Minat Masyarakat Terhadap Mobil Listrik Bekas Naik Signifikan
11 November 2024, 11:21 WIB
Naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah mengancam industri otomotif di Indonesia karena menurunkan daya beli
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Indeks dolar terus terpantau melambung tinggi beberapa waktu belakangan. Hal tersebut membuat rupiah semakin tergencet.
Diketahui hingga kemarin (27/06) 1 dolar US bernilai Rp 16.400. Terdapat peningkatan sejak April 2024 dan diyakini akan berlangsung sementara.
Kondisi di atas memberikan dampak bagi dunia industri di Tanah Air. Kemudian membuat para investor ragu menanamkan modal di Indonesia.
“Pelemahan nilai tukar memang menciptakan ketidakpastian bagi dunia usaha, terutama bagi pelaku industri yang mengandalkan bahan baku impor. Stance Higher For Longer The Fed juga tertransmisikan terhadap suku bunga kebijakan bank Indonesia di domestik,” ungkap Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata kepada KatadataOTO (27/06).
Lebih lanjut dia menilai jika ekonomi domestik masih mampu bertahan dan pulih. Dikarenakan antisipasi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.
Industri otomotif sendiri dinilai terkena imbas dari pelemahan rupiah terhadap dolar. Tinggi suku bunga dan penurunan harga komoditas berperan penting dalam turunnya penjualan kendaraan komersial maupun penumpang.
“Tekanan nilai tukar rupiah berpotensi meningkatkan harga bahan baku sehingga meningkatkan biaya produksi,” tutur Josua kemudian.
Dikatakan bahwa konsumen mobil Entry Level atau murah mengalami dampak paling signifikan. Pada tingkatan ekonomi menengah ke bawah diyakini sangat peka terhadap kondisi ekonomi.
“Pembeli mobil pertama cenderung memiliki anggaran terbatas. Sehingga lebih sensitif terhadap kenaikan harga,” jelas Josua.
Sekadar informasi jika mobil murah di Indonesia masuk ke dalam segmen LCGC (Low Cost Green Car). Model-model ditawarkan pabrikan memiliki banderol yang diatur pemerintah.
Salah satu manufaktur di Tanah Air yang menjajakan mobil murah adalah Astra Daihatsu Motor (ADM). Daihatsu Sigra selama ini menjadi model terlaris ADM.
Mobil jenis MPV 7-Seater tersebut sudah mengalami kenaikan harga Rp 1 jutaan pada Mei 2024. Bahkan LCGC Toyota terkerek banderolnya sebesar Rp 2 sampai Rp 3 jutaan.
Selain mengalami koreksi, suku bunga tinggi semakin menyulitkan masyarakat untuk meminang unit baru. Mengacu pada data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), penjualan mobil pada Mei 2024 mengalami penurunan.
Secara Whole Sales pada Mei 2024 tercatat 71.263 unit. Nominal itu turun 13.3 persen dibandingkan tahun lalu di periode serupa yakni 82.189 unit.
Kemudian Retail Sales Mei 2024 terbilang 72.137 unit. Angkanya turun 12.6 persen dari periode sama tahun lalu yakni 82.560 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 November 2024, 11:21 WIB
08 November 2024, 14:00 WIB
07 November 2024, 19:00 WIB
05 November 2024, 19:00 WIB
04 November 2024, 20:00 WIB
Terkini
12 November 2024, 11:11 WIB
Memasuki musim hujan pengemudi mobil perlu lebih awas berkendara di jalan tol guna antisipasi kecelakaan
12 November 2024, 11:00 WIB
Ferrari gandeng IBM untuk mengembangkan teknologi digital untuk memberi pengalaman baru pada penggemarnya
12 November 2024, 10:00 WIB
Mengantisipasi kecelakaan Tol Cipularang di masa mendatang, pengamat sebut perlu ada edukasi sopir truk
12 November 2024, 09:00 WIB
Hyundai Ioniq 5 N siap menjamu awak media dari beberapa negara guna membuktikan performa di sirkuit Mandalika
12 November 2024, 08:00 WIB
Truk bermuatan kardus yang menjadi penyebab kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 diduga mengalami rem blong
12 November 2024, 07:00 WIB
23 orang alami luka ringan, empat luka berat dan satu meninggal dunia dalam kecelakaan tol Cipularang KM 92
12 November 2024, 06:00 WIB
Beroperasi di dua lokasi strategis, berikut kami rangkum informasi lengkap SIM keliling Bandung hari ini
12 November 2024, 06:00 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta buat melayani masyarakat di Ibu Kota pada hari ini