Kaleidoskop 2025: Daftar Motor Baru yang Mengaspal di Indonesia
18 Desember 2025, 14:00 WIB
Menurut Suzuki melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika membawa dua sisi berbeda bagi mereka
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah. Pada Selasa (22/04) sore menyentuh angka Rp 16.859 per dolar.
Angka tersebut turun 53 poin atau minus 0,32 persen jika dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
SIS (Suzuki Indomobil Sales) melihat kondisi ini seperti pedang bermata dua. Pertama mereka merasa hal tersebut menyulitkan.
“Kalau berlangsung lama tentu akan ada dampak-dampak setelahnya yang kami perlu pelajari lebih lanjut,” ungkap Dony Saputra, Deputy Managing Director 4W SIS ketika ditemui di Karawang, Selasa (22/04).
Dony menjelaskan bahwa meski Suzuki 80 persen penjualan mereka produk lokal. Namun masih ada sejumlah komponen yang dibawa dari luar negeri.
Oleh sebab itu melemahnya rupiah terhadap dolar yang sudah berlangsung sejak awal bulan tentu akan menyulitkan pabrikan asal Jepang tersebut.
“Apakah ini berdampak terhadap biaya produksi atau tidak? Apakah nanti juga akan mengerek biaya distribusi atau tidak? Nanti kami harus liat,” lanjut Dony.
Kendati demikian melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga disebut-sebut membawa keuntungan bagi Suzuki Indomobil Sales.
“Di sisi lain kami juga pelaku ekspor, dengan kondisi seperti ini justru mendorong revenue Suzuki untuk tumbuh dan lebih tinggi,” tutur dia.
Dengan begitu kondisi yang sedang berlangsung sekarang ini, malah memberikan berkah tersendiri. Jadi dapat menghadirkan angin segar untuk mereka.
Sebagai informasi, Suzuki mengapalkan beberapa produk ke sejumlah negara. Ambil contoh ke Meksiko dan sekitarnya untuk XL7, Ertiga sampai Carry.
Jadi melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat justru membuat pendapatan mereka bertambah beberapa waktu belakangan.
“Ini juga mendorong pertumbuhan penerimaan atau revenue kami berkaitan dengan ekspor yang kita lakukan,” Dony menegaskan.
Sekadar mengingatkan jika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah bakal membawa banyak dampak bagi industri otomotif nasional.
Seperti contoh kenaikan harga mobil maupun motor baru. Sebab para manufaktur harus menyesuaikan dengan biaya produksi.
Jika hal tersebut terus terjadi maka daya beli masyarakat dapat menurun juga. Sehingga penjualan kendaraan roda empat maupun dua bisa kurang maksimal di 2025.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
18 Desember 2025, 14:00 WIB
16 Desember 2025, 21:03 WIB
27 November 2025, 17:00 WIB
26 November 2025, 09:00 WIB
25 November 2025, 21:00 WIB
Terkini
18 Desember 2025, 19:00 WIB
Penyelenggaraan F4 di Sirkuit Mandalika menjadi kesempatan para pembalap serta tim Indonesia buat berkembang
18 Desember 2025, 18:00 WIB
Volkswagen resmi menutup pabrik di Jerman untuk pertama kalinya, alami kerugian dan banyak tantangan
18 Desember 2025, 17:07 WIB
Menggunakan oli palsu bisa merusak berbagai komponen mesin motor, sehingga berujung merugikan konsumen
18 Desember 2025, 16:00 WIB
Gaikindo memberikan banyak masukan kepada pemerintah agar penjualan mobil baru pada 2026 bisa kembali pulih
18 Desember 2025, 15:00 WIB
Operasional angkutan barang mulai dari Palembang sampai Banyuwangi dibatasi selama libur Nataru 2025-2026
18 Desember 2025, 14:00 WIB
Beragam motor baru meramaikan pasar pada 2025, seperti yang mencuri perhatian new Honda Vario dan Satria Pro
18 Desember 2025, 13:00 WIB
MG S5 EV siap meluncur kuartal pertama 2026 disusul oleh sejumlah model lain untuk garap pasar Tanah Air
18 Desember 2025, 12:00 WIB
Semenjak diluncurkan beberapa bulan lalu, Jaecoo J5 EV diklaim mendapat respons positif dari konsumen