Alasan Mazda Tambah Diler di Tanah Air saat Penjualan Mobil Lesu
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Menurut Bernardus menurunnya penjualan mobil di semester satu berdampak banyak pada sektor asuransi kendaraan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Lesunya penjualan mobil di Indonesia ternyata membawa dampak domino. Sebab dirasakan oleh banyak pihak di Tanah Air.
Tak terkecuali dari sektor asuransi turut merasakan efek atau getahnya. Seperti yang sedang dialami oleh MSIG Indonesia.
“Kalau polis-polis Renewal terus berjalan. Tetapi kita rasa premi baru dari penjualan mobil anyar ini berkurang,” ujar Bernardus Wanandi, Vice President Asuransi MSIG Indonesia kepada KatadataOTO di Jakarta, Senin (26/8).
Lebih jauh dia menuturkan kalau masyarakat banyak yang menahan pembelian kendaraan dalam beberapa waktu. Hal itu membawa dampak negatif bagi mereka.
Pasalnya premi asuransi yang mereka terima anjlok. Namun dia tidak mau merinci sejauh mana hal itu membawa dampak.
“Saya tidak bisa memberikan data, akan tetapi sesuai yang kita lihat penjualan mobil baru turun sekitar 15-20 persen,” ia menambahkan.
Meski begitu dia berharap hal ini bisa segera berakhir. Jadi industri otomotif serta asuransi dapat kembali bergairah.
Sementara itu menurut AAUI (Asosiasi Asuransi Umum Indonesia) lesunya penjualan mobil membuat penerimaan premi asuransi kendaraan turun di tahun ini.
“Kami perkirakan melambat hampir lima persen dari total premi pada kuartal dua 2024,” ucap Budi Herawan, Ketua Umum AAUI di Antara.
Budi menjelaskan ada sejumlah penyebab kenapa pasar kendaraan roda empat kurang bergairah. Salah satunya adalah masyarakat maupun produsen menunggu kebijakan baru ketika Prabowo Subianto menjabat sebagai presiden.
“Kemudian ketersedian kendaraan baru sekarang relatif inden, mereka menerka apakah mau beralih ke listrik atau bagaimana. Intinya pabrikan belum mau stok banyak,” tegas Budi.
Sebagai informasi, penjualan mobil pada semester satu terperosok cukup dalam. Menurut data Gaikindo hanya ada 408.012 unit kendaraan yang dikirim dari pabrik ke diler (Wholesales) .
Jumlah itu turun sampai 19,5 persen jika dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu. Sebab terdapat 506.427 unit pada 2023.
Penurunan juga terlihat pada retail sales Januari sampai Juni 2024 karena hanya mampu mencatatkan angka 431.987 unit.
Torehan di atas 14 persen lebih rendah ketimbang periode serupa di 2023 yaitu sebesar 502.533 kendaraan roda empat.
Sejumlah faktor pun digadang-gadang menjadi penyebab menurunnya penjualan mobil di Tanah Air. Seperti pengetatan kredit di awal tahun.
Lalu ada gelaran Pemilu 2024 pada Februari 2024. Kemudian melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar juga menjadi biang kerok.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
14 Oktober 2024, 10:00 WIB
14 Oktober 2024, 07:00 WIB
12 Oktober 2024, 20:00 WIB
12 Oktober 2024, 09:00 WIB
Terkini
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
Chery menyebut kalau mobil listrik Omoda E5 cukup diminati oleh konsumen, sebab terjual sampai ribuan unit
16 Oktober 2024, 17:00 WIB
Untuk denda tilang Operasi Zebra 2024 yang paling murah adalah Rp 250 ribu dan termahal di angka Rp 1 juta
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
Beberapa kasus terjadi Florida, mobil listrik terbakar saat baterainya terpapar air laut sehingga pemilik harus waspada
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
Insentif mobil hybrid ternyata masih ditunggu berbagai manufaktur otomotif di Indonesia, termasuk BYD
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Terdapat beberapa pertimbangan ketika Mazda ingin menambah diler baru untuk melayani masyarakat di Indonesia
16 Oktober 2024, 12:03 WIB
Jadi pendatang baru di pasar pikap, Toyota Hilux Rangga disebut memiliki beberapa keunggulan untuk bersaing