Ini Penyebab Transjakarta Kecelakaan 3 Kali di September 2025

Transjakarta sudah tiga kali kecelakaan sepanjang 2025 akibat kesalahan dari para pengemudi yang kurang konsentrasi

Ini Penyebab Transjakarta Kecelakaan 3 Kali di September 2025
  • Oleh Adi Hidayat

  • Minggu, 21 September 2025 | 17:00 WIB

KatadataOTO – Pada September 2025 telah terjadi beberapa kecelakaan Transjakarta dalam waktu yang berdekatan. Kondisi tersebut menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengingat moda transportasi ini merupakan andalan mobilitas warga.

Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dikabarkan meminta agar dilakukan pendalaman terkait penyebab insiden tersebut. Dari hasil investigasi ditemukan bahwa kesalahan manusia menjadi penyebab utama.

“Dari temuannya (lebih dominan) faktor manusia atau human factor,” ungkap Chico Hakim, Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, dikutip dari Antara (21/09).

Oleh karena itu, Transjakarta fokus memperbaiki dan memperkuat aspek faktor manusia dari sisi pramudi. Dengan demikian, diharapkan risiko terjadinya kecelakaan bisa ditekan.

Tilang elektronik di jalur TransJakarta
Photo : KatadataOTO

“Fokus perbaikan yang dilakukan adalah penguatan aspek faktor manusia pramudi. Ini bisa melalui peningkatan pelatihan lewat Transjakarta Academy serta penguatan proses Fit To Work (FTW) untuk memastikan seluruh pengendara dalam kondisi layak saat bertugas,” jelas Chico.

Sementara itu, terkait instruksi memperketat pemeriksaan penunjang keselamatan seperti rem secara berkala, Chico menegaskan bahwa Transjakarta sudah rutin melakukannya.

Perlu diketahui, pada Sabtu (06/09), sopir Transjakarta berinisial LK (44) menabrak toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.30 WIB. Ia diduga kurang konsentrasi hingga menyebabkan satu orang terluka.

Kemudian insiden berlanjut pada Kamis (18/09). Transjakarta koridor 3 menabrak truk di jalan Cideng Timur arah Harmoni tepatnya di perempatan RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun pengemudi truk dikabarkan mengalami luka-luka dan sudah mendapat penanganan.

Transjakarta
Photo : KatadataOTO

Sehari setelahnya, pada Jumat (19/09) sekitar pukul 05.30 WIB, bus Transjakarta rute Koridor 11 Pulo Gebang–Kampung Melayu mengalami kecelakaan di wilayah Cakung, Jakarta Timur. Bus tersebut menabrak pengendara mobil, motor hingga rumah toko.

Sejumlah orang mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut. Bahkan ruko, mobil, serta motor hancur karena terseret bus Transjakarta.


Terkini

mobil
BYD

BYD Kembangkan Pengisian Daya EV, Lebih Cepat dari Supercharger Tesla

BYD jawab kebutuhan pelanggan yang membutuhkan pengisian daya super cepat saat melakukan perjalanan jarak jauh

motor
motor baru

Pemilik Mobil Disebut Beralih ke Motor Karena Daya Beli Melemah

Menurut Yamaha membeli motor baru menjadi opsi lebih ramah di kantong saat kondisi ekonomi sedang sulit

mobil
Perang Harga

Perang Harga Mobil Listrik Cina Diyakini Akan Berlanjut di 2026

perang harga sekilas menguntungkan konsumen semata, padahal menyimpan bahaya di masa depan yang merugikan

otopedia
Bahu jalan

Jangan Mendahului Lewat Bahu Jalan Tol, Dendanya Besar

Pemerintah telah membatasi fungsi bahu jalan tol dan masyarakat diharapkan mematuhinya untuk kelancaran lalu lintas

news
SIM keliling Bandung

Jadwal 2 Lokasi SIM Keliling Bandung Setelah Libur Natal 2025

Ada beberapa syarat maupun biaya yang diperhatikan sebelum mendatangi lokasi SIM keliling Bandung hari ini

news
SIM Keliling Jakarta Beroperasi Hari Ini, Cek Lokasinya

Lokasi SIM Keliling Jakarta Jelang Tahun Baru, 26 Desember 2025

Sebelum libur tahun baru, layanan SIM keliling Jakarta masih tersedia di sejumlah lokasi sekitar Ibu Kota

motor
all new Honda Vario Street 125

UMP DKI Jakarta 2026 Bisa Buat Cicil All New Honda Vario Street

Cicilan paling murah all new Honda Vario Street 125 di Jakarta pada Desember 2025 adalah Rp 429 ribuan

news
Jalur Puncak II

Pembangunan Jalur Puncak II Dilanjutkan Tahun Depan

Pembangunan jalur Puncak II akan dilanjutkan tahun depan dengan estimasi biaya mencapai Rp 4,7 triliun