Rapor Penjualan Mobil di GIIAS 2025, BYD Kejar Toyota
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
Ada upaya melengserkan Akio Toyota dari jabatannya oleh pemegang saham akibat skandal manipulasi data Toyota
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Akio Toyoda, Chairman of Toyota Motor Corporation akan menemui beberapa pemegang saham yang merasa tidak puas dengan kinerja perusahaan pekan ini. Beberapa dari mereka bahkan dikabarkan bakal menuntut pemungutan suara untuk melengserkannya.
Pengambilan suara diharapkan bisa dilakukan pada rapat pemegang saham tahunan pada 18 Juni 2024.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Toyota belakangan ini memang tengah mengalami banyak masalah. Pabrikan asal Jepang tersebut baru saja meminta maaf atas penipuan tes sertifikasi kendaraan.
Meski mereka memastikan bahwa skandal tersebut tidak menyebabkan masalah keselamatan dan tak perlu malakukan recall, tetap saja dampaknya sangat terasa. Bahkan Toyota menghentikan produksi beberapa modelnya.
Harga saham Toyota yang berhasil naik dalam lima tahun terakhir menjadi 3.800 yen kini mengalami penurunan. Sahamnya sekarang hanya dibanderol 3.000 Yen.
Institutional Shareholder Services, sebuah perusahaan yang memberikan masukan kepada investor melihat bahwa Toyoda harus bertanggung jawab terhadap skandal manipulasi data Toyota. Meski para direksi mengklaim akan melakukan perubahan namun langkah itu dinilai tidak cukup mencegah terulangnya kecurangan di masa depan.
“Kecenderungan perusahaan untuk melestarikan budaya perusahaannya memang patut dicurigai. Toyoda harus bertanggung jawab atas hal itu,” tegas perusahaan dilansir dari AP News.
Meski demikian keinginan untuk menyingkirkan Toyoda dari kursinya sangat sulit. Pasalnya mayoritas pemegang saham Toyota adalah perusahaan Jepang seperti bank dan lembaga keuangan sehingga tidak akan menentang perusahaan otomotif terbesar dunia tersebut.
Sementara Toyota Industries, sebuah perusahaan group menjadi pemenang saham nomor dua. Dengan ini kombinasi keduanya tentu akan sulit untuk menggantikan Toyoda.
Tak hanya itu, penjualan Toyota juga sebenarnya tidak terlalu terdampak. Berdasarkan laporan Kazunori Maki, analis otomotif di SMBC Nikko Securities pengiriman yang ditangguhkan oleh perusahaan hanya berdampak pada 1 hingga 2 persen di seluruh dunia.
Kemudian pada tahun fiskal yang berakhir Maret lalu, keuntungan Toyota meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi 4,9 triliun yen ($31,9 miliar). Angka ini melebihi proyeksi karena peningkatan penjualan kendaraan dan lemahnya Yen Jepang sehingga meningkatkan pendapatan luar negeri.
Meskipun Toyota masih tertinggal dalam peralihan ke kendaraan listrik, perusahaan berhasil mencatatkan angka penjualan 9,4 juta kendaraan pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
14 Agustus 2025, 21:00 WIB
12 Agustus 2025, 20:00 WIB
11 Agustus 2025, 18:00 WIB
09 Agustus 2025, 13:11 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Honda mengurangi target penjualan dan investasi mobil listrik imbas penurunan yang terjadi di pasar global
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik global Januari hingga Juli 2025 berhasil tumbuh dengan Cina sebagai tulang punggung
18 Agustus 2025, 13:08 WIB
Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025
18 Agustus 2025, 11:00 WIB
Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025