Ekspansi Pabrik Jadi Siasat BYD Hadapi Tarif Impor EV Uni Eropa
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Terdapat beberapa skema bantuan yang bisa diterapkan oleh pemerintah dalam memberikan insentif mobil hybrid
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Agus Gumiwang, Menperin (Menteri Perindustrian) kembali mengusulkan mobil hybrid diberikan insentif. Ia menilai hal ini penting dilakukan oleh pemerintah.
Sebab subsidi yang dikucurkan bisa membuat para produsen kendaraan roda empat tidak memindahkan fasilitas produksinya ke negara lain.
Akan tetapi wacana tersebut masih sebatas usulan. Belum diputuskan kapan mulai diterapkan, termasuk mengenai bentuk bantuan bakal diberikan.
Apakah sama seperti subsidi mobil listrik, pemerintah memberikan potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar sepuluh persen atau yang lain.
Berangkat dari hal di atas, sejumlah pihak coba memberikan saran ke pemerintah terkait insentif kendaraan roda empat hybrid yang bakal diluncurkan ke masyarakat.
“Menurut saya kombinasi potongan PPN dan pajak karbon berbasis emisi merupakan pendekatan paling ideal,” ujar Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Yannes menjelaskan kalau diskon PPN menjadi stimulus bagi konsumen. Sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Kemudian untuk pajak karbon berguna mendorong pengembangan teknologi hybrid yang lebih efisien serta ramah lingkungan.
Lebih jauh Yannes juga menyarankan pemerintah agar mau mempertimbangkan bantuan non-fiskal. Hal ini bisa dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak di daerah.
“Misal prioritas atau diskon parkir khusus di area strategis. Seperti menetapkan zona tersendiri di dalam kota yang hanya mobil hybrid bisa diberikan akses ke sana,” Yannes menambahkan.
Ia menuturkan kebijakan di atas dapat dilakukan dengan berkoordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah kota, manufaktur sampai ke pengelola infrastruktur parkir pertokoan.
“Hal ini dapat meningkatkan daya tarik mobil hybrid serta mempercepat transisi menuju transportasi yang lebih berkelanjutan,” tegasnya.
Sebelumnya Yannes menjelaskan jika pemerintah mau mengucurkan subsidi maka harga mobil hybrid semakin terjangkau. Kemudian menstimulus masyarakat memboyong kendaraan satu ini.
Sehingga lebih banyak orang yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Dengan begitu bisa menurunkan kadar emisi gas buang.
“Selanjutnya subsidi dapat menjadi insentif bagi pabrikan untuk tetap berinvestasi dan memproduksi mobil hybrid di Indonesia,” tutur Yannes.
Oleh sebab itu insentif mobil hybrid sudah tepat jika ingin diterapkan di Tanah Air. Demi mencegah para manufaktur melirik negara lain yang menawarkan bantuan lebih menarik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
16 Oktober 2024, 08:00 WIB
Terkini
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
Chery menyebut kalau mobil listrik Omoda E5 cukup diminati oleh konsumen, sebab terjual sampai ribuan unit
16 Oktober 2024, 17:00 WIB
Untuk denda tilang Operasi Zebra 2024 yang paling murah adalah Rp 250 ribu dan termahal di angka Rp 1 juta
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
Beberapa kasus terjadi Florida, mobil listrik terbakar saat baterainya terpapar air laut sehingga pemilik harus waspada
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
Insentif mobil hybrid ternyata masih ditunggu berbagai manufaktur otomotif di Indonesia, termasuk BYD
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Terdapat beberapa pertimbangan ketika Mazda ingin menambah diler baru untuk melayani masyarakat di Indonesia
16 Oktober 2024, 12:03 WIB
Jadi pendatang baru di pasar pikap, Toyota Hilux Rangga disebut memiliki beberapa keunggulan untuk bersaing