Changan Berniat Bawa 5 Model Baru ke Indonesia, Ada EREV
21 November 2025, 09:00 WIB
Terdapat beberapa skema bantuan yang bisa diterapkan oleh pemerintah dalam memberikan insentif mobil hybrid
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Agus Gumiwang, Menperin (Menteri Perindustrian) kembali mengusulkan mobil hybrid diberikan insentif. Ia menilai hal ini penting dilakukan oleh pemerintah.
Sebab subsidi yang dikucurkan bisa membuat para produsen kendaraan roda empat tidak memindahkan fasilitas produksinya ke negara lain.
Akan tetapi wacana tersebut masih sebatas usulan. Belum diputuskan kapan mulai diterapkan, termasuk mengenai bentuk bantuan bakal diberikan.
Apakah sama seperti subsidi mobil listrik, pemerintah memberikan potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar sepuluh persen atau yang lain.
Berangkat dari hal di atas, sejumlah pihak coba memberikan saran ke pemerintah terkait insentif kendaraan roda empat hybrid yang bakal diluncurkan ke masyarakat.
“Menurut saya kombinasi potongan PPN dan pajak karbon berbasis emisi merupakan pendekatan paling ideal,” ujar Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB (Institut Teknologi Bandung) kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Yannes menjelaskan kalau diskon PPN menjadi stimulus bagi konsumen. Sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Kemudian untuk pajak karbon berguna mendorong pengembangan teknologi hybrid yang lebih efisien serta ramah lingkungan.
Lebih jauh Yannes juga menyarankan pemerintah agar mau mempertimbangkan bantuan non-fiskal. Hal ini bisa dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak di daerah.
“Misal prioritas atau diskon parkir khusus di area strategis. Seperti menetapkan zona tersendiri di dalam kota yang hanya mobil hybrid bisa diberikan akses ke sana,” Yannes menambahkan.
Ia menuturkan kebijakan di atas dapat dilakukan dengan berkoordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah kota, manufaktur sampai ke pengelola infrastruktur parkir pertokoan.
“Hal ini dapat meningkatkan daya tarik mobil hybrid serta mempercepat transisi menuju transportasi yang lebih berkelanjutan,” tegasnya.
Sebelumnya Yannes menjelaskan jika pemerintah mau mengucurkan subsidi maka harga mobil hybrid semakin terjangkau. Kemudian menstimulus masyarakat memboyong kendaraan satu ini.
Sehingga lebih banyak orang yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Dengan begitu bisa menurunkan kadar emisi gas buang.
“Selanjutnya subsidi dapat menjadi insentif bagi pabrikan untuk tetap berinvestasi dan memproduksi mobil hybrid di Indonesia,” tutur Yannes.
Oleh sebab itu insentif mobil hybrid sudah tepat jika ingin diterapkan di Tanah Air. Demi mencegah para manufaktur melirik negara lain yang menawarkan bantuan lebih menarik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 November 2025, 09:00 WIB
20 November 2025, 22:09 WIB
20 November 2025, 17:00 WIB
20 November 2025, 15:00 WIB
20 November 2025, 13:00 WIB
Terkini
21 November 2025, 10:00 WIB
SIM Internasional bisa dimiliki dengan syarat yang cukup mudah sehingga tidak memberatkan para pemohon
21 November 2025, 09:00 WIB
Dalam kurun waktu tiga tahun, lima produk Changan termasuk mobil EREV akan dibawa untuk konsumen Indonesia
21 November 2025, 08:00 WIB
Ada sederet mobil baru yang akan meluncur dalam gelaran GJAW 2025 di ICE BSD, Tangerang pada 21-30 November
21 November 2025, 07:00 WIB
Penerapan e-BPKB rupanya tidak mudah buat dilakukan karena masyarakat belum teredukasi dengan optimal
21 November 2025, 06:00 WIB
Masyarakat bisa mendatangi SIM keliling Bandung untuk mengurus dokumen berkendara yang akan kedaluwarsa
21 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta di akhir pekan bakal lebih ketat untuk hindari kepadatan khususnya di malam hari
21 November 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta masih ada di lima lokasi sekitar Ibu Kota, jangan terlewat karena tak ada dispensasi
20 November 2025, 23:41 WIB
BullAES hadirkan sistem pencahayaan variatif dan penuh inovasi di Indonesia dan mengusung teknologi tinggi