunitas Beyond Turunkan Emisi Karbon di Indonesia

BYD berkolaborasi dengan komunitas Beyond untuk menanam 500 bibit mangrove di kawasan PIK, Jakarta Utara

news
SIM Keliling Jakarta

Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, 24 November 2025

Perpanjangan masa berlaku bisa dilakukan di SIM keliling Jakarta hari ini, simak lokasi dan syarat lengkapnya

news
Lokasi SIM Keliling Bandung 24 November, Operasi Zebra Masih Ada

Lokasi SIM Keliling Bandung 24 November, Operasi Zebra Masih Ada

SIM keliling Bandung tetap melayani para penggendara saat kepolisian masih menggelar Operasi Zebra 2025

news
Ganjil genap Jakarta

Ganjil Genap Jakarta 24 November 2025, Puluhan Jalan Terdampak

Puluhan ruas jalan akan diawasi petugas untuk pastikan pembatasan ganjil genap Jakarta berjalan optimal

mobil
BAIC BJ30 Hybrid

10 Konsumen Pertama BAIC BJ30 Hybrid Terima Unit di GJAW 2025

GJAW 2025 dimanfaatkan untuk melakukan penyerahan 10 unit pertama BAIC BJ30 Hybrid beberapa waktu lalu

mobil
Jeep Hadirkan Jajaran SUV Andalannya di GJAW 2025

Jeep Hadirkan Jajaran SUV Andalannya di GJAW 2025

Lini produk lengkap Jeep di Indonesia hadir di GJAW 2025, ada Rubicon serta dua varian pikap Gladiator

motor
Indomobil eMotor Sprinto Melantai di GJAW 2025, Harga Rp 25 Juta

Indomobil eMotor Sprinto Melantai di GJAW 2025, Harga Rp 25 Juta

Indomobil eMotor Sprinto resmi dipasarkan di GJAW 2025 untuk menjawab kebutuhan para konsumen di Tanah Air