Angin Segar, Wholesales Motor Baru Mulai Naik Tipis di Mei 2025
11 Juni 2025, 14:00 WIB
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menyebut, penjualan motor sepanjang 2021 meningkat 38 persen
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, membuat daya beli masyarakat mengalami penurunan sepanjang 2020. Hal ini berdampak pada penjualan motor.
Seperti dilansir data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor secara wholesales (pabrik ke dealer) sepanjang 2020 hanya mencatatkan angka 3.660.616 juta unit.
Jumlah tersebut mengalami penurunan hingga 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 6.487.460 juta unit.
Sejalan dengan perbaikan yang terjadi sepanjang 2021, penjualan motor juga mengalami peningkatan hingga 38 persen dibandingkan 2020. Data yang sama menunjukan, penjualan motor berhasil mencapai 5.057.516 tahun lalu.
Kenaikan yang terjadi menjadi buktinya adanya perbaikan di sektor otomotif. Terlebih sepeda motor tak mendapatkan insentif PPnBM seperti kendaraan roda empat.
Terlihat penjualan terbanyak tahun lalu terjadi pada Maret. Khusus bulan ketiga tersebut, penjualan motor berhasil menembus 521.424 unit.
Distribusi terbanyak selanjutnya terjadi pada April dengan angka 472.889 unit, disusul Agustus dengan penjualan 470.065 kendaraan.
Dari tiga model yang ditawarkan, skuter matik (skutik) masih mendominasi penjualan dengan pangsa pasar mencapai 87,58 persen. Selanjutnya terdapat segmen sport dengan pangsa pasar 6,12 persen dan bebek 6,3 persen.
Selain di dalam negeri, penjualan ekspor juga mengalami peningkatan. Kenaikan 14 persen berhasil diraih karena penjualan menyentuh 803.931 unit pada 2021
Terdapat lima merek kendaraan yang terdaftar menjadi anggota, Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, potensi peningkatan penjualan sepeda motor di 2022 masih bisa terjadi. Terlebih pertumbuhan tahun lalu cukup signifikan.
"Kami harapkan tren positif ini berlanjut ke 2022, yang kami prediksi akan tumbuh 2 hingga 8 persen atau 5,1 juta hingga 5,4 juta unit. Ini akan memberikan multiplier effect yang positif buat industri terkait,” kata Sigit beberapa waktu lalu.
Kendati pasar motor domestik belum pulih seutuhnya, Sigit menilai, kemampuan pemerintah mengendalikan Covid-19 mampu mendorong kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Hal ini diharapkan mampu berdampak positif pada daya beli masyarakat.
“Tahun depan kami tetap memiliki tantangan terutama untuk mengelola dampak kenaikan PPN 11 persen yang berpotensi menaikkan harga jual. Selain itu, kami harapkan harga komoditi juga bisa kondusif,” ujarnya
Kenaikan positif diharapkan juga terjadi pada ekspor. Asosiasi memprediksi, permintaan sepeda motor baru dari luar negeri akan meningkat 15 hingga 20 persen dibandingkan tahun lalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Juni 2025, 14:00 WIB
20 Mei 2025, 11:00 WIB
11 Mei 2025, 14:00 WIB
14 April 2025, 17:00 WIB
01 April 2025, 13:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 23:00 WIB
Jeep Wrangler 4Xe Mojito mejeng dan digunakan para aktor dalam beradegan pada film Jurassic World Rebirth
04 Juli 2025, 22:00 WIB
Kemenhub tanggapi simpang siur wacana kenaikan dan potongan tarif ojol, sebut masih dalam tahap diskusi
04 Juli 2025, 21:00 WIB
Mazda CX-3 Essential diprediksi hadir di ajang GIIAS 2025 setelah terlebih dulu diluncurkan di Thailand
04 Juli 2025, 20:00 WIB
Banyaknya tantangan yang harus diatasi membuat uji coba Car Free Night pada Sabtu (05/07) resmi dibatalkan
04 Juli 2025, 19:00 WIB
Pihak Xpeng mengungkapkan alasan pihaknya bakal lebih dulu melakukan perakitan lokal X9 ketimbang G6
04 Juli 2025, 18:00 WIB
KatadataOTO merangkum enam kesalahan memilih tempat parkir yang dapat merugikan pengemudi saat bepergian
04 Juli 2025, 17:00 WIB
Desta kecelakaan saat memarkirkan Ducati DesertX yang digunakannya buat touring di kawasan Sembalun, NTB
04 Juli 2025, 16:30 WIB
Diler Xpeng di Puri, Jakarta Barat siapkan layanan 3S dan perbaikan bodi, ada unit test drive buat konsumen