Pemerintah Dorong Komitmen Zero ODOL Terwujud di 2027
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
KNKT menilai pemerintah dapat menggandeng pihak swasta untuk mendirikan sekolah mengemudi khusus sopir truk
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Tingginya angka kecelakaan, mendorong sebagian pihak meminta pemerintah mendirikan sekolah mengemudi khusus sopir truk dan bus.
Hal ini dirasakan penting, karena dinilai dapat menambah kemampuan mengemudi masyarakat yang menggeluti profesi sebagai sopir.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyarankan para pemangku kebijakan buat berkolaborasi dengan pihak swasta.
"Untuk memulainya pemerintah harus menggandeng stakeholder lain dalam hal ini operator. Di mana mereka sudah memilki Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap dipoles termasuk juga sarana dan prasarana," buka Ahmad Wildan, Investigator Senior KNKT saat dihubungi KatadataOTO, Selasa (09/09).
Wildan menjelaskan beberapa perusahaan swasta siap diajak berkolaborasi oleh pemerintah. Terutama dalam urusan membuat sekolah mengemudi khusus sopir truk serta bus.
Seperti contoh PO Sumber Alam, PO Sugeng Rahayu, PO Eka Wira, PT Siba Surya, PT Pertamina sampai PT Transjakarta.
Lalu masih ada juga produsen kendaraan niaga seperti Hino. Sebab mereka sudah memiliki program pelatihan buat para sopir bus maupun truk.
"Kondisi saat ini untuk membuat sekolah mengemudi bus dan truk, pihak operator jauh lebih siap ketimbang kampus perhubungan seperti STTD sampai PKTJ," Wildan melanjutkan.
ia menuturkan kalau para operator mempunyai pengemudi senior yang mudah dibentuk sesuai kurikulum baru.
Lalu memiliki sarana dan prasarana memadai. Ambil contoh bus, truk, lapangan, perbengkelan sampai ruang kelas.
"Tantangan terberat jika dilakukan di kampus perhubungan adalah mencetak instruktur dan kebutuhan sarana juga prasarana," tegas Wildan.
Di sisi lain KNKT mengaku siap membantu pemerintah dalam mendirikan sekolah mengemudi khusus sopir bus juga truk.
Nantinya mereka membantu berdasarkan pada temuan-temuan keecelakaan selama ini.
"Pemerintah harus berani menyiapkan anggaran dengan merekrut lulusan SMTA yang masih belum bekerja," pungkas dia.
Terakhir pemerintah juga dapat melakukan peningkatan kompetensi untuk para sopir yang lama. Jadi kemampuan mereka bisa semakin baik.
Dengan begitu mampu menangani kondisi darurat saat di jalan raya. Keputusan yang dibuat tidak asal-asal.
Kecelakaan maut melibatkan kendaraan besar dapat diminimalisir. Jadi tidak memakan banyak korban jiwa dan merugikan masyarakat luas.
"Justru sejauh ini belum ada (rencana pemerintah mendirikan sekolah mengemudi). Justru dari swasta yang memulai," Wildan menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
28 September 2025, 19:00 WIB
28 September 2025, 09:00 WIB
24 September 2025, 08:00 WIB
21 September 2025, 17:00 WIB
Terkini
24 Oktober 2025, 21:00 WIB
Ikut ramaikan opsi mobil listrik di Japan Mobility Show 2025, ini tampilan MPV EV perdana Sharp, LDK+
24 Oktober 2025, 19:00 WIB
Lalu lintas di Ibu Kota akan dialihkan saat akhir pekan untuk mendukung kegiatan lari yang sedang diselenggarakan
24 Oktober 2025, 18:00 WIB
Bensin campuran etanol diklaim membantu menurunkan emisi gas buang, namun ada beberapa dampak negatif
24 Oktober 2025, 17:00 WIB
Dengan berbagaii pertimbangan yang ada, Bahlil telah menetukan waktu penerapan etanol 10 persen pada BBM
24 Oktober 2025, 16:00 WIB
Valentino Rossi blak-blakan mengakui Marc Marquez adalah rekan sangat cepat di trek, membuat Pecco kesulitan
24 Oktober 2025, 15:00 WIB
Yadea Ova dibekali fitur dan teknologi terkini yang bisa membuat para penggunanya lebih nyaman di perjalanan
24 Oktober 2025, 15:00 WIB
Baru diluncurkan, target Wahana untuk Honda ADV 160 teranyar adalah 600 unit per bulan dengan berbagai promo
24 Oktober 2025, 14:00 WIB
Sebelum liburan pada akhir pekan nanti, ada baiknya menyimak jadwal serta lokasi ganjil genap Puncak Bogor