Honda CUV e: Diskon Rp 41 Juta, Harga OTR Jadi Rp 19,3 Jutaan
03 Juli 2025, 12:00 WIB
Aismoli meminta kementerian dan BUMN untuk lebih masif menggunakan motor listrik konversi agar jadi contoh
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Program motor listrik konversi sepertinya berjalan belum sesuai ekspektasi. Sebab minat masyarakat terhadap kendaraan ini masih sangat rendah.
Hal itu membuat Aismoli (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia) mencari cara agar program konversi motor listrik dilirik khalayak luas.
“Mulai kita dorong lagi yang konversi sehingga masyarakat mau beralih dari kendaraan konvensional,” ujar Budi Setiyadi, Ketua Umum Aismoli menjawab pertanyaan KatadataOTO.
Dia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) guna mendorong adopsi motor listrik konversi.
Salah satunya dengan menggandeng sejumlah bengkel konversi dengan nama besar. Sehingga masyarakat tertarik mengubah kendaraan roda dua konvensional mereka menjadi elektrik.
“Kemudian harapannya pihak pemerintah seperti Kementerian dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) lebih masif menggunakan motor listrik konversi agar menjadi contoh,” tegas Budi.
Selain itu dia juga minta kepada para pihak swasta turut mendorong program ini. Seperti perusahaan transportasi berbasis daring.
“Beberapa seperti Gojek serta Grab seharusnya bisa menggunakan sepeda motor listrik dari hasil konversi,” Budi menuturkan.
Sebagai informasi, sebelumnya Kementerian ESDM sudah memastikan program subsidi motor listrik konversi tetap berlanjut di 2025. Namun dilakukan dengan sejumlah pembaruan.
“Tentu bakal dilakukan penyempurnaan di beberapa bagian karena saat ini juga sedang dalam proses. Jadi semuanya akan dievaluasi,” ucap Harris, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konversi Energi ESDM.
Di sisi lain sepanjang 2023 jumlah unit yang telah diubah baru 1.000 unit. Angka tersebut sangat jauh dari target, yakni 50.000 unit.
Oleh sebab itu pemerintah membuat sejumlah stimulus. Seperti pemberian program konversi motor listrik gratis ke guru juga siswa SMK.
“Ini merupakan upaya kami agar sepeda motor yang ada di jalan tidak mengeluarkan emisi gas buang,” kata Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE).
Lebih jauh Eniya menuturkan bahwa biaya konversi motor listrik sejatinya Rp 15 – Rp 17 juta. Akan tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan insentif sebesar Rp 10 juta.
“Kami dibantu oleh program CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan maka bisa gratis,” tegas dia.
Nah jika Anda berminat mengikuti program konversi motor listrik gratis, tinggal mengunjungi laman resmi Kementerian ESDM. Namun ada sejumlah syarat serta dokumen yang harus dipenuhi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Juli 2025, 12:00 WIB
02 Juli 2025, 17:00 WIB
02 Juli 2025, 13:00 WIB
23 Juni 2025, 20:00 WIB
21 Juni 2025, 11:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025
03 Juli 2025, 14:00 WIB
Karoseri Laksana mengirimkan satu bus ke Sri Lanka untuk digunakan kegiatan pariwisata serta antarkota
03 Juli 2025, 13:00 WIB
Suzuki Fronx punya modal untuk disukai konsumen Indonesia lewat proporsi eksterior dan desain, kenyamanan juga mesin yang hemat
03 Juli 2025, 12:00 WIB
Diler motor Honda di Kota Bandung menawarkan CUV e: dengan harga yang menarik dan berlaku selama Juli 2025
03 Juli 2025, 11:08 WIB
Petronas Sepang International Circuit bakal dukung penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 dengan mengirim tenaga ahli
03 Juli 2025, 09:00 WIB
KatadataOTO merangkum daftar lengkap harga mobil listrik Juli 2025 yang berstatus on the road Jakarta
03 Juli 2025, 08:00 WIB
Pengusaha audio kendaraan roda empat merasakan dampak dari lesunya penjualan mobil baru yang ada di Indonesia