Mobil Listrik BYD Seagull Berpeluang Meluncur di GIIAS 2025
10 Juni 2025, 16:00 WIB
Neta Indonesia tegaskan komitmennya garap pasar otomotif Tanah Air meski di negara tetangga sedang penuh tekanan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Neta Indonesia menegaskan bahwa situasi yang terjadi di Thailand tidak akan mempengaruhi mereka. Pabrikan asal China tersebut mengungkap rencana mengembangkan pasar otomotif Tanah Air masih berjalan normal.
Mereka tetap berkomitmen memberikan pilihan alternatif untuk kendaraan listrik di Tanah Air.
“Terkait isu di Thailand kami tidak dapat memberikan komentar. Tapi Neta Indonesia masih akan fokus memberikan pelayanan terbaik ke konsumen di Tanah Air,” tegas Fajrul Ilhami, External Affairs and Product Director PT Neta Auto Indonesia.
Ia menambahkan bahwa pihaknya siap meluncurkan model baru agar posisi Neta lebih kuat di Tanah Air.
“Kami siap memperkenalkan model baru sebagai bentuk wujud komitmen dan menjaga keberlangsungan Neta di Tanah Air. Kami juga akan terus mengembangkan partner diler agar bisa mencapai setidaknya 40 dealer di akhir tahun,” tegasnya kemudian.
Jumlah tersebut meningkat cukup signifikan dibanding saat ini yang baru mencapai 15 outlet.
Sebelumnya diberitakan bahwa Neta akan merumahkan 400 pekerja di Thailand karena turunnya penjualan. Tak tanggung-tanggung, permintaan pasar terhadap produk mereka di 2024 jatuh hingga 45 persen dibanding tahun sebelumnya.
Restrukturisasi pun terpaksa dilakukan agar perusahaan bisa bertahan di negeri Gajah Putih. Dilansir dari The Nation, 400 pekerja tersebut merupakan karyawan dari Neta Auto Thailand dan Bangchan General Assembly.
Masih dari sumber yang sama, sepanjang Januari hingga November 2024 Neta Auto Thailand hanya melepas 6.534 unit. Angka itu dinilai sangat rendah mengingat mereka telah menjual tiga model sekaligus yaitu Neta V, V-II dan X.
Perusahaan pun dikabarkan mengalami kerugian bersih sebesar 1,8 miliar Bath atau sekitar Rp 859,2 miliar di 2023. Padahal di tahun sebelumnya mereka berhasil mendapatkan laba 80,77 juta Baht atau Rp 38,5 miliar.
Selain dari dalam negeri, tekanan juga datang dari perusahaan induk Neta yaitu Hozon Auto. Mereka dikabarkan tengah mengalami masalah keuangan akibat adanya penurunan penjualan.
Perusahaan tersebut bahkan harus menghentikan produksi di pabriknya di Zhejiang dan memecat sejumlah karyawan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Juni 2025, 16:00 WIB
10 Juni 2025, 14:00 WIB
10 Juni 2025, 08:00 WIB
09 Juni 2025, 08:00 WIB
08 Juni 2025, 14:00 WIB
Terkini
10 Juni 2025, 23:00 WIB
Hyundai ditutut oleh pelanggan di Amerika Serikat karena ada masalah pengereman yang berpegaruh terjadai keselamatan
10 Juni 2025, 22:47 WIB
Toprak Razgatlioglu akhirnya resmi balapan di MotoGP dengan membela Prima Pramac Yamaha di musim depan
10 Juni 2025, 22:00 WIB
Mitsubishi Fuso dan Hino akan bekerja sama kembangkan kendaraan niaga lewat perusahaan baru mulai April 2026
10 Juni 2025, 21:00 WIB
Menanggapi peluang teknologi hybrid di model rakitan lokal lain, Honda sebut masih ada beberapa kendala
10 Juni 2025, 20:00 WIB
Francesco Bagnaia dinilai bukan lawan sepadan bagi Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2025
10 Juni 2025, 19:00 WIB
Aion siap incar pasar ekspor ke berbagai negara setelah resmi memulai produksi kendaraan secara lokal di Indonesia
10 Juni 2025, 18:00 WIB
Aion resmikan pabrik mereka di Purwakarta dengan kapasitas mencapai 200.000 unit dan akan produksi MPV
10 Juni 2025, 16:00 WIB
BYD Seagull sedang menjadi perbincangan, mobil listrik ini berpeluang melantai dalam pameran GIIAS 2025