Tangerang Selatan Mulai Terapkan Opsen, Honda Brio jadi Segini
27 April 2025, 12:21 WIB
AISI masih menunggu penerapan relaksasi opsen guna menentukan target penjualan motor baru sepanjang 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) belum mau mengeluarkan target penjualan motor baru di 2025. Hal itu berkaitan dengan sejumlah kebijakan yang masih terus berubah.
Satu di antaranya penerapan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) di Tanah Air.
Sejumlah daerah memang sudah menetapkan memberikan relaksasi atau bahkan tidak menjalankan sama sekali kebijakan di atas.
Akan tetapi kelonggaran atas penerapan opsen BBNKB dan PKB di beberapa wilayah hanya berstatus sementara. Bahkan ada yang mau selesai di akhir Maret 2025.
Oleh sebab itu mereka belum mau menyebutkan berapa target telah ditetapkan untuk penjualan motor baru tahun ini.
“Sebetulnya tahun lalu kami sudah keluarkan 6,4 juta sampai 6,7 juta unit. Namun angka tersebut belum diperhitungkan dengan dampak daripada opsen,” ungkap Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Sigit menjelaskan kalau AISI bakal memantau sejauh mana penerapan opsen PKB dan BBNKB setelah Lebaran 2025. Apakah akan ada perubahan di sejumlah daerah atau tidak.
Dengan begitu mereka bisa menentukan angka penjualan motor baru yang benar-benar ingin dicapai oleh asosiasi satu ini.
“Kita sambil diskusi dengan pemerintah terkait. Mereka akan tetap menunda atau menaikan opsen,” lanjut Sigit.
Lebih jauh ia menuturkan bahwa mereka masih mendiskusikan mengenai angka penjualan motor baru sepanjang 2025.
Di sisi lain, Sigit mengaku ada sejumlah saran untuk wilayah yang relaksasi opsennya akan berakhir setelah lebaran nanti.
“Paling ditunda (penerapan opsen) atau kenaikannya bertahap. Sementara dua itu saja untuk solusinya,” pungkas Sigit.
Sebagai informasi, penerapan opsen BBNKB serta PKB cukup mempengaruhi penjualan motor baru di Tanah Air.
Sebab aturan satu ini membuat harga kendaraan roda dua anyar terkatrol cukup tinggi. Mulai ratusan ribu atau bahkan jutaan, tergantung dari modelnya.
Otomatis biaya yang harus ditanggung masyarakat semakin besar. Membuat konsumen menunda pembelian atau memilih memboyong motor bekas.
Karenanya AISI berharap relaksasi opsen kembali diberikan demi mendongkrak pasar kendaraan roda dua di dalam negeri.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
27 April 2025, 12:21 WIB
14 April 2025, 17:00 WIB
12 April 2025, 06:05 WIB
11 April 2025, 16:00 WIB
08 April 2025, 22:00 WIB
Terkini
28 April 2025, 20:00 WIB
Pameran otomotif New York Auto Show 2025 berlangsung 18-27 April 2025 di tengah gejolak tarif impor AS
28 April 2025, 19:00 WIB
BYD Seal versi wagon diperkenalkan di perhelatan Shanghai Auto Show 2025, dijual pada kuartal kedua 2025
28 April 2025, 16:00 WIB
Terlahir sebagai mobil kekinian, Mitsubishi Xforce dibekali berbagai fitur untuk memberikan keamanan lebih
28 April 2025, 15:00 WIB
Balai lelang Auksi berkolaborasi dengan DJKN hadirkan layanan transparan serta melakukan ekspansi wilayah
28 April 2025, 14:09 WIB
Alex Marquez mampu menyalip Marc Marquez dalam persaingan di papan atas klasemen sementara MotoGP 2025
28 April 2025, 12:28 WIB
Dinas Perhubungan lakukan rekayasa lalu lintas imbas pembangunan LRT Jakarta yang dilakukan di kawasan Matraman
28 April 2025, 09:00 WIB
Di samping pemerataan infrastruktur dan layanan purna jual, harga EV masih jadi tantangan elektrifikasi di RI
28 April 2025, 08:00 WIB
Jakpro akan melakukan negosiasi commitment fee untuk perpanjangan kontrak Jakarta E-Prix di tahun depan