Pemilik Mobil Disebut Beralih ke Motor Karena Daya Beli Melemah
26 Desember 2025, 11:00 WIB
AISI masih menunggu penerapan relaksasi opsen guna menentukan target penjualan motor baru sepanjang 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) belum mau mengeluarkan target penjualan motor baru di 2025. Hal itu berkaitan dengan sejumlah kebijakan yang masih terus berubah.
Satu di antaranya penerapan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) di Tanah Air.
Sejumlah daerah memang sudah menetapkan memberikan relaksasi atau bahkan tidak menjalankan sama sekali kebijakan di atas.
Akan tetapi kelonggaran atas penerapan opsen BBNKB dan PKB di beberapa wilayah hanya berstatus sementara. Bahkan ada yang mau selesai di akhir Maret 2025.
Oleh sebab itu mereka belum mau menyebutkan berapa target telah ditetapkan untuk penjualan motor baru tahun ini.
“Sebetulnya tahun lalu kami sudah keluarkan 6,4 juta sampai 6,7 juta unit. Namun angka tersebut belum diperhitungkan dengan dampak daripada opsen,” ungkap Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Sigit menjelaskan kalau AISI bakal memantau sejauh mana penerapan opsen PKB dan BBNKB setelah Lebaran 2025. Apakah akan ada perubahan di sejumlah daerah atau tidak.
Dengan begitu mereka bisa menentukan angka penjualan motor baru yang benar-benar ingin dicapai oleh asosiasi satu ini.
“Kita sambil diskusi dengan pemerintah terkait. Mereka akan tetap menunda atau menaikan opsen,” lanjut Sigit.
Lebih jauh ia menuturkan bahwa mereka masih mendiskusikan mengenai angka penjualan motor baru sepanjang 2025.
Di sisi lain, Sigit mengaku ada sejumlah saran untuk wilayah yang relaksasi opsennya akan berakhir setelah lebaran nanti.
“Paling ditunda (penerapan opsen) atau kenaikannya bertahap. Sementara dua itu saja untuk solusinya,” pungkas Sigit.
Sebagai informasi, penerapan opsen BBNKB serta PKB cukup mempengaruhi penjualan motor baru di Tanah Air.
Sebab aturan satu ini membuat harga kendaraan roda dua anyar terkatrol cukup tinggi. Mulai ratusan ribu atau bahkan jutaan, tergantung dari modelnya.
Otomatis biaya yang harus ditanggung masyarakat semakin besar. Membuat konsumen menunda pembelian atau memilih memboyong motor bekas.
Karenanya AISI berharap relaksasi opsen kembali diberikan demi mendongkrak pasar kendaraan roda dua di dalam negeri.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
26 Desember 2025, 11:00 WIB
25 Desember 2025, 07:00 WIB
18 Desember 2025, 14:00 WIB
16 Desember 2025, 09:00 WIB
14 Desember 2025, 21:05 WIB
Terkini
31 Desember 2025, 09:00 WIB
Dinas Perhubungan telah menyiapkan kantong parkir Car Free Night untuk memudahkan masyarakat yang bawa kendaraan
31 Desember 2025, 08:00 WIB
Dinas Perhubungan bakal rekayasa lalu lintas di TMII dan Ragunan untuk hindari kepadatan di malam tahun baru
31 Desember 2025, 07:00 WIB
Koleksi motor mantan atlet dan buron FBI jadi perhatian, banyak unit bersejarah dari Moto2 sampai MotoGP
31 Desember 2025, 06:00 WIB
Di penghujung tahun perpanjangan masa berlaku kartu bisa dimanfaatkan di SIM keliling Jakarta hari ini
31 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta terakhir di tahun ini tetap dilangsungkan dengan ketat untuk atasi kemacetan lalu lintas
31 Desember 2025, 06:00 WIB
Memasuki libur tahun baru 2026, SIM keliling Bandung tetap dihadirkan demi memfasilitasi kebutuhan pengendara
30 Desember 2025, 19:00 WIB
Pelarangan door handle elektrik bergaya flush atau hidden pada mobil Cina bakal merevolusi desain kendaraan
30 Desember 2025, 18:00 WIB
Di 2025 angka penjualan mobil Cina diprediksi tembus 27 juta unit, sementara pabrikan Jepang 25 juta unit