Menperin Pastikan Produksi Mobil Nasional Berjalan di 2027
13 November 2025, 22:30 WIB
Kementerian Perindustrian temui produsen kendaraan Jepang untuk evaluasi kebijakan agar pasar otomotif tumbuh
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Kementerian Perindustrian menemui beberaoa produsen otomotif Jepang seperti Suzuki dan Toyota. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menemukan solusi atas kondisi pasar di Indonesia yang sedang penuh tantangan.
Saat bertemu dengan Osamu Suzuki, Chairman Suzuki Motor Corporation diketahui bahwa telah terjadi penurunan penjualan kendaraan niaga ringan di Indonesia secara signifikan. Situasi tersebut pun langsung mendapat perhatian dari Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian.
Ia menegaskan akan melakukan evaluasi berbagai kebijakan demi merangsang kembali permintaan kendaraan niaga. Termasuk melalui pembelian pemerintah daerah dan insentif fiskal untuk UMKM yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Sementara itu Toyota juga mengungkap diperlukan adanyan insentif tambahan agar penjualan bisa tumbuh. Khususnya untuk mobil yang sudah diproduksi secara lokal khususnya buat kendaraan berteknologi hybrid.
Saat ini, beberapa varian hybrid Toyota sudah mencapai TKDN di atas 40 persen. Namun mereka mengusulkan agar regulasi kendaraan elektrifikasi lebih fleksibel guna menarik investasi dan mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan.
“Kami akan pelajari permintaan tersebut, karena prinsipnya kita ingin membangun industri otomotif nasional yang kuat namun juga kompetitif secara global,” ujar Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya (13/07).
Ia juga menegaskan bahwa program insentif Low Cost Green Car (LCGC) akan terus dilanjutkan hingga tahun 2031. Hal ini bertujuan buat menjaga keterjangkauan kendaraan bagi masyarakat serta mendukung transisi elektrifikasi secara bertahap.
“Program LCGC terbukti berhasil meningkatkan kepemilikan kendaraan masyarakat dan mendukung industri otomotif nasional. Oleh karena itu insentif untuk LCGC akan kami lanjutkan hingga 2031,” tegasnya.
Keputusan ini diharapkan memberi kepastian jangka panjang bagi prinsipal maupun pelaku industri agar terus memproduksi serta mengembangkan kendaraan hemat energi di dalam negeri.
Kementerian Perindustrian pun menegaskan bakal terus melakukan kolaborasi dengan prinsipal otomotif. Telebih pasar kendaraan di Indonesia sangat besar dan berdampak positif pada masyarakat.
“Industri otomotif telah menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Kita harus jaga bersama agar tidak terjadi guncangan di sektor ini,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 November 2025, 22:30 WIB
13 November 2025, 10:00 WIB
12 November 2025, 12:00 WIB
10 November 2025, 15:00 WIB
10 November 2025, 12:48 WIB
Terkini
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta
15 November 2025, 15:00 WIB
Koleksi kendaraan Omesh cukup menarik disimak karena mengingat motor miliknya sangat beragam dan unik
15 November 2025, 13:00 WIB
Penjualan Daihatsu alami kenaikan di Oktober 2025, Gran Max Pick Up jadi penyumbang utama sebanyak 4.436 unit
15 November 2025, 11:00 WIB
Bobibos akan diuji oleh dinas dari pemerintah provinsi Jawa Barat untuk memastikan klaim yang sudah dijanjikan