Upaya Minimalisir Kecelakaan Truk, Perlu Ada Penertiban
14 November 2024, 18:00 WIB
Ratusan sopir truk melakukan unjuk rasa protes akan aturan razia truk ODOL yang tengah gencar dilakukan belakangan
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Ratusan sopir truk melakukan unjuk rasa atau demonstrasi di Kabupaten Kudus. Adapun para pengemudi truk tersebut menolak adanya aturan tentang ODOL (Over Dimension Over Loading).
Aksi mereka diwarnai dengan menutup akses jalan lingkar Selatan Kudus, Jawa Tengah. Adapun lokasi ini juga berada tepat di depan Terminal Induk Jati, Kudus.
Sedangkan ruas jalan satunya lagi dijadikan lahan parkir trus yang kebetulan melintas. Sehingga pada pukul 10.10 WIB kedua ruas jalan tidak bisa digunakan karena adanya penutupan oleh ratusan sopir truk.
Dilansir Antara, aksi tersebut di atas masih berlangsung dan menunggu hasil audiensi dengan perwakilan pendemo dengan DPRD setempat.
“Tuntutan kami, aturan soal ODOL harus direvisi dan jangan buat aturan yang merugikan masyarakat kecil,” kata Muh Ali Ikhsan, salah satu sopir truk peserta unjuk rasa Kudus.
Menurutnya hamppir semua truk ketika mengangkut barang mengalami kelebihan muatan. Hal ini dikarenakan selama ini tarifnya tergolong murah.
Karena untuk biaya operasional, kapasitas muatannya juga harus disesuaikan.
Lebih jauh dikatakan aturan normalisasi ODOL atau zero ODOL yang dilakukan Pemerintah belakangan ini tidak tepat. Karena dengan adanya normalisasi, akan berdampak pada kenaikan harga harga berbagai kebutuhan masyarakat.
Kenaikan harga barang dinilai selaras dengan mahalnya jasa tarif angkutan barang.
Ia mencontohkan bahwa selama ini tarif pengangkutan pasir untuk truk Colt Diesel tarifnya Rp2.5 juta untuk 16 ton. Maka dengan aturan baru, tarif yang sama seperti di atas hanya bisa mengangkut 4.5 ton pasir.
Sementara di tengah protes aturan ODOL, para sopir juga menyoroti adanya pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum aparat. Praktek ini tentunya semakin merugikan para sopir.
“Sopir itu manut, dengan adanya aturan justru kendaraan lebih awet dan aman. Tapi disayangkan ada sopir yang memberikan mel (suap) terus diloloskan,” ucap Slamet salah satu sopir truk.
Hingga berita ini diturunkan, masih ada audiensi terkait aturan ODOL di berbagai wilayah Jawa Tengah. Menurut berbagai sumber, disebutkan bahwa jalur Pantura (Pantai Utara) lumpuh akibat aksi demo ini.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
14 November 2024, 18:00 WIB
14 November 2024, 09:00 WIB
13 November 2024, 13:00 WIB
12 November 2024, 11:11 WIB
04 November 2024, 16:00 WIB
Terkini
28 Maret 2025, 23:06 WIB
Krisant Pundimas Sejahtera (KPS) memperkenalkan logo baru perusahaan sebagai distributor tunggal WINCOS
28 Maret 2025, 22:42 WIB
Program Isuzu Mudik Gratis kembali digelar dengan peserta yang lebih banyak dibandingkan penyelenggaraan tahun lalu
28 Maret 2025, 15:00 WIB
200 lebih mekanik berangkat mudik bareng ke kampung halaman bersama PT EMLI yang bekerjasama dengan IPOMI
28 Maret 2025, 14:03 WIB
Chery J6 jadi salah satu model terlaris PT CSI di Indonesia, pesan unit sekarang perlu sabar menunggu inden
28 Maret 2025, 13:00 WIB
Bantu urai kepadatan lalu lintas selama akhir pekan, ganjil genap Puncak Bogor kembali berlaku hari ini
28 Maret 2025, 12:00 WIB
Sistem one way kini berlaku secara nasional dan berlangsung dari tol Jakarta Cikampek KM 70 hingga tol Semarang KM 442
28 Maret 2025, 11:00 WIB
AHM memberangkatkan ribuan pemilik motor Honda pada kegiatan mudik bareng menggunakan 59 bus ke dua kota
28 Maret 2025, 10:00 WIB
BP-AKR membuka posko mudik untuk pengguna kendaraan roda empat, ada berbagai layanan bisa dimanfaatkan