Honda Prediksi Penjualan Motor di 2024 Sentuh Angka 6,3 Juta Unit
16 Oktober 2024, 07:00 WIB
Sebagai platform penjualan motor baru dan bekas, Momotor klaim isu rangka eSAF tidak berdampak ke penjualan
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Isu rangka eSAF Honda bukan lagi hal baru di kalangan pengguna sepeda motor. Setelah beberapa kali viral karena patah sejumlah masyarakat terlihat mulai meragukan dan mempertanyakan ketahanan komponen tersebut.
Untuk diketahui rangka eSAF digunakan pada beberapa sepeda motor Honda yakni Genio 2019, Beat & Beat Street 2020, Scoopy 2020 dan Vario 160 rakitan 2022.
Meski begitu Momotor mengklaim hal itu ternyata tidak memberikan pengaruh berarti pada penjualan motor bekas. Hal ini disampaikan oleh Edwin Kartawinata selaku Head of Digital Business Adira Finance.
“Jadi sebenarnya tidak menutup minat orang-orang langsung manuver mencari motor lain. Saya tidak mau berkomentar banyak (terkait eSAF) tapi dari sisi kami isu tentang rangka eSAF itu tidak berdampak ke penjualan motor di Momotor,” ungkap Edwin di Summarecon Mal Kelapa Gading, Jumat (1/9).
Ia menegaskan sampai saat ini model-model motor bekas Honda yang memakai rangka eSAF masih dijual seperti biasa. Tidak ada inspeksi khusus terkait kerangka karena isu tersebut.
Komponen diinspeksi juga tidak sebatas kondisi kerangka saja namun part fast moving seperti ban dan kampas rem.
“Memang secara transparan kita cek. Kemudian hasil inspeksi dilihat sendiri oleh si rekanan diler dan mereka melakukan penawaran, kami meneruskan hasil dari inspeksi ke rekanan diler kami,” ujar Edwin.
Menjawab keluhan masyarakat Kemenhub (Kementerian Perhubungan) bersama KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) menggelar pertemuan dengan PT AHM (Astra Honda Motor).
Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk perhatian kepada konsumen pengguna motor Honda yang menggunakan rangka eSAF. Disampaikan Ahmad Wildan selaku Investigator Senior KNKT bahwa pihaknya bakal menelusuri penyebab rangka eSAF keropos.
“Pemerintah membentuk tim penelitian terdiri dari Kemenhub, KNKT dan AHM guna mengidentifikasi permasalahan serta merumuskan mitigasi tepat agar hal ini tidak terulang pada semua jenis kendaraan bermotor di Indonesia, tak hanya Honda,” ucap dia.
Investigas akan dilakukan dalam jangka waktu satu sampai dua bulan, disertai kunjungan resmi ke pabrik AHM.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
16 Oktober 2024, 07:00 WIB
15 Oktober 2024, 16:18 WIB
14 Oktober 2024, 09:00 WIB
13 Oktober 2024, 10:00 WIB
12 Oktober 2024, 13:00 WIB
Terkini
17 Oktober 2024, 09:00 WIB
Aion Hyptec HT siap dikirim hingga akhir bulan ke pelanggan pertama yang sudah memesan pada GIIAS 2024
17 Oktober 2024, 08:00 WIB
Chery menyiapkan iCAR 03 untuk mendorong penjualan mobil listrik serta bersaing dengan BYD di Indonesia
17 Oktober 2024, 07:00 WIB
Kebijakan seperti ganjil genap dinilai kurang efektif jika melihat pertumbuhan kendaraan bermotor saat ini
17 Oktober 2024, 06:00 WIB
Masyarakat dapat mendatangi salah satu lokasi SIM Keliling Jakarta hari ini untuk mengurus dokumen berkendara
17 Oktober 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 Oktober 2024 masih terbilang ketat karena kepolisian menggelar operasi Zebra
17 Oktober 2024, 06:00 WIB
Perpanjangan SIM A dan C bisa dilakukan dengan mudah di SIM keliling Bandung, simak syarat lengkapnya
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China