Toyota Indonesia Gelar Pendampingan TEY di Sumatera Barat
16 Mei 2025, 21:00 WIB
Ada upaya melengserkan Akio Toyota dari jabatannya oleh pemegang saham akibat skandal manipulasi data Toyota
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Akio Toyoda, Chairman of Toyota Motor Corporation akan menemui beberapa pemegang saham yang merasa tidak puas dengan kinerja perusahaan pekan ini. Beberapa dari mereka bahkan dikabarkan bakal menuntut pemungutan suara untuk melengserkannya.
Pengambilan suara diharapkan bisa dilakukan pada rapat pemegang saham tahunan pada 18 Juni 2024.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Toyota belakangan ini memang tengah mengalami banyak masalah. Pabrikan asal Jepang tersebut baru saja meminta maaf atas penipuan tes sertifikasi kendaraan.
Meski mereka memastikan bahwa skandal tersebut tidak menyebabkan masalah keselamatan dan tak perlu malakukan recall, tetap saja dampaknya sangat terasa. Bahkan Toyota menghentikan produksi beberapa modelnya.
Harga saham Toyota yang berhasil naik dalam lima tahun terakhir menjadi 3.800 yen kini mengalami penurunan. Sahamnya sekarang hanya dibanderol 3.000 Yen.
Institutional Shareholder Services, sebuah perusahaan yang memberikan masukan kepada investor melihat bahwa Toyoda harus bertanggung jawab terhadap skandal manipulasi data Toyota. Meski para direksi mengklaim akan melakukan perubahan namun langkah itu dinilai tidak cukup mencegah terulangnya kecurangan di masa depan.
“Kecenderungan perusahaan untuk melestarikan budaya perusahaannya memang patut dicurigai. Toyoda harus bertanggung jawab atas hal itu,” tegas perusahaan dilansir dari AP News.
Meski demikian keinginan untuk menyingkirkan Toyoda dari kursinya sangat sulit. Pasalnya mayoritas pemegang saham Toyota adalah perusahaan Jepang seperti bank dan lembaga keuangan sehingga tidak akan menentang perusahaan otomotif terbesar dunia tersebut.
Sementara Toyota Industries, sebuah perusahaan group menjadi pemenang saham nomor dua. Dengan ini kombinasi keduanya tentu akan sulit untuk menggantikan Toyoda.
Tak hanya itu, penjualan Toyota juga sebenarnya tidak terlalu terdampak. Berdasarkan laporan Kazunori Maki, analis otomotif di SMBC Nikko Securities pengiriman yang ditangguhkan oleh perusahaan hanya berdampak pada 1 hingga 2 persen di seluruh dunia.
Kemudian pada tahun fiskal yang berakhir Maret lalu, keuntungan Toyota meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi 4,9 triliun yen ($31,9 miliar). Angka ini melebihi proyeksi karena peningkatan penjualan kendaraan dan lemahnya Yen Jepang sehingga meningkatkan pendapatan luar negeri.
Meskipun Toyota masih tertinggal dalam peralihan ke kendaraan listrik, perusahaan berhasil mencatatkan angka penjualan 9,4 juta kendaraan pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
16 Mei 2025, 21:00 WIB
16 Mei 2025, 18:00 WIB
16 Mei 2025, 17:37 WIB
15 Mei 2025, 14:00 WIB
15 Mei 2025, 09:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat
18 Mei 2025, 19:03 WIB
IMX Surabaya 2025 siap diselenggarakan untuk mendukung dunia modifikasi di kota Pahlawan yang terus berkembang
18 Mei 2025, 18:00 WIB
Rangkaian acara Daihatsu Kumpul Sahabat dimulai di Tangerang buat pertama kalinya, diramaikan beragam UMKM
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau