Masa Depan Motor Listrik Yamaha Neos Usai Diuji Coba Ojol
30 Desember 2025, 10:00 WIB
Menurut data Kemenhub, motor listrik yang telah mengantongi SRUT di 2025 baru 55.059 unit atau turun 28,6 persen
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri motor listrik di Indonesia cukup tertekan pada 2025. Sebab dihantui janji-janji subsidi dari pemerintah yang tidak kunjung datang.
Hal tersebut membuat masyarakat enggan membelanjakan uangnya. Sehingga pasar kendaraan roda dua setrum terganggu.
Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) pada Selasa (30/12), sejak Januari sampai 9 Desember 2025 hanya ada 55.059 unit yang sudah menerima Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT).
Perlu diketahui, jumlah di atas terdapat selisih cukup besar dengan perolehan pada 2023 maupun 2024.
Dalam data serupa dijabarkan bahwa, pada tahun lalu ada 77.078 motor listrik yang telah mendapatkan SRUT. Berarti ada koreksi 28,6 persen di 2025.
Sementara di 2023 tercatat ada 62.409 kendaraan roda dua setrum yang mengantongi SRUT.
Sebagai informasi, SRUT adalah dokumen penting diberikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menjadi akta lahir kendaraan.
Selain itu, SRUT membuktikan kendaraan sudah lolos uji tipe sesuai spesifikasi teknis telah ditentukan sebelumnya.
Kemudian merupakan syarat utama untuk memperoleh BPKB, STNK maupun TNKB sebelum motor listrik bisa digunakan di jalan raya.
“Realisasi penjualan memang belum sepenuhnya sesuai dengan target awal,” ungkap Budi Setiyadi, Ketua Umum Aismoli saat dihubungi KatadataOTO.
Di sisi lain, melemahnya pasar motor listrik di dalam negeri tentu tidak lepas dari janji pemerintah untuk memberikan subsidi.
Wacana tersebut sudah digaungkan sejak Januari 2025. Namun sampai akhir tahun tidak kunjung terealisasi.
Situasi ini membuat masyarakat menunggu-nunggu, kapan bantuan dari Presiden Prabowo Subianto dan melibatkan para menteri terkait dikucurkan.
Banyak konsumen akhirnya menahan pembelian. Sebab mereka ingin mendapatkan motor listrik dengan banderol terjangkau.
Keputusan tersebut membuat stok-stok motor listrik milik pabrikan terendap di gudang. Minim yang dibeli oleh masyarakat.
Padahal skema subsidi dikabarkan tinggal menunggu restu dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian).
Nantinya Kemenko Perekonomian yang akan mengumumkan, nilai maupun waktu pelaksanaan subsidi motor listrik.
Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian (Menperin) menyampaikan bahwa subsidi motor listrik bisa digunakan untuk tahun ini atau 2026.
"Skemanya sama, tetapi (untuk) anggarannya bukan kita," kata Agus kepada Antara beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui, pada tahun lalu pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp 1,75 triliun. Sedangkan buat 2025 tidak jadi diturunkan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Desember 2025, 10:00 WIB
24 Desember 2025, 09:00 WIB
22 Desember 2025, 12:00 WIB
15 Desember 2025, 08:00 WIB
13 Desember 2025, 18:07 WIB
Terkini
30 Desember 2025, 13:00 WIB
Industri baterai lithium terpengaruh dari kinerja penjualan mobil listrik di Cina yang diproyeksi akan turun
30 Desember 2025, 12:00 WIB
Sejumlah model mobil yang disuntik mati oleh pabrikan kemudian diganti produk lain, berikut daftarnya
30 Desember 2025, 11:00 WIB
Insentif otomotif sebaiknya menyasar pada pertumbuhan industri komponen di dalam negeri agar seimbang
30 Desember 2025, 10:00 WIB
Yamaha tengah mencari formulasi yang tepat buat memasarkan motor listrik Neos kepada konsumen di Indoensia
30 Desember 2025, 09:00 WIB
Enduro Service tawarkan beragam layanan seperti penggantian oli mobil dan motor sampai ganti air filter
30 Desember 2025, 08:00 WIB
Fitur dashcam pada Suzuki XL7 Hybrid bekas menjadi salah satu pelanggan melakukan pembelian ketimbang model lain
30 Desember 2025, 07:00 WIB
Arus balik Natal dan tahun baru 2026 mulai terlihat sehingga Polda Metro Jaya menyiapkan langkah antisipasi
30 Desember 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta melayani perpanjangan masa berlaku kartu yang belum terlewat dari tanggal masa berlaku