Wuling Luncurkan Sub Merek Baru, Incar Konsumen Anak Muda
04 Oktober 2025, 15:00 WIB
Terdapat beberapa skema bantuan yang bisa diterapkan oleh pemerintah dalam memberikan insentif mobil hybrid
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Agus Gumiwang, Menperin (Menteri Perindustrian) kembali mengusulkan mobil hybrid diberikan insentif. Ia menilai hal ini penting dilakukan oleh pemerintah.
Sebab subsidi yang dikucurkan bisa membuat para produsen kendaraan roda empat tidak memindahkan fasilitas produksinya ke negara lain.
Akan tetapi wacana tersebut masih sebatas usulan. Belum diputuskan kapan mulai diterapkan, termasuk mengenai bentuk bantuan bakal diberikan.
Apakah sama seperti subsidi mobil listrik, pemerintah memberikan potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar sepuluh persen atau yang lain.
Berangkat dari hal di atas, sejumlah pihak coba memberikan saran ke pemerintah terkait insentif kendaraan roda empat hybrid yang bakal diluncurkan ke masyarakat.
“Menurut saya kombinasi potongan PPN dan pajak karbon berbasis emisi merupakan pendekatan paling ideal,” ujar Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Yannes menjelaskan kalau diskon PPN menjadi stimulus bagi konsumen. Sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Kemudian untuk pajak karbon berguna mendorong pengembangan teknologi hybrid yang lebih efisien serta ramah lingkungan.
Lebih jauh Yannes juga menyarankan pemerintah agar mau mempertimbangkan bantuan non-fiskal. Hal ini bisa dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak di daerah.
“Misal prioritas atau diskon parkir khusus di area strategis. Seperti menetapkan zona tersendiri di dalam kota yang hanya mobil hybrid bisa diberikan akses ke sana,” Yannes menambahkan.
Ia menuturkan kebijakan di atas dapat dilakukan dengan berkoordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah kota, manufaktur sampai ke pengelola infrastruktur parkir pertokoan.
“Hal ini dapat meningkatkan daya tarik mobil hybrid serta mempercepat transisi menuju transportasi yang lebih berkelanjutan,” tegasnya.
Sebelumnya Yannes menjelaskan jika pemerintah mau mengucurkan subsidi maka harga mobil hybrid semakin terjangkau. Kemudian menstimulus masyarakat memboyong kendaraan satu ini.
Sehingga lebih banyak orang yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Dengan begitu bisa menurunkan kadar emisi gas buang.
“Selanjutnya subsidi dapat menjadi insentif bagi pabrikan untuk tetap berinvestasi dan memproduksi mobil hybrid di Indonesia,” tutur Yannes.
Oleh sebab itu insentif mobil hybrid sudah tepat jika ingin diterapkan di Tanah Air. Demi mencegah para manufaktur melirik negara lain yang menawarkan bantuan lebih menarik.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
04 Oktober 2025, 15:00 WIB
04 Oktober 2025, 13:00 WIB
03 Oktober 2025, 19:16 WIB
03 Oktober 2025, 19:00 WIB
03 Oktober 2025, 15:00 WIB
Terkini
06 Oktober 2025, 15:01 WIB
Lexus LFA adalah supercar legendaris yang memiliki suara unik
06 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jaecoo Cibubur City Store resmi dibuka di dalam mal untuk memudahkan akses para calon pelanggan di sekitar
06 Oktober 2025, 13:00 WIB
Alex Marquez mempelebar jarak dengan Bagnaia di papan klasemen sementara MotoGP 2025 usai berlaga di Mandalika
06 Oktober 2025, 12:00 WIB
Antusiasme masyarakat terhadap MotoGP Mandalika 2025 terlihat dari tingginya pengunjung, tembus 140 ribu orang
06 Oktober 2025, 11:00 WIB
Terdapat berbagai keseruan di MotoGP Mandalika 2025, seperti kehadiran museum yang diinisiasi oleh Pertamina
06 Oktober 2025, 10:00 WIB
Setelah ajang MotoGP Mandalika 2025 kemarin, para pembalap nasional diharapkan bisa berlaga di kelas premier
06 Oktober 2025, 09:00 WIB
Nama SUV bermesin bensin Geely Okavango sudah terdaftar di Indonesia, calon pesaing baru Chery Tiggo 8
06 Oktober 2025, 08:00 WIB
Vinfast gelar kompetisi vote dan desain kendaraan mereka dengan total hadiah sebesar Rp 1,335 miliar