Kabar Terbaru Insentif Motor Listrik, Tapi Belum Ada Tanggal Pasti
25 September 2025, 18:42 WIB
Aismoli meminta pemerintah untuk mempercepat pembayaran subsidi konversi motor listrik lebih cepat lagi
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Subsidi konversi motor listrik belum terserap sempurna. Terbukti dari sepinya peminat program yang digagas Presiden Joko Widodo.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat baru 193 orang mendaftarkan kendaraan roda duanya buat di konversi. Jumlahnya didapat sejak insentif dikucurkan pada April 2023.
Berangkat dari hal tersebut, Aismoli (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik) mendorong pemerinah buat melakukan pembayaran subsidi konversi motor listrik lebih cepat. Kalau bisa maksimal dua hari setelah prosesnya selesai.
Budi Setiyadi, Ketua Aismoli menuturkan bahwa bengkel pelaksana konversi merupakan pelaku industri menengah. Sehingga pemerintah harus segera menutup kekurangan imbal jasa atau selisih biaya konversi.
"Bengkel ini kan bukan pelaku industri yang secara ekonomi besar dan tidak padat modal. Jadi penyalurannya lebih cepat saja,” ujar Budi di Katadata.
Seperti diketahui sebelumnya subsidi konversi motor listrik tertuang di Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 tahun 2023. Di dalamnya dijelaskan bahwa penyaluran insentif diberikan dalam bentuk potongan biaya kepada perseorangan.
Sementara pada Pasal 3, nilai potongan biaya konversi sebesar Rp 7 juta untuk setiap unit. Bantuan yang ditanggung meliputi biaya battery pack, brushless DC (BLDC) motor dan controller.
Subsidi konversi motor listrik juga menyasar buat kendaraan roda dua yang memiliki kapasitas mesin 110-150 cc. Maka Aismoli mendorong pemerintah untuk melakukan pembayaran lebih cepat.
"Mungkin idealnya saat konversi motor selesai, bengkel bisa langsung mengajukan selisih biaya dan kemudian langsung cair. Tapi memang butuh proses administrasi satu hingga dua hari,” tambahnya.
Adapun insentif tersebut disalurkan ke masyrakat secara bertahap dalam dua periode, yakni 2023 serta 2024. Total kuota yang ditetapkan Jokowi adalah 200 ribu unit.
Dengan rincian pada 2023 terdapat 50 ribu motor. Lalu terbanyak di 2024 yaitu 150 ribu unit.
Di sisi lain Budi menjelaskan kalau proses konversi motor listrik sekarang jauh lebih cepat. Sebab standar bracket untuk menempatkan dinamo kian seragam
"Copot mesin lama kemudian ganti dengan dinamo dan langsung pasang baterai. Mungkin sekitar satu jam," tegasnya.
Sementara itu Sripeni Inten Cahyani selaku Tenaga Ahli Menteri ESDM menyampaikan bahwa mekanisme penyaluran klaim insentif selama 14 hari menjadi salah satu faktor realisasi program konversi motor listrik berjalan lambat.
Karenanya mereka tengah melobi lembaga keuangan seperti Himbara (himpunan bank milik negara) guna memperoleh akses dana talangan dan kredit modal
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
25 September 2025, 18:42 WIB
15 September 2025, 16:00 WIB
11 September 2025, 14:00 WIB
09 September 2025, 10:00 WIB
07 September 2025, 09:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi