Tampilan Calon Mobil Listrik Baru Toyota, Pakai Basis MPV Lawas
02 Januari 2025, 18:00 WIB
Neta Indonesia tegaskan komitmennya garap pasar otomotif Tanah Air meski di negara tetangga sedang penuh tekanan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Neta Indonesia menegaskan bahwa situasi yang terjadi di Thailand tidak akan mempengaruhi mereka. Pabrikan asal China tersebut mengungkap rencana mengembangkan pasar otomotif Tanah Air masih berjalan normal.
Mereka tetap berkomitmen memberikan pilihan alternatif untuk kendaraan listrik di Tanah Air.
“Terkait isu di Thailand kami tidak dapat memberikan komentar. Tapi Neta Indonesia masih akan fokus memberikan pelayanan terbaik ke konsumen di Tanah Air,” tegas Fajrul Ilhami, External Affairs and Product Director PT Neta Auto Indonesia.
Ia menambahkan bahwa pihaknya siap meluncurkan model baru agar posisi Neta lebih kuat di Tanah Air.
“Kami siap memperkenalkan model baru sebagai bentuk wujud komitmen dan menjaga keberlangsungan Neta di Tanah Air. Kami juga akan terus mengembangkan partner diler agar bisa mencapai setidaknya 40 dealer di akhir tahun,” tegasnya kemudian.
Jumlah tersebut meningkat cukup signifikan dibanding saat ini yang baru mencapai 15 outlet.
Sebelumnya diberitakan bahwa Neta akan merumahkan 400 pekerja di Thailand karena turunnya penjualan. Tak tanggung-tanggung, permintaan pasar terhadap produk mereka di 2024 jatuh hingga 45 persen dibanding tahun sebelumnya.
Restrukturisasi pun terpaksa dilakukan agar perusahaan bisa bertahan di negeri Gajah Putih. Dilansir dari The Nation, 400 pekerja tersebut merupakan karyawan dari Neta Auto Thailand dan Bangchan General Assembly.
Masih dari sumber yang sama, sepanjang Januari hingga November 2024 Neta Auto Thailand hanya melepas 6.534 unit. Angka itu dinilai sangat rendah mengingat mereka telah menjual tiga model sekaligus yaitu Neta V, V-II dan X.
Perusahaan pun dikabarkan mengalami kerugian bersih sebesar 1,8 miliar Bath atau sekitar Rp 859,2 miliar di 2023. Padahal di tahun sebelumnya mereka berhasil mendapatkan laba 80,77 juta Baht atau Rp 38,5 miliar.
Selain dari dalam negeri, tekanan juga datang dari perusahaan induk Neta yaitu Hozon Auto. Mereka dikabarkan tengah mengalami masalah keuangan akibat adanya penurunan penjualan.
Perusahaan tersebut bahkan harus menghentikan produksi di pabriknya di Zhejiang dan memecat sejumlah karyawan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Januari 2025, 18:00 WIB
02 Januari 2025, 13:12 WIB
02 Januari 2025, 08:00 WIB
01 Januari 2025, 12:30 WIB
01 Januari 2025, 08:00 WIB
Terkini
02 Januari 2025, 21:00 WIB
Jasa Marga catat 179.579 mobil telah kembali ke Jabotabek dan kepadatan bakal memuncak di akhir pekan
02 Januari 2025, 20:00 WIB
Tesla Cybertruck diklaim tangguh, berhasil redam dampak ledakan yang disebabkan oleh muatan peledak di kabin
02 Januari 2025, 19:28 WIB
Kecelakaan di Pekanbaru disebabkan karena sopir dalam keadaan mabuk setelah mengonsumsi alkohol dan narkoba
02 Januari 2025, 18:00 WIB
Sumber anonim internal mengungkapkan Toyota akan hidupkan kembali MPV lawas mereka, Previa sebagai EV
02 Januari 2025, 17:00 WIB
Chery Tiggo series terbaru sudah bisa dipesan dengan booking fee Rp 10 juta meski belum resmi diluncurkan
02 Januari 2025, 16:00 WIB
Prediksi mobil baru yang disinyalir masuk Indonesia di 2025, ada mobil listrik, hybrid dan konvensional
02 Januari 2025, 15:03 WIB
Mesin-mesin buatan pabrikan jepang yang banyak dikenal penggila balap
02 Januari 2025, 13:12 WIB
Tawarkan daya jelajah 450 km, Hyundai Creta EV akan meluncur lebih dulu di pasar India pertengahan Januari