Harga Daihatsu Rocky Hybrid Naik, Inden Hingga Tahun Depan
14 Agustus 2025, 15:00 WIB
Alternatif lain di samping mobil listrik yang juga ramah lingkungan, pemerintah lihat peluang EREV di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – EREV (Extended Range Electric Vehicle) merupakan salah satu jenis kendaraan ramah lingkungan yang cara kerjanya mirip mobil hybrid, namun dibekali baterai lebih besar dan tawarkan efisiensi bahan bakar lebih baik.
Saat ini belum ada di Indonesia, namun pemerintah mulai lihat peluang EREV di RI karena dapat menawarkan beragam keuntungan, salah satunya adalah pengurangan impor bahan bakar minyak.
Menurut Putu Juli Ardika, Plt Dirjen ILMATE impor bahan bakar terkhusus bensin di Indonesia perlu jadi perhatian bersama. Mengingat sebenarnya RI punya potensi pengembangan alternatif lain seperti biofuel.
Biofuel yang lebih ramah lingkungan bisa dipasangkan dengan teknologi lain pada kendaraan, seperti hybrid dan EREV.
“Kita punya bahan bakar biofuel, sehingga migrasi dari gasoline ke biofuel. Kalau lihat di roadmap yang paling potensial itu Flexy Engine kita gabungkan yaitu EREV,” kata Putu di kantor Kemenperin, Rabu (10/7).
Apabila penggunaan EREV nanti sudah maksimal di Indonesia maka ada peluang negara tidak lagi memiliki ketergantungan impor bahan bakar fosil.
“Ini adalah kekayaan kita, menjadi gamechanger,” tegas Putu.
Merek di Indonesia seperti BYD (Build Your Dreams) sudah memiliki lini EREV di negara asalnya. Tetapi untuk menarik produsen menghadirkan model tersebut perlu ada kebijakan mendukung dari pemerintah.
Sementara pabrikan lain seperti PT TAM (Toyota Astra Motor) pernah menghadirkan inovasi Flex-Fuel Vehicle, dapat meminum bahan bakar alternatif bioetanol.
Saat itu model dihadirkan adalah konversi Toyota Fortuner 100 persen kompatibel dengan bioetanol .Kemudian ada Corolla Cross menggunakan bahan bakar hidrogen murni atau H2.
Menurut Putu kebijakan pendukung dari pemerintah dapat menarik produsen hadirkan lebih banyak kendaraan ramah lingkungan buat konsumen.
Ia mencontohkan Thailand yang menerapkan pajak rendah untuk kendaraan ramah lingkungan. Sementara Indonesia masih sebesar 23-33 persen.
“Kita sebenarnya cukup dibanjiri oleh Low Emission Vehicle, semestinya kita bisa mendorong ini jadi suatu inisiatif baru untuk meningkatkan produksi dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi,” pungkas dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 15:00 WIB
04 Agustus 2025, 13:27 WIB
01 Agustus 2025, 13:00 WIB
31 Juli 2025, 21:00 WIB
31 Juli 2025, 11:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas