Pemerintah Lihat Peluang EREV di RI, Bisa Kurangi Impor BBM

Alternatif lain di samping mobil listrik yang juga ramah lingkungan, pemerintah lihat peluang EREV di RI

Pemerintah Lihat Peluang EREV di RI, Bisa Kurangi Impor BBM

KatadataOTO – EREV (Extended Range Electric Vehicle) merupakan salah satu jenis kendaraan ramah lingkungan yang cara kerjanya mirip mobil hybrid, namun dibekali baterai lebih besar dan tawarkan efisiensi bahan bakar lebih baik.

Saat ini belum ada di Indonesia, namun pemerintah mulai lihat peluang EREV di RI karena dapat menawarkan beragam keuntungan, salah satunya adalah pengurangan impor bahan bakar minyak.

Menurut Putu Juli Ardika, Plt Dirjen ILMATE impor bahan bakar terkhusus bensin di Indonesia perlu jadi perhatian bersama. Mengingat sebenarnya RI punya potensi pengembangan alternatif lain seperti biofuel.

Biofuel yang lebih ramah lingkungan bisa dipasangkan dengan teknologi lain pada kendaraan, seperti hybrid dan EREV.

Peluang EREV di RI
Photo : BYD

“Kita punya bahan bakar biofuel, sehingga migrasi dari gasoline ke biofuel. Kalau lihat di roadmap yang paling potensial itu Flexy Engine kita gabungkan yaitu EREV,” kata Putu di kantor Kemenperin, Rabu (10/7).

Apabila penggunaan EREV nanti sudah maksimal di Indonesia maka ada peluang negara tidak lagi memiliki ketergantungan impor bahan bakar fosil.

“Ini adalah kekayaan kita, menjadi gamechanger,” tegas Putu.

Merek di Indonesia seperti BYD (Build Your Dreams) sudah memiliki lini EREV di negara asalnya. Tetapi untuk menarik produsen menghadirkan model tersebut perlu ada kebijakan mendukung dari pemerintah.

Sementara pabrikan lain seperti PT TAM (Toyota Astra Motor) pernah menghadirkan inovasi Flex-Fuel Vehicle, dapat meminum bahan bakar alternatif bioetanol.

Saat itu model dihadirkan adalah konversi Toyota Fortuner 100 persen kompatibel dengan bioetanol .Kemudian ada Corolla Cross menggunakan bahan bakar hidrogen murni atau H2.

Menurut Putu kebijakan pendukung dari pemerintah dapat menarik produsen hadirkan lebih banyak kendaraan ramah lingkungan buat konsumen.

Peluang EREV di RI
Photo : EV Database

Ia mencontohkan Thailand yang menerapkan pajak rendah untuk kendaraan ramah lingkungan. Sementara Indonesia masih sebesar 23-33 persen.

“Kita sebenarnya cukup dibanjiri oleh Low Emission Vehicle, semestinya kita bisa mendorong ini jadi suatu inisiatif baru untuk meningkatkan produksi dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi,” pungkas dia.


Terkini

news
Jasa Marga buka tiga ruas tol secara fungsional

3 Ruas Tol Dibuka Fungsional Jasa Marga Saat Libur Nataru

Jasa Marga buka tiga ruas tol secara fungsional saat libur Natal dan tahun baru 2025 untuk hindari kemacetan

news
Ganjil genap Puncak

Kemenhub Siapkan 3 Solusi Atasi Kemacetan di Puncak

Kementerian Perhubungan siapkan 3 solusi atasi kemacetan di Puncak Bogor yang selama ini menjadi tantangan

mobil
10 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024, BYD M6 Pecundangi Omoda E5

10 Mobil Listrik Terlaris Oktober 2024, BYD M6 Pecundangi Omoda E5

BYD M6 masih merajai mobil listrik terlaris pada Oktober 2024 dengan mencatatkan penjualan 1.866 unit

mobil
BYD Rayakan Rekor Produksi 10 Juta Mobil Listrik dan Hybrid

BYD Rayakan Rekor Produksi 10 Juta Mobil Listrik dan Hybrid

Rekor baru, produksi kendaraan lingkungan BYD secara global berhasil tembus 10 juta unit pada November 2024

mobil
Parkir Valet Mobil Sekarang Kena Pajak, Segini Besarannya

Parkir Valet Mobil di Jakarta Sekarang Dikenakan Pajak 10 Persen

Bapenda DKI Jakarta mengenakan pajak sebesar 10 persen buat pengguna jasa parkir Valet di kawasan Ibu Kota

modifikasi
Honda GL Max Kustom

Honda GL Max Kustom Bergaya Boardtracker Pemenang HMC 2024

Honda GL Max Kustom menggunakan konsep Boardtracker dan berhasil menggasak gelar juara nasional HMC 2024

otosport
Makana di balik Logo Baru MotoGP, Jadi Lebih Modern

Makna di Balik Logo Baru MotoGP, Jadi Lebih Modern

Logo baru MotoGP baru saja diperkenalkan, memiliki makna yang sangat luas karena terinspirasi dari banyak hal

mobil
Toyota bakal lakukan efisiensi imbas kenaian PPN

Toyota Bakal Lakukan Efisiensi Imbas Kenaikan PPN

Toyota bakal lakukan efisiensi imbas kenaikan PPN menjadi 12 persen yang berdampak pada peningkatan biaya produksi