Wholesales Motor Baru November 2025 Tumbuh, Tembus 590 Ribu Unit
11 November 2025, 14:00 WIB
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menyebut, penjualan motor sepanjang 2021 meningkat 38 persen
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, membuat daya beli masyarakat mengalami penurunan sepanjang 2020. Hal ini berdampak pada penjualan motor.
Seperti dilansir data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor secara wholesales (pabrik ke dealer) sepanjang 2020 hanya mencatatkan angka 3.660.616 juta unit.
Jumlah tersebut mengalami penurunan hingga 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 6.487.460 juta unit.
Sejalan dengan perbaikan yang terjadi sepanjang 2021, penjualan motor juga mengalami peningkatan hingga 38 persen dibandingkan 2020. Data yang sama menunjukan, penjualan motor berhasil mencapai 5.057.516 tahun lalu.
Kenaikan yang terjadi menjadi buktinya adanya perbaikan di sektor otomotif. Terlebih sepeda motor tak mendapatkan insentif PPnBM seperti kendaraan roda empat.
Terlihat penjualan terbanyak tahun lalu terjadi pada Maret. Khusus bulan ketiga tersebut, penjualan motor berhasil menembus 521.424 unit.
Distribusi terbanyak selanjutnya terjadi pada April dengan angka 472.889 unit, disusul Agustus dengan penjualan 470.065 kendaraan.
Dari tiga model yang ditawarkan, skuter matik (skutik) masih mendominasi penjualan dengan pangsa pasar mencapai 87,58 persen. Selanjutnya terdapat segmen sport dengan pangsa pasar 6,12 persen dan bebek 6,3 persen.
Selain di dalam negeri, penjualan ekspor juga mengalami peningkatan. Kenaikan 14 persen berhasil diraih karena penjualan menyentuh 803.931 unit pada 2021
Terdapat lima merek kendaraan yang terdaftar menjadi anggota, Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, potensi peningkatan penjualan sepeda motor di 2022 masih bisa terjadi. Terlebih pertumbuhan tahun lalu cukup signifikan.
"Kami harapkan tren positif ini berlanjut ke 2022, yang kami prediksi akan tumbuh 2 hingga 8 persen atau 5,1 juta hingga 5,4 juta unit. Ini akan memberikan multiplier effect yang positif buat industri terkait,” kata Sigit beberapa waktu lalu.
Kendati pasar motor domestik belum pulih seutuhnya, Sigit menilai, kemampuan pemerintah mengendalikan Covid-19 mampu mendorong kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Hal ini diharapkan mampu berdampak positif pada daya beli masyarakat.
“Tahun depan kami tetap memiliki tantangan terutama untuk mengelola dampak kenaikan PPN 11 persen yang berpotensi menaikkan harga jual. Selain itu, kami harapkan harga komoditi juga bisa kondusif,” ujarnya
Kenaikan positif diharapkan juga terjadi pada ekspor. Asosiasi memprediksi, permintaan sepeda motor baru dari luar negeri akan meningkat 15 hingga 20 persen dibandingkan tahun lalu.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
11 November 2025, 14:00 WIB
10 Oktober 2025, 09:00 WIB
06 Oktober 2025, 21:00 WIB
30 September 2025, 12:00 WIB
18 September 2025, 12:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 11:00 WIB
Mitsubishi Fuso nilai wacana uji kir di bengkel resmi bisa memudahkan pelanggan dalam menjalankan kewajibannya
17 November 2025, 10:00 WIB
Ajang Honda Modif Contest 2025 berhasil menemukan karya ciamik sepeda motor yang terus-menerus berkembang
17 November 2025, 08:00 WIB
Sebagian ruas jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi ditutup untuk dilakukan perbaikan selama sepekan
17 November 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan gelar pembatasan lalu lintas di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama