Penjualan Kendaraan Listrik Global Tumbuh, Cina Mendominasi
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Terjebak di 1 juta unit selama 10 dekade, insentif dinilai bisa bawa RI keluar dari stagnasi penjualan mobil
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemberian insentif fiskal pada kendaraan bermotor terbukti membantu mendorong daya beli masyarakat. Sebelumnya hal ini terbukti dari suksesnya penerapan PPnBM DTP untuk kategori LCGC (Low Cost Green Car).
Relaksasi PPnBM DTP diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 5/PMK.010/2022. Perlu diketahui kebijakan tersebut dihentikan pada Oktober 2022.
Aturan itu mengatur tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2022.
Menurut Putu Juli Ardika, Plt Dirjen ILMATE insentif telah terbukti membantu industri otomotif dan mendorong penjualan. Ia mengungkapkan pentingnya pemberian relaksasi termasuk bagi kendaraan ramah lingkungan.
“PPnBM ini sudah membuat sejarah di 2011-2013 dan juga 2021-2022. Kalau kita berikan nanti lebih luas bukan hanya untuk BEV tapi saudara dekatnya itu mungkin akan mendorong,” ucap Putu di sela diskusi Forwin di kantor Kemenperin, Rabu (10/7).
Mundur ke 2020-2021 saat pandemi Covid-19 pertama meluas, relaksasi pajak sejumlah mobil menghasilkan beberapa efek baik seperti meningkatnya produksi dan penjualan.
Saat itu pemerintah mengatakan bahwa ada kenaikan penjualan mobil sampai 60 persen imbas PPnBM DTP.
Kemudian ada faktor lain yang menyebabkan penjualan mobil domestik terbilang stagnan, salah satunya adalah inflasi.
Pengetatan aturan kredit juga jadi kendala buat perusahaan perbankan dalam membiayai kendaraan bermotor. Padahal 80 persen konsumen membeli secara kredit.
“(Karena) inflasi, kendaraan itu jadi lebih mahal, dari 2014-2023 perbandingan gap-nya semakin besar,” ucap Putu.
Hal senada juga disampaikan Riyanto, Pengamat Otomotif LPEM UI (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia).
“Kajian tentang mobil murah, terwujud di LCGC pada 2013 rasanya perlu disegarkan kembali. Range produk disediakan untuk kelompok yang tidak butuh (teknologi) canggih-canggih tetapi fungsional,” ujar Riyanto dalam kesempatan sama.
Terakhir ada langkah sementara bisa dilakukan oleh pabrikan. Misalnya pemberian diskon atau potongan harga buat model tertentu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
15 Agustus 2025, 20:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Honda mengurangi target penjualan dan investasi mobil listrik imbas penurunan yang terjadi di pasar global
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik global Januari hingga Juli 2025 berhasil tumbuh dengan Cina sebagai tulang punggung
18 Agustus 2025, 13:08 WIB
Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025
18 Agustus 2025, 11:00 WIB
Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025