Pemerintah Dorong Neta Ekspor EV ke Asia Tenggara dan Oceania
20 Juni 2024, 15:00 WIB
Pendekatan lain di era elektrifikasi selain BEV, Indonesia dan Jepang lihat adanya potensi bioetanol di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Indonesia dan Jepang kerja sama dukung penurunan emisi kendaraan penurunan emisi kendaraan bisa dilakukan tidak terbatas pada penggunaan BEV (Battery Electric Vehicle) namun juga melihat potensi pada alternatif ramah lingkungan lain seperti bahan bakar biofuel.
Lini elektrifikasi atau xEV selain BEV mencakup Hybrid Electric Vehicle, Plug-in Hybrid Electric Vehicle, Fuel Cell serta kendaraan yang dapat mengonsumsi biofuel. Peningkatan efisiensi bahan bakar juga jadi bagian dari penurunan emisi.
Kemenperin (Kementerian Perindustrian) memiliki rencana pengembangan industri otomotif lewat kolaborasi strategis dengan berbagai pihak termasuk Kementerian Jepang.
Putu Juli Ardika, Plt. Direktur Jenderal ILMATE (Industri Logal, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika) ungkap bahwa METI (Ministry of Economy, Trade and Industry) Jepang menjadi rekan RI dalam mendorong netralitas karbon industri otomotif.
Hal ini sebelumnya diungkap pada 27 Juni 2024 di gelaran The 5th Automotive Dialogue Indonesia-Japan di Jakarta. Diskusi diharapkan bisa meningkatkan kerja sama strategis Indonesia dan Jepang terkhusus di sektor otomotif.
"Sebagai salah satu leader dalam industri otomotif di dunia, Jepang merupakan mitra utama dalam komitmen Indonesia terhadap pengembangan sektor otomotif terutama dalam mencapai netralitas karbon," ungkap Putu dalam siaran resmi, dikutip Sabtu (29/6).
Selain bio fuel, bioetanol juga disebut memiliki potensi besar mengingat sumber dayanya yang melimpah di Indonesia. Seperti disampaikan oleh Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM.
Ia menegaskan perlu pendekatan multi-pathways di industri otomotif lewat penggunaan biofuel, bioetanol, bioaftur dan free-bio-fuel lain termasuk hidrogen.
"Bioaftur di sektor industri pesawat terbang sudah sukses dalam uji coba 2,4 persen. Sekarang sedang dikaji tahun berapa dapat diterapkan, kemudian saat ini didiskusikan terkait roadmap-nya dengan Kemenko Marves dan Kemenperin," ucap Eniya.
Pengembangan kendaraan ramah lingkungan sebelumnya telah dilakukan oleh salah satu manufaktur asal Jepang yakni Toyota. Ada dua model mobil Flex-Fuel Technology diperkenalkan sebagai konsep.
Ada konversi Toyota Fortuner yang kompatibel menggunakan bioetanol serta konsep Corolla Cross hidrogen, jadi langkah pabrikan menunjukkan kesiapan mendukung penurunan emisi gas buang sebagai alternatif BEV.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 Juni 2024, 15:00 WIB
20 Juni 2024, 09:00 WIB
31 Mei 2024, 09:00 WIB
29 Januari 2024, 11:41 WIB
20 Januari 2024, 11:19 WIB
Terkini
29 Juni 2024, 10:00 WIB
Daihatsu Xenia bekas lansiran 2023 kini pilihannya semakin beragam dengan harga yang cukup kompetitif
29 Juni 2024, 09:00 WIB
Prima Pramac Racing resmi meninggalkan Ducati musim depan, mereka menjadi tim satelit Yamaha di MotoGP 2025
29 Juni 2024, 07:00 WIB
Astra Financial mengumumkan capaian positifnya pada kuartal pertama 2024 dengan sejumlah pengembangan bisnis
28 Juni 2024, 20:00 WIB
Berbeda dari kondisi di sejumlah pasar global dan negara asalnya, BYD kesulitan jual mobil listrik di Jepang
28 Juni 2024, 19:00 WIB
Penjualan Honda global Mei 2024 naik meski mendapat tekanan dari pasar China yang menurun cukup drastis
28 Juni 2024, 18:00 WIB
Menurut BYD kehadiran mobil listrik China bisa mendorong pertumbuhan ekosistem Electric Vehicle di Indonesia
28 Juni 2024, 17:00 WIB
Produksi Toyota global Mei 2024 masih di bawah dari harapan karena ada tekanan di China dan Indonesia
28 Juni 2024, 16:00 WIB
Setelah mengalami kenaikan di bulan lalu, harga LCGC Juni 2024 terpantau masih stabil buat semua model