Bahlil Pastikan Mandatori Etanol 10 Persen pada BBM Dimulai 2027
24 Oktober 2025, 17:00 WIB
Aismoli meminta pemerintah untuk mempercepat pembayaran subsidi konversi motor listrik lebih cepat lagi
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Subsidi konversi motor listrik belum terserap sempurna. Terbukti dari sepinya peminat program yang digagas Presiden Joko Widodo.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat baru 193 orang mendaftarkan kendaraan roda duanya buat di konversi. Jumlahnya didapat sejak insentif dikucurkan pada April 2023.
Berangkat dari hal tersebut, Aismoli (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik) mendorong pemerinah buat melakukan pembayaran subsidi konversi motor listrik lebih cepat. Kalau bisa maksimal dua hari setelah prosesnya selesai.
Budi Setiyadi, Ketua Aismoli menuturkan bahwa bengkel pelaksana konversi merupakan pelaku industri menengah. Sehingga pemerintah harus segera menutup kekurangan imbal jasa atau selisih biaya konversi.
"Bengkel ini kan bukan pelaku industri yang secara ekonomi besar dan tidak padat modal. Jadi penyalurannya lebih cepat saja,” ujar Budi di Katadata.
Seperti diketahui sebelumnya subsidi konversi motor listrik tertuang di Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 tahun 2023. Di dalamnya dijelaskan bahwa penyaluran insentif diberikan dalam bentuk potongan biaya kepada perseorangan.
Sementara pada Pasal 3, nilai potongan biaya konversi sebesar Rp 7 juta untuk setiap unit. Bantuan yang ditanggung meliputi biaya battery pack, brushless DC (BLDC) motor dan controller.
Subsidi konversi motor listrik juga menyasar buat kendaraan roda dua yang memiliki kapasitas mesin 110-150 cc. Maka Aismoli mendorong pemerintah untuk melakukan pembayaran lebih cepat.
"Mungkin idealnya saat konversi motor selesai, bengkel bisa langsung mengajukan selisih biaya dan kemudian langsung cair. Tapi memang butuh proses administrasi satu hingga dua hari,” tambahnya.
Adapun insentif tersebut disalurkan ke masyrakat secara bertahap dalam dua periode, yakni 2023 serta 2024. Total kuota yang ditetapkan Jokowi adalah 200 ribu unit.
Dengan rincian pada 2023 terdapat 50 ribu motor. Lalu terbanyak di 2024 yaitu 150 ribu unit.
Di sisi lain Budi menjelaskan kalau proses konversi motor listrik sekarang jauh lebih cepat. Sebab standar bracket untuk menempatkan dinamo kian seragam
"Copot mesin lama kemudian ganti dengan dinamo dan langsung pasang baterai. Mungkin sekitar satu jam," tegasnya.
Sementara itu Sripeni Inten Cahyani selaku Tenaga Ahli Menteri ESDM menyampaikan bahwa mekanisme penyaluran klaim insentif selama 14 hari menjadi salah satu faktor realisasi program konversi motor listrik berjalan lambat.
Karenanya mereka tengah melobi lembaga keuangan seperti Himbara (himpunan bank milik negara) guna memperoleh akses dana talangan dan kredit modal
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
24 Oktober 2025, 17:00 WIB
08 Oktober 2025, 18:30 WIB
25 September 2025, 18:42 WIB
15 September 2025, 16:00 WIB
11 September 2025, 14:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang