Indonesia Mau Bikin EV, Peneliti: Kita Perlu Belajar dari Vietnam
05 Juli 2025, 09:00 WIB
Terdapat beberapa skema bantuan yang bisa diterapkan oleh pemerintah dalam memberikan insentif mobil hybrid
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Agus Gumiwang, Menperin (Menteri Perindustrian) kembali mengusulkan mobil hybrid diberikan insentif. Ia menilai hal ini penting dilakukan oleh pemerintah.
Sebab subsidi yang dikucurkan bisa membuat para produsen kendaraan roda empat tidak memindahkan fasilitas produksinya ke negara lain.
Akan tetapi wacana tersebut masih sebatas usulan. Belum diputuskan kapan mulai diterapkan, termasuk mengenai bentuk bantuan bakal diberikan.
Apakah sama seperti subsidi mobil listrik, pemerintah memberikan potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar sepuluh persen atau yang lain.
Berangkat dari hal di atas, sejumlah pihak coba memberikan saran ke pemerintah terkait insentif kendaraan roda empat hybrid yang bakal diluncurkan ke masyarakat.
“Menurut saya kombinasi potongan PPN dan pajak karbon berbasis emisi merupakan pendekatan paling ideal,” ujar Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Yannes menjelaskan kalau diskon PPN menjadi stimulus bagi konsumen. Sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Kemudian untuk pajak karbon berguna mendorong pengembangan teknologi hybrid yang lebih efisien serta ramah lingkungan.
Lebih jauh Yannes juga menyarankan pemerintah agar mau mempertimbangkan bantuan non-fiskal. Hal ini bisa dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak di daerah.
“Misal prioritas atau diskon parkir khusus di area strategis. Seperti menetapkan zona tersendiri di dalam kota yang hanya mobil hybrid bisa diberikan akses ke sana,” Yannes menambahkan.
Ia menuturkan kebijakan di atas dapat dilakukan dengan berkoordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah kota, manufaktur sampai ke pengelola infrastruktur parkir pertokoan.
“Hal ini dapat meningkatkan daya tarik mobil hybrid serta mempercepat transisi menuju transportasi yang lebih berkelanjutan,” tegasnya.
Sebelumnya Yannes menjelaskan jika pemerintah mau mengucurkan subsidi maka harga mobil hybrid semakin terjangkau. Kemudian menstimulus masyarakat memboyong kendaraan satu ini.
Sehingga lebih banyak orang yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Dengan begitu bisa menurunkan kadar emisi gas buang.
“Selanjutnya subsidi dapat menjadi insentif bagi pabrikan untuk tetap berinvestasi dan memproduksi mobil hybrid di Indonesia,” tutur Yannes.
Oleh sebab itu insentif mobil hybrid sudah tepat jika ingin diterapkan di Tanah Air. Demi mencegah para manufaktur melirik negara lain yang menawarkan bantuan lebih menarik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 Juli 2025, 09:00 WIB
04 Juli 2025, 19:00 WIB
04 Juli 2025, 16:30 WIB
04 Juli 2025, 12:52 WIB
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Terkini
05 Juli 2025, 20:00 WIB
BAV Luxury Auto Design memperkenalkan karya terbarunya untuk konsumen yang membutuhkan kenyamanan lebih
05 Juli 2025, 18:12 WIB
Siluet mobil yang diduga Hyundai Stargazer Cartenz diunggah, ini detail ubahan pada bagian eksteriornya
05 Juli 2025, 16:04 WIB
Sebanyak 55 Suzuki Fronx telah diserahkan kepada para konsumen di Senayan, Jakarta hari ini, Sabtu (05/07)
05 Juli 2025, 15:00 WIB
Suzuki jadi importir mobil terbesar di Jepang di Juni 2025 setelah meluncurkan Jimny lima pintu buatan India
05 Juli 2025, 13:00 WIB
Diyakini bakal diekspor ke berbagai negara, BYD Seal Wagon PHEV tawarkan opsi baru kendaraan ramah lingkungan
05 Juli 2025, 11:00 WIB
Kementerian Perhubungan Perpanhang masa sosialisasi truk ODOL hingga akhir 2026 setelah mendapat protes
05 Juli 2025, 09:00 WIB
Peneliti ungkap beberapa strategi Vietnam yang bisa ditiru oleh Indonesia apabila ingin memproduksi EV
05 Juli 2025, 08:32 WIB
Aismoli meminta pemerintah mencontoh India dalam memberikan subsidi motor listrik kepada masyarakat Indonesia