Swallow Pastikan Tak Terdampak Lesunya Pasar Motor Baru
30 September 2025, 12:00 WIB
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menyebut, penjualan motor sepanjang 2021 meningkat 38 persen
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, membuat daya beli masyarakat mengalami penurunan sepanjang 2020. Hal ini berdampak pada penjualan motor.
Seperti dilansir data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor secara wholesales (pabrik ke dealer) sepanjang 2020 hanya mencatatkan angka 3.660.616 juta unit.
Jumlah tersebut mengalami penurunan hingga 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 6.487.460 juta unit.
Sejalan dengan perbaikan yang terjadi sepanjang 2021, penjualan motor juga mengalami peningkatan hingga 38 persen dibandingkan 2020. Data yang sama menunjukan, penjualan motor berhasil mencapai 5.057.516 tahun lalu.
Kenaikan yang terjadi menjadi buktinya adanya perbaikan di sektor otomotif. Terlebih sepeda motor tak mendapatkan insentif PPnBM seperti kendaraan roda empat.
Terlihat penjualan terbanyak tahun lalu terjadi pada Maret. Khusus bulan ketiga tersebut, penjualan motor berhasil menembus 521.424 unit.
Distribusi terbanyak selanjutnya terjadi pada April dengan angka 472.889 unit, disusul Agustus dengan penjualan 470.065 kendaraan.
Dari tiga model yang ditawarkan, skuter matik (skutik) masih mendominasi penjualan dengan pangsa pasar mencapai 87,58 persen. Selanjutnya terdapat segmen sport dengan pangsa pasar 6,12 persen dan bebek 6,3 persen.
Selain di dalam negeri, penjualan ekspor juga mengalami peningkatan. Kenaikan 14 persen berhasil diraih karena penjualan menyentuh 803.931 unit pada 2021
Terdapat lima merek kendaraan yang terdaftar menjadi anggota, Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, potensi peningkatan penjualan sepeda motor di 2022 masih bisa terjadi. Terlebih pertumbuhan tahun lalu cukup signifikan.
"Kami harapkan tren positif ini berlanjut ke 2022, yang kami prediksi akan tumbuh 2 hingga 8 persen atau 5,1 juta hingga 5,4 juta unit. Ini akan memberikan multiplier effect yang positif buat industri terkait,” kata Sigit beberapa waktu lalu.
Kendati pasar motor domestik belum pulih seutuhnya, Sigit menilai, kemampuan pemerintah mengendalikan Covid-19 mampu mendorong kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Hal ini diharapkan mampu berdampak positif pada daya beli masyarakat.
“Tahun depan kami tetap memiliki tantangan terutama untuk mengelola dampak kenaikan PPN 11 persen yang berpotensi menaikkan harga jual. Selain itu, kami harapkan harga komoditi juga bisa kondusif,” ujarnya
Kenaikan positif diharapkan juga terjadi pada ekspor. Asosiasi memprediksi, permintaan sepeda motor baru dari luar negeri akan meningkat 15 hingga 20 persen dibandingkan tahun lalu.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
30 September 2025, 12:00 WIB
18 September 2025, 12:00 WIB
11 September 2025, 20:07 WIB
11 September 2025, 11:00 WIB
10 September 2025, 18:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi