Kemenperin: 2026 Mobil Listrik CBU Harus Mulai Diproduksi Lokal
25 Agustus 2025, 17:18 WIB
Neta Indonesia tegaskan komitmennya garap pasar otomotif Tanah Air meski di negara tetangga sedang penuh tekanan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Neta Indonesia menegaskan bahwa situasi yang terjadi di Thailand tidak akan mempengaruhi mereka. Pabrikan asal China tersebut mengungkap rencana mengembangkan pasar otomotif Tanah Air masih berjalan normal.
Mereka tetap berkomitmen memberikan pilihan alternatif untuk kendaraan listrik di Tanah Air.
“Terkait isu di Thailand kami tidak dapat memberikan komentar. Tapi Neta Indonesia masih akan fokus memberikan pelayanan terbaik ke konsumen di Tanah Air,” tegas Fajrul Ilhami, External Affairs and Product Director PT Neta Auto Indonesia.
Ia menambahkan bahwa pihaknya siap meluncurkan model baru agar posisi Neta lebih kuat di Tanah Air.
“Kami siap memperkenalkan model baru sebagai bentuk wujud komitmen dan menjaga keberlangsungan Neta di Tanah Air. Kami juga akan terus mengembangkan partner diler agar bisa mencapai setidaknya 40 dealer di akhir tahun,” tegasnya kemudian.
Jumlah tersebut meningkat cukup signifikan dibanding saat ini yang baru mencapai 15 outlet.
Sebelumnya diberitakan bahwa Neta akan merumahkan 400 pekerja di Thailand karena turunnya penjualan. Tak tanggung-tanggung, permintaan pasar terhadap produk mereka di 2024 jatuh hingga 45 persen dibanding tahun sebelumnya.
Restrukturisasi pun terpaksa dilakukan agar perusahaan bisa bertahan di negeri Gajah Putih. Dilansir dari The Nation, 400 pekerja tersebut merupakan karyawan dari Neta Auto Thailand dan Bangchan General Assembly.
Masih dari sumber yang sama, sepanjang Januari hingga November 2024 Neta Auto Thailand hanya melepas 6.534 unit. Angka itu dinilai sangat rendah mengingat mereka telah menjual tiga model sekaligus yaitu Neta V, V-II dan X.
Perusahaan pun dikabarkan mengalami kerugian bersih sebesar 1,8 miliar Bath atau sekitar Rp 859,2 miliar di 2023. Padahal di tahun sebelumnya mereka berhasil mendapatkan laba 80,77 juta Baht atau Rp 38,5 miliar.
Selain dari dalam negeri, tekanan juga datang dari perusahaan induk Neta yaitu Hozon Auto. Mereka dikabarkan tengah mengalami masalah keuangan akibat adanya penurunan penjualan.
Perusahaan tersebut bahkan harus menghentikan produksi di pabriknya di Zhejiang dan memecat sejumlah karyawan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 Agustus 2025, 17:18 WIB
25 Agustus 2025, 12:00 WIB
23 Agustus 2025, 09:00 WIB
23 Agustus 2025, 07:00 WIB
22 Agustus 2025, 13:18 WIB
Terkini
25 Agustus 2025, 19:22 WIB
Sebanyak 25 finalis dari berbagai sekolah berhasil terpilih, memamerkan karyanya di Toyota Eco Youth ke-13
25 Agustus 2025, 17:18 WIB
Kemenperin meminta pabrikan mobil listrik yang memanfaatkan insentif CBU untuk memenuhi komitmen ke pemerintah
25 Agustus 2025, 16:00 WIB
Beberapa waktu lalu sejumlah diler di Indonesia memberikan diskon cukup besar untuk motor listrik Honda
25 Agustus 2025, 15:00 WIB
Masih dijual, namun penyaluran Hyundai Venue dari pabrik ke diler hanya tembus 31 unit sepanjang 2025.
25 Agustus 2025, 14:01 WIB
Terdapat sejumlah jalan alternatif agar Anda dapat terhindar dari potensi macet akibat demo di Gedung DPR RI
25 Agustus 2025, 13:00 WIB
Peluang gelar juara dunia terbuka di San Marino, Marc Marquez lebih pilih momentum MotoGP Mandalika 2025
25 Agustus 2025, 12:00 WIB
Mahindra BE 6 Batman Edition resmi dijual dengan jumlah terbatas buat para penggemar Dark Knight di India
25 Agustus 2025, 11:00 WIB
Meskipun harganya masih misterius, NJKB Jetour T2 sudah terdaftar dan tidak berbeda jauh dari Chery J6