Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas Semester I 2025 Turun
29 November 2025, 09:00 WIB
KNKT menilai pemerintah dapat menggandeng pihak swasta untuk mendirikan sekolah mengemudi khusus sopir truk
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Tingginya angka kecelakaan, mendorong sebagian pihak meminta pemerintah mendirikan sekolah mengemudi khusus sopir truk dan bus.
Hal ini dirasakan penting, karena dinilai dapat menambah kemampuan mengemudi masyarakat yang menggeluti profesi sebagai sopir.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyarankan para pemangku kebijakan buat berkolaborasi dengan pihak swasta.
"Untuk memulainya pemerintah harus menggandeng stakeholder lain dalam hal ini operator. Di mana mereka sudah memilki Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap dipoles termasuk juga sarana dan prasarana," buka Ahmad Wildan, Investigator Senior KNKT saat dihubungi KatadataOTO, Selasa (09/09).
Wildan menjelaskan beberapa perusahaan swasta siap diajak berkolaborasi oleh pemerintah. Terutama dalam urusan membuat sekolah mengemudi khusus sopir truk serta bus.
Seperti contoh PO Sumber Alam, PO Sugeng Rahayu, PO Eka Wira, PT Siba Surya, PT Pertamina sampai PT Transjakarta.
Lalu masih ada juga produsen kendaraan niaga seperti Hino. Sebab mereka sudah memiliki program pelatihan buat para sopir bus maupun truk.
"Kondisi saat ini untuk membuat sekolah mengemudi bus dan truk, pihak operator jauh lebih siap ketimbang kampus perhubungan seperti STTD sampai PKTJ," Wildan melanjutkan.
ia menuturkan kalau para operator mempunyai pengemudi senior yang mudah dibentuk sesuai kurikulum baru.
Lalu memiliki sarana dan prasarana memadai. Ambil contoh bus, truk, lapangan, perbengkelan sampai ruang kelas.
"Tantangan terberat jika dilakukan di kampus perhubungan adalah mencetak instruktur dan kebutuhan sarana juga prasarana," tegas Wildan.
Di sisi lain KNKT mengaku siap membantu pemerintah dalam mendirikan sekolah mengemudi khusus sopir bus juga truk.
Nantinya mereka membantu berdasarkan pada temuan-temuan keecelakaan selama ini.
"Pemerintah harus berani menyiapkan anggaran dengan merekrut lulusan SMTA yang masih belum bekerja," pungkas dia.
Terakhir pemerintah juga dapat melakukan peningkatan kompetensi untuk para sopir yang lama. Jadi kemampuan mereka bisa semakin baik.
Dengan begitu mampu menangani kondisi darurat saat di jalan raya. Keputusan yang dibuat tidak asal-asal.
Kecelakaan maut melibatkan kendaraan besar dapat diminimalisir. Jadi tidak memakan banyak korban jiwa dan merugikan masyarakat luas.
"Justru sejauh ini belum ada (rencana pemerintah mendirikan sekolah mengemudi). Justru dari swasta yang memulai," Wildan menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 November 2025, 09:00 WIB
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
28 September 2025, 19:00 WIB
28 September 2025, 09:00 WIB
24 September 2025, 08:00 WIB
Terkini
12 Desember 2025, 06:00 WIB
Tak perlu khawatir ketika ingin mengurus dokumen berkendara, Anda bisa mendatangi SIM keliling Bandung
12 Desember 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta masih terbuka di lima tempat sekitar Ibu Kota menjelang akhir pekan, jangan terlewat
12 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 12 Desember 2025 bakal diawasi lebih ketat untuk hindari kepadatan lalu lintas Ibu Kota
11 Desember 2025, 21:30 WIB
Mazda gelar beragam promo menarik di akhir tahun untuk memudahkan masyarakat mendapat mobil yang dibutuhkan
11 Desember 2025, 20:06 WIB
Menawarkan beragam lini produk mobil listrik, BYD Indonesia terus meraih respon positif dari masyarakat
11 Desember 2025, 19:16 WIB
Mitsubishi Fuso mendominasi pasar kendaraan niaga di Tanah Air dengan menorehkan market share 39,9 persen
11 Desember 2025, 18:33 WIB
Mobil yang diyakini bakal jadi Wuling Almaz Darion di Indonesia resmi meluncur, ada tiga opsi jantung pacu
11 Desember 2025, 17:16 WIB
Gokart indoor terbaru di Jakarta, Drift.inc resmi dibuka di Central Park Mall dengan panjang trek 284 meter