Demo Berkepanjangan Bakal Bikin Industri Otomotif Kian Terjepit
30 Agustus 2025, 07:16 WIB
Ketika ingin mengemudikan rantis Brimob, pihak kepolisian tidak boleh asal agar tidak menimbulkan korban
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Peristiwa tewasnya pengemudi Ojek Online (Ojol) karena tertabrak Kendaraan Taktis (Rantis) Brimob terus menjadi perbincangan. Terutama setelah para pelaku memberikan kesaksian di hadapan publik.
Bripka R, sopir rantis Brimob mengaku alasan menerobos jalan hingga menabrak Affan Kurniawan, karena mereka diserang oleh para demonstran.
Membuat ia serta penumpang lain panik. Sehinga mereka memacu rantis Brimob itu dengan kecepatan tinggi.
Namun alasan Bripka R cukup dipertanyakan banyak pihak. Mereka menilai tindakan itu tidak perlu dilakukan.
"Kalau kita membahas kendaraan rantis, itu mengemudikannya susah kemudian karena bobotnya berat dan blindspot besar," ungkap Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) kepada KatadataOTO, Selasa (02/09).
Sony menjelaskan bahwa mengemudikan rantis Brimob tidak boleh sembarangan. Orang yang akan mengendarai perlu kompetensi khusus.
Seperti pemahaman terhadap kendaraan tersebut. Mulai dari dimensi, bobot hingga cara mengemudi.
Perlu diingat rantis Brimob dibekali dengan pelat besi yang tebal di seluruh bodi. Lalu ada kaca anti peluru di bagian jendela.
Akan tetapi rata-rata rantis brimob memiliki jendela tidak terlalu banyak alias minim, bahkan berukuran kecil.
Jadi menyulitkan pengendara ketika ingin memperhatikan kondisi di sekitar. Kemudian melihat berbagai objek di depan maupun samping.
"Kendaraan rantis ini sama seperti truk yang besar. Berkendaranya harus pelan serta wajib dengan teknik tinggi," lanjut Sony.
Selanjutnya Sony menerangkan, pengemudi wajib memahami kelebihan dari rantis Brimob. Seperti tahan peluru sampai ledakan.
Bahkan sejumlah rantis dilengkapi dengan ban jenis Run Flat Tyre (RFT). Memungkinkan ban tetap bisa dipakai ketika mengalami kebocoran.
"Kalau bertemu dengan pendemo tidak perlu panik. Senjata mereka paling batu, kayu sampai besi, mau dibakar juga rantis aman," Sony menambahkan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Agustus 2025, 07:16 WIB
29 Agustus 2025, 16:45 WIB
13 Agustus 2025, 17:00 WIB
21 Juli 2025, 10:00 WIB
17 Juli 2025, 13:00 WIB
Terkini
02 September 2025, 18:00 WIB
Kehadiran mobil listrik Cina membuat para produsen kendaraan roda empat di Jerman tak mampu bertahan
02 September 2025, 17:00 WIB
Shell menegaskan terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk memastikan ketersediaan BBM di Indonesia
02 September 2025, 16:00 WIB
Sejumlah mobil listrik yang diimpor utuh masih memperoleh insentif, namun hanya sampai Desember 2025
02 September 2025, 15:14 WIB
Daihatsu Gran Max Taft Guy menunjukkan bahwa mobil komersial bisa dimodifikasi jadi tampak lebih tangguh
02 September 2025, 14:40 WIB
Yamaha memasarkan sejumlah aksesoris resmi Nmax, Aerox sampai Xmax untuk menjawab kebutuhan para konsumen
02 September 2025, 13:00 WIB
Harga mobil hybrid di September 2025 masih stabil, ditawarkan mulai dari Rp 200 jutaan on the road Jakarta
02 September 2025, 12:00 WIB
GWM Tank 300 HEV sukses mencuri perhatian para pencinta otomotif di Indonesia berkat berbagai keunggulan
02 September 2025, 11:00 WIB
Tomi Airbrush siap menghadirkan bibit baru di industri otomotif terkhusus pengecatan hingga modifikasi