Hyundai Motors Indonesia Punya Bos Baru, Gantikan Woojune Cha
15 Oktober 2024, 13:00 WIB
Gaikindo menilai kalau rencana subsidi mobil hybrid dapat membuat masyarakat menunda pembeliaan kendaraan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pemerintah kembali mempertimbangkan untuk memberi subsidi mobil hybrid. Kali ini terlontar dari mulut Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian.
Ia menilai insentif tersebut perlu dikucurkan di Tanah Air. Hal itu agar para pabrikan tidak memindahkan fasilitas produksi ke negeri lain.
Melihat hal di atas Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) minta pemerintah segera merealisasikan bantuan satu ini. Jadi sifatnya tidak hanya rencana saja.
Sebab jika hanya sekadar wacana bakal mempengaruhi daya beli masyarakat. Sehingga penjualan mobil di Tanah Air kembali melorot.
“Misal sekarang diisukan mobil tertentu dapat insentif 10 persen, orang yang mau beli akhirnya menunggu sampai subsidi dikeluarkan,” ucap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo kepada KatadataOTO belum lama ini
Lebih jauh Kukuh mengatakan kalau hal serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu. Saat itu pemerintah berencana buat mengucurkan insentif PPnBM DTP (Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah).
Akan tetapi rencana tersebut tidak juga terlaksana sampai sekarang. Sehingga masyarakat menunda pembelian dan dampaknya penjualan terganggu.
“Kalau mau keluarin ya berikan saja, ini ada subsidi jadi orang berbondong-bondong beli. Kalau telah terealisasi kasih tau cepat manfaatkan sebelum bantuan dicabut lagi,” tegas Kukuh.
Patut diketahui, sebelumnya pemerintah tidak jadi memberikan subsidi mobil hybrid. Hal itu karena mereka menilai penjualan kendaraan ramah lingkungan satu ini sudah cukup moncer.
Bahkan bisa melebihi penjualan mobil listrik di Tanah Air. Padahal pemerintah telah mengucurkan bantuan untuk pembelian BEV (Battery Electric Vehicle).
Akan tetapi baru-baru ini Agus kembali mengusulkan agar pemerintah mau menyalurkan subsidi mobil hybrid ke masyarakat.
“Kami tak mau pabrik mobil hybrid yang sudah ada di Indonesia itu pindah. Ini kasusnya sama seperti saat 1980-an, kita mempersulit tumbuhnya industri semikonduktor dan mereka pergi ke Malaysia," ujar Agus di laman resmi Gaikindo.
Ia tak ingin negara-negara lain malah memberikan subsidi mobil hybrid. Sehingga menarik minat para pabrikan di Tanah Air buat pergi ke sana.
Jadi Agus kembali mengusulkan pemerintah memberikan bantuan pembelian kendaraan ramah lingkungan satu ini. Dengan begitu bisa menumbuhkan minat masyarakat dan menjaga para produsen tidak angkat koper dari Indonesia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Oktober 2024, 13:00 WIB
14 Oktober 2024, 17:00 WIB
14 Oktober 2024, 12:00 WIB
13 Oktober 2024, 11:00 WIB
12 Oktober 2024, 12:00 WIB
Terkini
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
Chery menyebut kalau mobil listrik Omoda E5 cukup diminati oleh konsumen, sebab terjual sampai ribuan unit
16 Oktober 2024, 17:00 WIB
Untuk denda tilang Operasi Zebra 2024 yang paling murah adalah Rp 250 ribu dan termahal di angka Rp 1 juta
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
Beberapa kasus terjadi Florida, mobil listrik terbakar saat baterainya terpapar air laut sehingga pemilik harus waspada
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
Insentif mobil hybrid ternyata masih ditunggu berbagai manufaktur otomotif di Indonesia, termasuk BYD
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Terdapat beberapa pertimbangan ketika Mazda ingin menambah diler baru untuk melayani masyarakat di Indonesia
16 Oktober 2024, 12:03 WIB
Jadi pendatang baru di pasar pikap, Toyota Hilux Rangga disebut memiliki beberapa keunggulan untuk bersaing