Voltron Siap Layani Pemudik yang Pakai Mobil Listrik
25 Februari 2025, 23:00 WIB
Pemberian insentif EV untuk mendorong daya beli di era elektrifikasi harus dibarengi pengembangan ekosistem
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Indonesia sedang memasuki era transisi dari kendaraan konvensional jadi bertenaga listrik yang lebih ramah lingkungan. Saat ini sudah ada lebih banyak pilihan model kendaraan listrik bisa jadi pilihan untuk masyarakat.
Untuk mobil dua di antaranya mendapatkan insentif atau potongan pajak dari pemerintah khusus Wuling Air ev dan Hyundai Ioniq 5. Diketahui kedua model tersebut berhak mendapatkan subsidi karena memenuhi persyaratan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri).
Sedangkan untuk motor listrik 13 merek mendapatkan potongan harga diberikan secara langsung sebesar Rp7 juta, berlaku juga untuk motor konversi. Hanya saja peminatnya bisa dibilang masih sepi.
Tentu saja ada beberapa faktor berperan penting di belakang ini. Lembaga manajemen konsultan dan jasa bisnis Arthur D. Little atau ADL menyebut bahwa masih perlu ada keseimbangan antara pemberian subsidi dengan pengembangan infrastruktur seperti charging station.
Hal tersebut disampaikan oleh Andreas Schlosser, Partner & Global Head of Automotive ADL di sela acara Unleashing Indonesia’s Electric Mobility Potential di The Westin Jakarta.
Menurutnya bantuan kendaraan listrik sendiri tidak cukup. Karena pada akhirnya pengguna tetap melihat kemudahan seperti pengisian daya khususnya jika kendaraan dipakai harian atau rutin.
“Pemberian insentif EV harus dibarengi pengembangan infrastruktur, berjalan secara paralel. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengembangkan market di Indonesia,” ungkap Andreas merespon pertanyaan TrenOto, Selasa (1/8).
Saat ini Norwegia menjadi negara yang memimpin dalam hal adopsi kendaraan listrik. Andreas memaparkan bahwa Norwegia memiliki strategi untuk mewujudkan hal itu yakni pemberian insentif kendaraan listrik diiringi perkembangan ekosistem untuk meyakinkan konsumen.
“Secara global kebanyakan insentif hanya ditujukan untuk kendaraannya. Jika dilakukan bersamaan insentif insfrastruktur kendaran listrik akan lebih baik dan Indonesia masih punya kesempatan di situ,” tegasnya.
Indonesia sendiri menempati peringkat ke-10 untuk negara yang siap memasuki era elektrifikasi di kategori Emerging EV Markets. Posisinya tepat berada di atas India.
ADL menyebut bahwa pada kategori tersebut ekosistem mumpuni jadi salah satu pertimbangan penting buat konsumen ketika akan beralih menggunakan EV (electric vehicle).
Namun Norwegia menempati posisi tertinggi di mana konsumen lebih berminat untuk menggunakan kendaraan listrik ketimbang ICE atau konvensional.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 Februari 2025, 23:00 WIB
20 Februari 2025, 18:06 WIB
18 Februari 2025, 22:30 WIB
14 Februari 2025, 18:00 WIB
12 Februari 2025, 23:15 WIB
Terkini
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada
01 April 2025, 13:00 WIB
Dengan berbagai pertimbangan AHM memprediksi penjualan motor baru Honda akan meningkat pada kuartal pertama
01 April 2025, 11:00 WIB
Hyundai Stargazer facelift diduga terdaftar di RI dengan nama varian Carten, berpeluang meluncur tahun ini
01 April 2025, 08:00 WIB
Pihak kepolisian dapat menerapkan one way di Puncak Bogor secara situasional, berikut rincian aturannya
01 April 2025, 06:43 WIB
Ganjil genap Jakarta ditiadakan selama libur Lebaran 2025 sehingga masyarakat bisa bebas beraktivitas
31 Maret 2025, 16:17 WIB
Hybrid BYD Shark semakin dekat ke Indonesia, debut di Thailand dengan harga di kisaran Rp 800 jutaan
31 Maret 2025, 12:03 WIB
200 peserta mengikuti program mudik gratis bareng Diton 2025 dengan berbagai kota tujuan seperti ke Semarang