Upaya Melengserkan Bos Besar Toyota Gagal, Toyoda Tetap Menjabat

Upaya sebagian pemegang saham melengserkan Akio Toyoda, Chairman of the Board of Directors Toyota gagal

Upaya Melengserkan Bos Besar Toyota Gagal, Toyoda Tetap Menjabat

KatadataOTO – Upaya beberapa pemegang saham untuk melengserkan Akio Toyoda sebagai Chairman Toyota Motor Corporation gagal. Cucu dari pendiri perusahaan itu masih akan menduduki posisinya hingga satu tahun ke depan.

Keputusan itu diambil setelah Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan. Meski tidak menyebutkan total perhitungan suara tetapi perusahaan memastikan bahwa mayoritas masih mendukung Akio Toyoda untuk menjadi bos besar Toyota.

Dalam pertemuan tahunan yang diadakan di kantor pusat Toyota ini memang menarik perhatian. Pasalnya pabrikan mobil asal Jepang tersebut terlibat dalam skandal manipulasi data kendaraan.

Meski demikian kecurangan itu diklaim tidak berdampak pada faktor keselamatan kendaraan sehingga tak perlu dilakukan recall. Meski demikian hal tersebut tentu cukup memalukan bagi produsen otomotif dunia yang metode produksinya dipelajari di seluruh dunia.

Akio Toyoda
Photo : Toyota Times

Namun, hal ini sangat memalukan bagi produsen dengan reputasi kualitas yang metode produksinya dipelajari di seluruh dunia. Tak mengherankan bila beberapa pemegang saham menanyakan tentang skandal dalam rapat.

Salah satunya adalah Institutional Shareholder Services (ISS) yang mayoritas dimiliki oleh Deutsche Borse Group. Mereka menilai bahwa Akio Toyoda harus bertanggung jawab atas skandal tersebut.

Sementara itu Glass Lewis & Co., merekomendasikan pemungutan suara untuk menolak pengangkatan kembali Toyoda dan Shigeru Hayakawa. Mereka menilai kesalahan tes telah menimbulkan keraguan terhadap tata kelola perusahaan serta budaya perusahaan.

Meski demikian suara mereka memang terbilang masih kecil. Pasalnya kebanyakan pemegang saham adalah perusahaan Jepang seperti bank, perusahaan asuransi dan lembaga keuangan dengan kepemilikan sekitar 39 persen dari total saham.

Bos Toyota
Photo : Istimewa

Sementara badan usaha lain mencapai 25 persen, perusahaan asing sekitar 22 persen dan pemegang saham individu 14 persen. Kemudian Toyota Industries Corp juga menjadi pemegang saham nomor dua.

Perlu diketahui bahwa tahun lalu Toyoda berhasil memenangkan pemilihan dengan jumlah hampir 85 persen dari total suara. Jumlah itu turun bila dibandingkan 2022 yang mencapai 96 persen.

Sementara untuk jumlah suara Akio Toyoda tahun ini masih belum diumumkan secara resmi.


Terkini

mobil
BYD

Penjualan Kendaraan Listrik Global Tumbuh, Cina Mendominasi

Penjualan kendaraan listrik global Januari hingga Juli 2025 berhasil tumbuh dengan Cina sebagai tulang punggung

otosport
Klasemen Sementara MotoGP 2025: Marquez Semakin Dekat Jadi Juara

Klasemen Sementara MotoGP 2025: Marquez Semakin Dekat Jadi Juara

Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025

otopedia
Catat Cara Mencuci Helm Premium Sendiri di Rumah, Tak Boleh Asal

Cara Mencuci Helm Premium Sendiri di Rumah, Tidak Boleh Asal

Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan

motor

Unik, Sepeda Listrik Ini Bikin Wheelie Jadi Mudah

Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik

mobil
Harga Mobil Hybrid Agustus 2025, Rocky di Bawah Rp 300 Jutaan

Harga Mobil Hybrid Agustus 2025, Rocky di Bawah Rp 300 Jutaan

Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025

mobil
penjualan Daihatsu

Penjualan Daihatsu Juli 2025 Naik, Gran Max Jadi yang Terlaris

Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia

otosport
Hasil MotoGP Austria 2025

Hasil MotoGP Austria 2025: Marc Marquez Pertahankan Dominasinya

Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025

mobil
Gaikindo

Gaikindo Ingin Pemerintah Beri Insentif untuk Industri Otomotif

Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia