Mulai Tinggalkan Cina, Pabrikan Jepang Fokus ke India Ketimbang RI
06 November 2025, 20:00 WIB
Naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah mengancam industri otomotif di Indonesia karena menurunkan daya beli
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Indeks dolar terus terpantau melambung tinggi beberapa waktu belakangan. Hal tersebut membuat rupiah semakin tergencet.
Diketahui hingga kemarin (27/06) 1 dolar US bernilai Rp 16.400. Terdapat peningkatan sejak April 2024 dan diyakini akan berlangsung sementara.
Kondisi di atas memberikan dampak bagi dunia industri di Tanah Air. Kemudian membuat para investor ragu menanamkan modal di Indonesia.
“Pelemahan nilai tukar memang menciptakan ketidakpastian bagi dunia usaha, terutama bagi pelaku industri yang mengandalkan bahan baku impor. Stance Higher For Longer The Fed juga tertransmisikan terhadap suku bunga kebijakan bank Indonesia di domestik,” ungkap Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata kepada KatadataOTO (27/06).
Lebih lanjut dia menilai jika ekonomi domestik masih mampu bertahan dan pulih. Dikarenakan antisipasi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.
Industri otomotif sendiri dinilai terkena imbas dari pelemahan rupiah terhadap dolar. Tinggi suku bunga dan penurunan harga komoditas berperan penting dalam turunnya penjualan kendaraan komersial maupun penumpang.
“Tekanan nilai tukar rupiah berpotensi meningkatkan harga bahan baku sehingga meningkatkan biaya produksi,” tutur Josua kemudian.
Dikatakan bahwa konsumen mobil Entry Level atau murah mengalami dampak paling signifikan. Pada tingkatan ekonomi menengah ke bawah diyakini sangat peka terhadap kondisi ekonomi.
“Pembeli mobil pertama cenderung memiliki anggaran terbatas. Sehingga lebih sensitif terhadap kenaikan harga,” jelas Josua.
Sekadar informasi jika mobil murah di Indonesia masuk ke dalam segmen LCGC (Low Cost Green Car). Model-model ditawarkan pabrikan memiliki banderol yang diatur pemerintah.
Salah satu manufaktur di Tanah Air yang menjajakan mobil murah adalah Astra Daihatsu Motor (ADM). Daihatsu Sigra selama ini menjadi model terlaris ADM.
Mobil jenis MPV 7-Seater tersebut sudah mengalami kenaikan harga Rp 1 jutaan pada Mei 2024. Bahkan LCGC Toyota terkerek banderolnya sebesar Rp 2 sampai Rp 3 jutaan.
Selain mengalami koreksi, suku bunga tinggi semakin menyulitkan masyarakat untuk meminang unit baru. Mengacu pada data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), penjualan mobil pada Mei 2024 mengalami penurunan.
Secara Whole Sales pada Mei 2024 tercatat 71.263 unit. Nominal itu turun 13.3 persen dibandingkan tahun lalu di periode serupa yakni 82.189 unit.
Kemudian Retail Sales Mei 2024 terbilang 72.137 unit. Angkanya turun 12.6 persen dari periode sama tahun lalu yakni 82.560 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 November 2025, 20:00 WIB
04 November 2025, 13:00 WIB
04 November 2025, 08:00 WIB
31 Oktober 2025, 08:00 WIB
27 Oktober 2025, 20:55 WIB
Terkini
09 November 2025, 13:00 WIB
Sebanyak 11.909 bikers berkumpul dan siap meramaikan acara puncak Honda Bikers Day 2025 di Garut, Jawa Barat
09 November 2025, 11:00 WIB
Suzuki XL7 Hybrid bekas lansiran 2023 kini sudah banyak pilihannya untuk bisa dimiliki oleh calon pelanggan
09 November 2025, 09:00 WIB
Buat pemesan mobil listrik Chery J6T berhak mendapatkan akesoris Phantom yang bisa meningkatkan penampilan
09 November 2025, 07:00 WIB
Shell masih dalam tahap negosiasi dengan pihak terkait, BP AKR setuju membeli base fuel dari Pertamina
09 November 2025, 04:07 WIB
Duel Alex Marquez dan Pedro Acosta jadi sorotan utama Sprint Race MotoGP Portugal 2025 di Sirkuit Portimao
08 November 2025, 22:00 WIB
Mobil listrik Chery J6T diperkenalkan dengan beragam ubahan di bagian eksterior dan interior, simak rinciannya
08 November 2025, 17:00 WIB
Potongan harga motor matic Honda berlaku buat berbagai model, mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 2 jutaan
08 November 2025, 15:00 WIB
Shell punya variasi produk, tidak terbatas untuk kendaraan keluaran terkini saja dan penjualannya diklaim baik