Menperin Pastikan Produksi Mobil Nasional Berjalan di 2027
13 November 2025, 22:30 WIB
Pendekatan lain di era elektrifikasi selain BEV, Indonesia dan Jepang lihat adanya potensi bioetanol di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Indonesia dan Jepang kerja sama dukung penurunan emisi kendaraan penurunan emisi kendaraan bisa dilakukan tidak terbatas pada penggunaan BEV (Battery Electric Vehicle) namun juga melihat potensi pada alternatif ramah lingkungan lain seperti bahan bakar biofuel.
Lini elektrifikasi atau xEV selain BEV mencakup Hybrid Electric Vehicle, Plug-in Hybrid Electric Vehicle, Fuel Cell serta kendaraan yang dapat mengonsumsi biofuel. Peningkatan efisiensi bahan bakar juga jadi bagian dari penurunan emisi.
Kemenperin (Kementerian Perindustrian) memiliki rencana pengembangan industri otomotif lewat kolaborasi strategis dengan berbagai pihak termasuk Kementerian Jepang.
Putu Juli Ardika, Plt. Direktur Jenderal ILMATE (Industri Logal, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika) ungkap bahwa METI (Ministry of Economy, Trade and Industry) Jepang menjadi rekan RI dalam mendorong netralitas karbon industri otomotif.
Hal ini sebelumnya diungkap pada 27 Juni 2024 di gelaran The 5th Automotive Dialogue Indonesia-Japan di Jakarta. Diskusi diharapkan bisa meningkatkan kerja sama strategis Indonesia dan Jepang terkhusus di sektor otomotif.
"Sebagai salah satu leader dalam industri otomotif di dunia, Jepang merupakan mitra utama dalam komitmen Indonesia terhadap pengembangan sektor otomotif terutama dalam mencapai netralitas karbon," ungkap Putu dalam siaran resmi, dikutip Sabtu (29/6).
Selain bio fuel, bioetanol juga disebut memiliki potensi besar mengingat sumber dayanya yang melimpah di Indonesia. Seperti disampaikan oleh Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM.
Ia menegaskan perlu pendekatan multi-pathways di industri otomotif lewat penggunaan biofuel, bioetanol, bioaftur dan free-bio-fuel lain termasuk hidrogen.
"Bioaftur di sektor industri pesawat terbang sudah sukses dalam uji coba 2,4 persen. Sekarang sedang dikaji tahun berapa dapat diterapkan, kemudian saat ini didiskusikan terkait roadmap-nya dengan Kemenko Marves dan Kemenperin," ucap Eniya.
Pengembangan kendaraan ramah lingkungan sebelumnya telah dilakukan oleh salah satu manufaktur asal Jepang yakni Toyota. Ada dua model mobil Flex-Fuel Technology diperkenalkan sebagai konsep.
Ada konversi Toyota Fortuner yang kompatibel menggunakan bioetanol serta konsep Corolla Cross hidrogen, jadi langkah pabrikan menunjukkan kesiapan mendukung penurunan emisi gas buang sebagai alternatif BEV.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 November 2025, 22:30 WIB
10 November 2025, 13:00 WIB
03 November 2025, 17:20 WIB
30 Oktober 2025, 16:00 WIB
21 Oktober 2025, 18:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang