Wholesales Motor Baru Kembali Naik di Juni 2025, Ekspor Turun
07 Juli 2025, 20:00 WIB
AISI masih menunggu penerapan relaksasi opsen guna menentukan target penjualan motor baru sepanjang 2025
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) belum mau mengeluarkan target penjualan motor baru di 2025. Hal itu berkaitan dengan sejumlah kebijakan yang masih terus berubah.
Satu di antaranya penerapan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) di Tanah Air.
Sejumlah daerah memang sudah menetapkan memberikan relaksasi atau bahkan tidak menjalankan sama sekali kebijakan di atas.
Akan tetapi kelonggaran atas penerapan opsen BBNKB dan PKB di beberapa wilayah hanya berstatus sementara. Bahkan ada yang mau selesai di akhir Maret 2025.
Oleh sebab itu mereka belum mau menyebutkan berapa target telah ditetapkan untuk penjualan motor baru tahun ini.
“Sebetulnya tahun lalu kami sudah keluarkan 6,4 juta sampai 6,7 juta unit. Namun angka tersebut belum diperhitungkan dengan dampak daripada opsen,” ungkap Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Sigit menjelaskan kalau AISI bakal memantau sejauh mana penerapan opsen PKB dan BBNKB setelah Lebaran 2025. Apakah akan ada perubahan di sejumlah daerah atau tidak.
Dengan begitu mereka bisa menentukan angka penjualan motor baru yang benar-benar ingin dicapai oleh asosiasi satu ini.
“Kita sambil diskusi dengan pemerintah terkait. Mereka akan tetap menunda atau menaikan opsen,” lanjut Sigit.
Lebih jauh ia menuturkan bahwa mereka masih mendiskusikan mengenai angka penjualan motor baru sepanjang 2025.
Di sisi lain, Sigit mengaku ada sejumlah saran untuk wilayah yang relaksasi opsennya akan berakhir setelah lebaran nanti.
“Paling ditunda (penerapan opsen) atau kenaikannya bertahap. Sementara dua itu saja untuk solusinya,” pungkas Sigit.
Sebagai informasi, penerapan opsen BBNKB serta PKB cukup mempengaruhi penjualan motor baru di Tanah Air.
Sebab aturan satu ini membuat harga kendaraan roda dua anyar terkatrol cukup tinggi. Mulai ratusan ribu atau bahkan jutaan, tergantung dari modelnya.
Otomatis biaya yang harus ditanggung masyarakat semakin besar. Membuat konsumen menunda pembelian atau memilih memboyong motor bekas.
Karenanya AISI berharap relaksasi opsen kembali diberikan demi mendongkrak pasar kendaraan roda dua di dalam negeri.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
07 Juli 2025, 20:00 WIB
22 Juni 2025, 07:51 WIB
16 Juni 2025, 19:40 WIB
11 Juni 2025, 14:00 WIB
05 Juni 2025, 20:08 WIB
Terkini
06 Agustus 2025, 11:00 WIB
Pemerintah Cina mulai khawatir terhadap perang harga mobil listrik karena berpotensi merusak industri
06 Agustus 2025, 10:00 WIB
KatadataOTO menempuh perjalanan Pulomas-PIK-Bogor dengan Mitsubishi Destinator, berikut ulasan lengkapnya
06 Agustus 2025, 09:00 WIB
Menperin sempat meminta para pabrikan agar tidak melakukan PHK massal meski penjualan mobil baru lesu
06 Agustus 2025, 08:00 WIB
Pemerintah optimis bisa jadikan Indonesia sebagai pilihan utama perusahaan industri baterai EV dalam berinvestasi
06 Agustus 2025, 07:00 WIB
Pemerintah dorong perusahaan EV gunakan baterai berbasis nikel agar hasil tambang Indonesia bisa terserap
06 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 6 Agustus 2025 diipastikan kembali diterapkan di puluhan ruas jalan utama Ibu Kota
06 Agustus 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta yang beroperasi normal hari ini, simak lima lokasinya di sekitar Ibu Kota
06 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ubertos menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini, Rabu, 06 Agustus 2025