Kata Aismoli Soal Pasar Motor Listrik yang Lesu pada 2025
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Aismoli meminta pemerintah untuk mempercepat pembayaran subsidi konversi motor listrik lebih cepat lagi
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Subsidi konversi motor listrik belum terserap sempurna. Terbukti dari sepinya peminat program yang digagas Presiden Joko Widodo.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat baru 193 orang mendaftarkan kendaraan roda duanya buat di konversi. Jumlahnya didapat sejak insentif dikucurkan pada April 2023.
Berangkat dari hal tersebut, Aismoli (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik) mendorong pemerinah buat melakukan pembayaran subsidi konversi motor listrik lebih cepat. Kalau bisa maksimal dua hari setelah prosesnya selesai.
Budi Setiyadi, Ketua Aismoli menuturkan bahwa bengkel pelaksana konversi merupakan pelaku industri menengah. Sehingga pemerintah harus segera menutup kekurangan imbal jasa atau selisih biaya konversi.
"Bengkel ini kan bukan pelaku industri yang secara ekonomi besar dan tidak padat modal. Jadi penyalurannya lebih cepat saja,” ujar Budi di Katadata.
Seperti diketahui sebelumnya subsidi konversi motor listrik tertuang di Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 tahun 2023. Di dalamnya dijelaskan bahwa penyaluran insentif diberikan dalam bentuk potongan biaya kepada perseorangan.
Sementara pada Pasal 3, nilai potongan biaya konversi sebesar Rp 7 juta untuk setiap unit. Bantuan yang ditanggung meliputi biaya battery pack, brushless DC (BLDC) motor dan controller.
Subsidi konversi motor listrik juga menyasar buat kendaraan roda dua yang memiliki kapasitas mesin 110-150 cc. Maka Aismoli mendorong pemerintah untuk melakukan pembayaran lebih cepat.
"Mungkin idealnya saat konversi motor selesai, bengkel bisa langsung mengajukan selisih biaya dan kemudian langsung cair. Tapi memang butuh proses administrasi satu hingga dua hari,” tambahnya.
Adapun insentif tersebut disalurkan ke masyrakat secara bertahap dalam dua periode, yakni 2023 serta 2024. Total kuota yang ditetapkan Jokowi adalah 200 ribu unit.
Dengan rincian pada 2023 terdapat 50 ribu motor. Lalu terbanyak di 2024 yaitu 150 ribu unit.
Di sisi lain Budi menjelaskan kalau proses konversi motor listrik sekarang jauh lebih cepat. Sebab standar bracket untuk menempatkan dinamo kian seragam
"Copot mesin lama kemudian ganti dengan dinamo dan langsung pasang baterai. Mungkin sekitar satu jam," tegasnya.
Sementara itu Sripeni Inten Cahyani selaku Tenaga Ahli Menteri ESDM menyampaikan bahwa mekanisme penyaluran klaim insentif selama 14 hari menjadi salah satu faktor realisasi program konversi motor listrik berjalan lambat.
Karenanya mereka tengah melobi lembaga keuangan seperti Himbara (himpunan bank milik negara) guna memperoleh akses dana talangan dan kredit modal
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
31 Desember 2025, 12:00 WIB
30 Desember 2025, 14:00 WIB
24 Oktober 2025, 17:00 WIB
08 Oktober 2025, 18:30 WIB
25 September 2025, 18:42 WIB
Terkini
01 Januari 2026, 06:00 WIB
Agar memanjakan para pengendara di libur tahun baru, SIM keliling Bandung tetap dihadirkan pihak kepolisian
31 Desember 2025, 18:00 WIB
Mayoritasnya merupakan mobil baru asal Tiongkok, kemudian telah dibekali teknologi hybrid maupun EREV
31 Desember 2025, 17:19 WIB
Modifikasi motor matic yang bakal digandrungi pada tahun depan diperkirakan akan lebih terjangkau masyarakat
31 Desember 2025, 16:00 WIB
Massimo Rivola ingin Jorge Martin percaya dengan kemampuan diri sendiri agar kembali kompetitif di MotoGP 2026
31 Desember 2025, 15:00 WIB
Strategi membanting harga mobil listrik di Cina diprediksi masih akan berlangsung beberapa tahun mendatang
31 Desember 2025, 14:00 WIB
SUV baru BYD diyakini berkonfigurasi 7-seater, mengisi kelas di atas Atto 3 yang sudah dijual saat ini
31 Desember 2025, 13:00 WIB
BYD Atto 1 baru debut jelang akhir 2025 namun catatkan wholesales mobil baru tertinggi yakni 17 ribu unit
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan menempatkan beberapa panggung dalam menyambut perayaan malam tahun baru 2026