Penjualan Mobil Pikap September 2025 Naik, Tembus 10 Ribu Unit
16 Oktober 2025, 11:00 WIB
Naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah mengancam industri otomotif di Indonesia karena menurunkan daya beli
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Indeks dolar terus terpantau melambung tinggi beberapa waktu belakangan. Hal tersebut membuat rupiah semakin tergencet.
Diketahui hingga kemarin (27/06) 1 dolar US bernilai Rp 16.400. Terdapat peningkatan sejak April 2024 dan diyakini akan berlangsung sementara.
Kondisi di atas memberikan dampak bagi dunia industri di Tanah Air. Kemudian membuat para investor ragu menanamkan modal di Indonesia.
“Pelemahan nilai tukar memang menciptakan ketidakpastian bagi dunia usaha, terutama bagi pelaku industri yang mengandalkan bahan baku impor. Stance Higher For Longer The Fed juga tertransmisikan terhadap suku bunga kebijakan bank Indonesia di domestik,” ungkap Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata kepada KatadataOTO (27/06).
Lebih lanjut dia menilai jika ekonomi domestik masih mampu bertahan dan pulih. Dikarenakan antisipasi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.
Industri otomotif sendiri dinilai terkena imbas dari pelemahan rupiah terhadap dolar. Tinggi suku bunga dan penurunan harga komoditas berperan penting dalam turunnya penjualan kendaraan komersial maupun penumpang.
“Tekanan nilai tukar rupiah berpotensi meningkatkan harga bahan baku sehingga meningkatkan biaya produksi,” tutur Josua kemudian.
Dikatakan bahwa konsumen mobil Entry Level atau murah mengalami dampak paling signifikan. Pada tingkatan ekonomi menengah ke bawah diyakini sangat peka terhadap kondisi ekonomi.
“Pembeli mobil pertama cenderung memiliki anggaran terbatas. Sehingga lebih sensitif terhadap kenaikan harga,” jelas Josua.
Sekadar informasi jika mobil murah di Indonesia masuk ke dalam segmen LCGC (Low Cost Green Car). Model-model ditawarkan pabrikan memiliki banderol yang diatur pemerintah.
Salah satu manufaktur di Tanah Air yang menjajakan mobil murah adalah Astra Daihatsu Motor (ADM). Daihatsu Sigra selama ini menjadi model terlaris ADM.
Mobil jenis MPV 7-Seater tersebut sudah mengalami kenaikan harga Rp 1 jutaan pada Mei 2024. Bahkan LCGC Toyota terkerek banderolnya sebesar Rp 2 sampai Rp 3 jutaan.
Selain mengalami koreksi, suku bunga tinggi semakin menyulitkan masyarakat untuk meminang unit baru. Mengacu pada data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), penjualan mobil pada Mei 2024 mengalami penurunan.
Secara Whole Sales pada Mei 2024 tercatat 71.263 unit. Nominal itu turun 13.3 persen dibandingkan tahun lalu di periode serupa yakni 82.189 unit.
Kemudian Retail Sales Mei 2024 terbilang 72.137 unit. Angkanya turun 12.6 persen dari periode sama tahun lalu yakni 82.560 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Oktober 2025, 11:00 WIB
15 Oktober 2025, 07:00 WIB
13 Oktober 2025, 16:00 WIB
13 Oktober 2025, 13:22 WIB
13 Oktober 2025, 10:00 WIB
Terkini
20 Oktober 2025, 23:01 WIB
Mobil listrik kompak saingan BYD Dolphin gagal memenuhi standar aman
20 Oktober 2025, 22:00 WIB
Indonesia dinilai belum siap untuk melakukan produksi etanol buat campuran bensin dalam waktu dekat ini
20 Oktober 2025, 21:11 WIB
KatadataOTO menjajal langsung performa GWM Tank 300 Diesel di jalur offroad, Cisadon, Sentul, Jawa Barat
20 Oktober 2025, 19:45 WIB
Wuling Almaz Darion mulai terlihat di Tiongkok, punya tampilan sleek dan tersedia dalam tiga opsi powertrain
20 Oktober 2025, 16:19 WIB
SIS mematangkan berbagai hal sebelum menjual Suzuki e Vitara, seperti dari sisi jaringan diler sampai teknisi
20 Oktober 2025, 15:00 WIB
Toprak Razgatlioglu berhasil mengunci gelar juara dunia WSBK 2025 dan untuk ketiga kalinya sepanjang karier
20 Oktober 2025, 14:00 WIB
Mazda EZ-60 yang merupakan hasil kerja sama dengan Changan disinyalir masuk Indonesia, ini spesifikasinya
20 Oktober 2025, 13:00 WIB
Guna menaikan pamor Ertiga Hybrid di Indonesia, Suzuki berencana memberikan penyegaraan dalam waktu dekat