Pemilik Mobil Disebut Beralih ke Motor Karena Daya Beli Melemah
26 Desember 2025, 11:00 WIB
Menurut Swallow permintaan ban masih stabil sampai sekarang meski pasar motor baru di Indonesia tak bergairah
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pasar motor baru di Indonesia sedang bergejolak sepanjang 2025. Kondisi ini tercermin dari data milik Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Pada Agustus 2025, distribusi kendaraan roda dua anyar dari pabrik ke diler (wholesales) hanya berkisar 578.041 unit.
Jumlah di atas terkoreksi sekitar 1,53 persen bila dibandingkan dengan Juli 2025 yang berhasil mencapai 587.048 unit.
Sementara secara akumulasi sejak Januari sampai Agustus 2025, hanya ada 4.269.718 kendaraan roda dua anyar terdistribusi.
Angka wholesales tersebut jelas terkoreksi 1,7 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu. Sebab di 2024 mencapai 4.343.781 unit.
Lesunya pasar motor baru diprediksi berdampak ke berbagai bidang. Terutama sektor komponen otomotif.
Akan tetapi situasi ini tidak dirasakan oleh para produsen ban, seperti diklaim oleh Industri Karet Deli (IKD) produsen Swallow.
“Untuk penjualan ban motor kita saat ini masih standar-standar saja seperti tahun sebelumnya,” ungkap Gunawan, Sales Domestik IKD di IMOS 2025 beberapa waktu lalu.
Menurut Gunawan ada beberapa faktor kenapa lesunya pasar motor baru tidak turut terasa ke Swallow.
Salah satunya banyak kendaraan roda dua yang telah beredar di jalan membutuhkan perawatan rutin. Semisal penggantian ban saat sudah mulai aus atau botak.
Kemudian ketika ban kendaraan roda dua mengalami kebocoran parah. Sehingga tidak bisa ditambal dan diharuskan diganti.
“Masih ada kebutuhan untuk itu, jadi kalau dampak itu tidak terasa langsung (pasar motor baru lesu),” ia melanjutkan.
Maka dari itu Gunawan menegaskan kebutuhan pasar terhadap ban masih stabil hingga sekarang.
Gunawan mengaku bersyukur penjualan ban tidak terlalu berdampak. Sehingga mereka masih bisa bernapas.
Kendati demikian, produsen ban Swallow ini mengaku masih mewaspadai situasi yang ada. Sebab kondisi ekonomi belum pulih sempurna.
Sehingga masih ada celah pasar motor baru bisa kembali anjlok sampai akhir tahun nanti. Jadi mereka memantau situasi yang ke depan.
“Secara di Indonesia memang kelas menengah turun buat sekarang seperti kita ketahui,” tegas Gunawan.
Dia pun berharap kondisi seperti ini bisa segera berakhir. Pemerintah juga dapat membantu menggairahkan pasar.
Dengan begitu akan membawa dampak positif, terutama bagi perekonomian di dalam negeri. Mengingat sektor otomotif memiliki peran besar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Desember 2025, 11:00 WIB
25 Desember 2025, 07:00 WIB
18 Desember 2025, 14:00 WIB
16 Desember 2025, 09:00 WIB
14 Desember 2025, 21:05 WIB
Terkini
30 Desember 2025, 17:18 WIB
Francesco Bagnaia diminta untuk bisa kembali berjuang di barisan terdepan ketika mengarungi MotoGP 2026
30 Desember 2025, 16:00 WIB
VinFast Indonesia mengatakan bahwa mereka siap memenuhi kewajibannya atas insentif CBU yang telah didapatkan
30 Desember 2025, 15:00 WIB
Ucok harus mengeluarkan dana hampir Rp 1 miliaran untuk memodifikasi Yamaha Xmax berkelir dominan biru
30 Desember 2025, 14:00 WIB
Menurut data Kemenhub, motor listrik yang telah mengantongi SRUT di 2025 baru 55.059 unit atau turun 28,6 persen
30 Desember 2025, 13:00 WIB
Industri baterai lithium terpengaruh dari kinerja penjualan mobil listrik di Cina yang diproyeksi akan turun
30 Desember 2025, 12:00 WIB
Sejumlah model mobil yang disuntik mati oleh pabrikan kemudian diganti produk lain, berikut daftarnya
30 Desember 2025, 11:00 WIB
Insentif otomotif sebaiknya menyasar pada pertumbuhan industri komponen di dalam negeri agar seimbang
30 Desember 2025, 10:00 WIB
Yamaha tengah mencari formulasi yang tepat buat memasarkan motor listrik Neos kepada konsumen di Indoensia